Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Bahagia Itu Sederhana Dan MONYET!

“Monyet!”  Marah mendengar teriakan penuh amarah, atau ejekan itu? Kenapa marah? Karena monyet jelek? Wah, kalau aku yang diteriaki atau diejek dengan kata monyet, aku sih gak marah. Karena menurutku itu ejekan untuk monyet, bukan ejekan untukku. Kok ejekan untuk monyet? Ya iya dong, ejekan untuk monyet, karena mengandung maksud wajah yang jelek. Padahal monyet bukan jelek, loh. Monyet kan bukan manusia, jadi ya gak bisa distandard-kan dengan manusia. Jadi, ya gak jelek, dong. Monyet kan standard wajahnya memang seperti itu. Masih marah diteriaki, atau diejek dengan kata,”Monyet!”? Wah, rugi banget kalau marah. Monyet itu lincah, pandai memanjat, lucu. Ada yang salah dengan monyet? Gak ada, kan? Sewaktu anak-anakku masih kecil, aku mengajarkan mereka untuk melihat segala sesuatu dari sudut positif. Monyet bukan negatif. Monyet hewan yang positif. Lihat dari sudut positif, bukan dari sudut negatif, bukan dari fisik. “Sayang, lihat tuh monyetnya lucu di atas pohon. Loncat