Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

error,"Sebuah pilihan"

"Bisakah kamu kembali? Di sini membutuhkanmu" Suara itu terngiang terus di telinga. Bimbang? Ya! Tapi ada banyak keindahan yang melarangku mempertimbangkannya... Semua itu tentang lembaran masa silam yang bisa dibilang suram... "Seperti biasa, pion maju di depan. Lalu disusul lo, lo, dan lo. Gue dan inti ada setelah itu." Hm, itu adalah bidangku, bagian menyusun strategi. Bukan sebuah hal yang indah mungkin, ini sebuah pekerjaan penuh tantangan. Perempuan yang ada di situ hanya aku, sementara yang lain adalah lelaki dengan jiwa nekat! Atau mungkin berarti aku adalah perempuan dengan jiwa yang lebih nekat dari mereka? Haha, entahlah... Aku berada di sebuah dunia yang jelas berbeda dengan duniaku sekarang. Duniaku saat ini adalah dunia yang tenang, yang jauh dari suara teriakkan dan jauh dari suara amarah juga benci. Ya, dunia dulu adalah dunia yang penuh dengan dendam. Mati, kematian, bukan hal yang menakutkan lagi. Beberapa temanku kehilangan nyawa, juga sahab

error,"Interviewee itu tidak lulus"

Seperti biasa ada interview yang harus dikerjakan, karena itu salah satu bagian dari job descriptionku. Interviewee saat itu seorang wanita cantik yang melamar posisi analis. Dari performance, kulihat oke, wellgroome. Rapi, bersih, tidak berlebihan. Bagus kok. Sewaktu interview berlangsung pun dia menjawab dengan baik, sopan, dan menguasai materi yang harus dijawabnya. Tapi sayang sekali, aku tidak bisa merekomendasikan dia untuk diterima menjadi analis di perusahaan kami. Bosku bertanya apa ada yang salah dari orang tersebut hingga aku tidak merekomendasikannya untuk diterima sebagai analis. Interview selama 30 menit itu berlangsung dengan amat lancar. Tapi jadi tidak berarti sewaktu dia menjawab sebuah pertanyaanku, mengapa dia tertarik menjadi analis. Jawabannya di luar dugaan, bahwa dia tidak tertarik menjadi analis. Dia tidak suka menjadi analis. Yup, cukup sampai di situ. Interview pun selesai. Jangan sekali-sekali melamar job position yang tidak disukai, tidak sesuai, karena b

error,"Amarah"

Saat ini aku mau bercerita tentang kemarahan yang kemarin pagi aku lihat. Aku melihat dari dekat matanya yang penuh dengan amarah, dan suaranya yang bergetar menahan emosi, juga terlihat dari tangannya yang bergetar karena luapan kemarahan yang ditahan, dan akhirnya dibantingnya mug berisi teh yang tadinya ada di atas meja kerjanya. Aku tidak bergeming, tetap memandangnya dengan penuh perhatian, sesekali mengangguk, tersenyum memandang wajahnya yang terlihat mengeras. Lalu aku pun bangkit, menyalaminya, dan berkata,"Terimakasih, aku keluar dulu, mau bereskan pecahan mug yang berserakan di lantai." Aku berjalan ke pantry, mengambil majun, lap tebal yang memang tersedia banyak di sana. Ternyata dia mengikutiku, mengambil sapu dan pengki. "Aku bertanggung jawab atas mug yang pecah, aku masih kuat membersihkannya sendiri." Ujarnya padaku. Aku tersenyum, dan mengatakan bahwa aku hanya ingin membantunya membereskan lantai ruangan yang penuh dengan air teh dan pecahan

error,"Berubah"

Semalam ada perubahan di blog ini. Sebuah perubahan yang memang diniati untuk menyiasati diri agar bisa produktif lagi menulis, agar bisa lebih sensitif, lebih tanggap dalam menangkap dan mencerna setiap kejadian yang ada. Ya, mengganti penampilan blog. Penampilan blog ini memang beberapa kali ganti, mulai dari template, lagu, tapi blog keseharian ini tetap dengan dominasi warna gelap, hitam. Ya, hitam. Warna hitam itu warna kesukaan gue sejak kecil. Semangat, semangat, semangat! Senyum, senyum, senyum! Siapa bisa mengubah dunia? Diri kita sendiri. Dunia pasti berubah jika kita merubah diri, merubah cara pandang kita. So, gue sekarang merubah blog gue, supaya dunia blog berubah. Ya berubah, ada blogger yang mengubah penampilan blognya... :D Salam senyum, error

error,"Menulis lagi? Ya menulis terus!"

Sejak bulan September 2013 kemarin energi menulis hilang karena memang banyak permasalahan yang harus dihadapi, dijalani, dan benar-benar menghabiskan energi gue. Tadi gue diam merenung (tsaaah, merenung!), mempertanyakan pada diri sendiri, kemana imajinasi yang biasanya berlari-lari di kepala ni menyembunyikan diri? Padahal biasanyanya dengan lancarnya gue menulis apa pun yang terjadi, apa pun yang gue lihat, apa pun yang ada. Ufh, ternyata jawabannya adalah gue jadi kurang sensitif dalam melihat sesuatu. Sensitif, yup, gue jadi kurang , kurang tanggap dalam kejadian-kejadian yang datang setiap kali, berbeda dengan sebelumnya, yang lebih sensitif, lebih tanggap dalam melihat kejadian yang ada. Makanya sebelum itu ue bisa menulis apa pun dengan santai aja. Saat ini gue sedang berusaha mensensitifkan diri dalam setiap kejadian, bukan enjadi pribadi yang sensitif mudah terbawa emosi marah loh ya..., tapi berusaha bisa menangkap dengan baik semua kejadian yang ada, dan menyimpan dala

error,"Celana batik"

Waktu itu gue beli celana panjang batik di pasar Famili, pasar perumahan tempat gue tinggal. Sewaktu gue mau pulang, dengan masih tenteng-tenteng belanjaan yang lumayan bikin otot jadi heboh, karena kebetulan gue pergi belanja sendirian, hiks! Biasanya sih bareng Esa, atau Ngka, atau bisa jadi bareng Pink. Nah kalau bareng Ngka atau Esa, hehe, lumayan ada penenteng belanjaan, dan emak ini bebas aja tangannya lenggang sana sini. Hahaha, makanya gue seneng belanja bawa anak. Sedangkan kalau bareng Pink, ya gue tenteng sendiri. Ga tega Pink nenteng belanjaan berat. Eh ngelantur ceritanya...! Lalu mata ini tetiba melihat celana panjang batik digantung di sebuah toko. Langsung deh terbayang di mata, Ngka dan Esa mengenakan celana panjang batik. Weh, keren juga, gitu deh kata emak ini dalam hati. Singkat cerita, ya jelas disingkat aja ceritanya, kalau ga disingkat, pasti panjang banget karena ada acara tawar menawar yang ga sukses! Haha, gue memang penego buruk di pasar... Fiuch, lap kering

error,"Pohonnya habis? GUBRAAAk!!!"

Hujan deras hampir setiap hari, dan itu membuat jalanan menjadi penuh lubang-lubang baru, dan lubang atau si bolong itu tetap ada hingga musim hujan berikutnya datang. Iya, jalanan menjadi bolong sana, bolong sini. Dan sewaktu air hujan menggenangi jalan, wah, seperti sulap, lubang, bolong si jalan hilang! Hehehe, iya aja hilang, kan tertutup air hujan yang menggenang, malah lelbih heboh lagi, tidak ada jalan berlubang, tidak ada lagi bolong-bolong jalan sewaktu hujan! Hahaha, tertutup banjir! Bukan karena sudah diperbaikiiii... Hahaha! Eh, seharusnya tertawa atau menangis ya menyikapi kondisi seperti ini? Menangis mungkin ya yang lebih tepat. Hiks...! Waktu-waktu sebelumnya, hujan yang menggenang, lalu berubah menjadi banjir itu membuat jalanan menjadi subur banget. Banyak pepohonan yang tiba-tiba tumbuh di jalan. Pohon berbagai jenis. Waaah, suburnyaaa, tiba-tiba pohon itu sudah lumayan besar, karena pengendara motor dan mobil bisa melihat dengan jelas ada pepohonan di jalan! Oops,

NOVEL!

Proyek Monumental 2014? Oops, sebenarnya aku punya proyek yang seharusnya sudah diselesaikan sejak beberapa bulan lalu, tapi terhenti karena keadaan yang benar-benar di luar kemampuanku. Dimulai dari sakitnya anakku, harus mengurus bapak yang akan dioperasi, dan masih banyak hal lain yang semuanya tentang keadaan kesehatan anak-anak, orangtua, juga yang akhirnya membuat kondisi kesehatanku pun turun. Aku berusaha sekuat tenaga, tapi ternyata aku tidak bisa menyelesaikan, aku benar-benar berhenti. Ufh, menyedihkan. Proyekku adalah menyusun sebuah novel, yang sebenarnya sudah ada, aku hanya harus menulis ulang saja. Setiap kali hendak meneruskan tulis ulang novel tersebut, selalu ada masalah yang harus ditangani secara serius dan khusus, hingga menguras energiku, dan tulis ulang itu terhenti lagi. Padahal novel itu akan kupersembahkan untuk 3 anakku, Ngka, Esa, Pink, yang biasa kusebut sebagai kasapink. Sekarang semoga keadaan membaik, hingga proyekku bisa terlaksana. Novelku berjudul

error,"Oh ibu dan ayah, anakmu mengantuuuk..!!"

Mengantuk? Ya tidur saja. Yup, betul banget. Mengantuk? Ya tidur! Tapi bagaimana kalau si anak yang masih balita mengantuk di motor? Posisi dibonceng di belakang, sendirian, mata si anak mulai kedap kedip mengantuk, laluuu...? Oops, ga mau deh membayangkan hal buruk. Seringkali sewaktu gue pergi berkendara di jalan raya, gue lihat ibu atau bapak memboncengkan anak yang masih balita dengan sepeda motor, dengan posisi anak di belakang. Aduh, bayangin aja, anak itu masih kecil, tangannya pun ga bisa memeluk ibu atau bapak sepelukan utuh! Ya ga siih, ibu atau bapak kan lebar, gitu loh! Sedangkan tangan si anak yang kecil imut itu panjangnya ga sampai selingkarang tubuh ibu atau bapaknya! Dalam keadaan mengantuk, pegangan atau pelukannya pasti melemah, dan pasti itu bahaya banget! Geregetan melihat keadaan demikian. Apakah harus celaka terlebih dahulu baru si ibu atau bapaknya sadar bahwa itu berbahaya? Ga safety banget, gitu loh... Bukan karena sok care atau sok sayang, tapi memang kita s

error,"Dunia anak yang hilang"

Ini kejadian tahun lalu, saat pagi berangkat kerja naik angkot. Di perjalanan, ada 2 orang anak kecil yang naik, dan ternyata pengamen. Yang seorang kira-kira berusia 6 tahun, dan yang satunya kira-kira masih berusia 3 tahun! Astaga, anak seusia ini seharusnya ada di rumah dalam nyamannya kasih sayang orang tua, atau sekolah dengan tenang, riang bersama teman-temannya, bukan berlari-lari mengejar angkot, bernyanyi dengan suara tak jelas, bernyanyi yang entah lagu apa, dan berusaha mendapat uang belas kasih penumpang. Aku duduk diam memperhatikan dua anak yang duduk di dekat pintu. Segala rasa kacau ada di dada. Ingatanku melayang pada tiga anakku di rumah. Bersyukur bahwa aku masih bisa menyekolahkan mereka. Saat itu terlintas di fikiranku, apa yang memotivasi mereka mengamen begini? Siapa yang menyuruh mereka mengamen? Dimana dunia anak yang didengungkan setiap saat? Mana pendidikan yang indah untuk mereka? Ada banyak anak pengamen di sini. Dan mereka ada di jalanan saat jam-jam se

error,"Santet"

Pernah terbayang ga, ada beling di tempat ga terduga? Halah si error, apa pula maksudnya? Hehe, ini llagi mau bicara tentang beling-beling yang ada di badan. Hah? Maksud lo? hehe, monggo dibaca aja deh... Beberapa waktu lalu, anak gue dengan ringan berkata ke gue, gini,"Ma, beling." Hm, bukan satu hal yang aneh kan melihat beling? Jadi gue cuma mengangguk aja waktu itu. Lanjutannya dari anak gue,"Jari ajaib." Gue agak bingung mendengar itu, jari ajaib? Hmm?? Dan ini penjelasan dari anak gue yang ada di luar nalar gue sebagai manusia,"Mama, belingnya keluar dari jari" WHAAT??? Dari jari anak gue keluar beliiing?? Mana mungkiiiin??? Tapi itu sebuah kenyataan, karena beberapa hari setelah itu, gue menemukan beling besar di telapak tangan gue sendiri, sewaktu gue sedang menangkupkan dua telapak tangan gue menjadi satu seperti posisi berdoa. Beling! Darimana beling itu berasal? Tetiba ada begitu saja. Aneh... Lalu disusul kejadian-kejadian aneh lainnya. Menur

error,"satu saat, ya satu saat nanti..."

satu saat tentangmu akan kubuang ke jurang tak berdasar... aku lelah membawa smua kisah dan smua rasa yang semestinya memang tak pernah ada satu saat nanti aku akan hapus tentangmu dan tak ada sisa setitik pun tertinggal aku ingin lelap tanpa imaji warnamu satu saat nanti aku akan berjalan dengan tenang dan tak kan menengok ke arahmu ya, satu saat nanti... bukan skarang... #error dalam kantuk,dalam jaga,dalam imaji...kamu??hm!

error,"rasa ini cuma milikku sendiri"

apa yang harus kukatakan padamu? tentang rindu? tentang rasa? tentang segala anganku tentangmu? mungkin lebih baik diam dan menikmati rasa ini sendiri karna saat tangis rinduku menggema kudengar tawamu di setiap sudut huruf rinduku jadi biar saja menjadi milikku sendiri... #error

error,"Terkunci dalam hati sendiri"

rasanya seperti bodoh... menunggu di sini tanpa sebuah kepastian rasanya memang bodoh... memandang ke arah luar tapi terkunci di dalam kenapa masih saja bodoh... dan membuka jendela dan melompat keluar dan cuma aku yang tau... #error

error,"GUSTI, ini untukMU"

GUSTI, perjalanan tadi sungguh luar biasa mendung hujan terang gerimis hujan deras angin kencang terang hujan angin terang gerimis tiba di rumah, lalu guyuran hujan bagai tumpahnya samudera langit! kuasaMU tiada berbanding... GUSTI, sekarang aku leyeh-leyeh sambil membuka lembaran kerja kantor yang mendadak harus selesai cepat ditemani nyawa kecil yang sedang duduk di depan televisi ah GUSTI, kasihMU tiada pernah berhenti! GUSTI, sehari ini nafasku diisi kebahagiaan denyut nadiku digetarkan oleh cinta detak jantungku dipenuhi kasih sehari ini adalah hariMU yang sungguh menakjubkan bagiku yang merupakan anugerah terindah dalam diri hidup... ya GUSTI, hidup ini memang anugerah terindah dan sungguh aku tersenyum syukur karenaMU... GUSTI... TERIMAkASIH...

error,"pagi,GUSTI..., senyum ini masih ada kok"

pagi, GUSTI... ternyata harum kopi kemarin masih mengepul di ingatanku masih juga pahit tanpa gula hidupku jauh lebih manis dari kopi yang terhidang senyumku pasti memang manis walau sama tanpa gula tapi aroma kopi bisa masuk tanpa merusak indahnya cerita bijakMU pagi, GUSTI... lontong dibalut daun pisang isi kentang tanpa sambal cuka yang biasa dihidangkan panas-panas cuma ada tiga sebanyak hitungan nyawa kecilku, kesiangan euy belinya, GUSTI... tapi jelas cinta berisi senyum tulusnya jauh lebih banyak dari sekedar hitungan bilangan dan senyum yang melapisi cinta tentu lebih luas dari sempitnya angka yang masih saja berbatas pagi, GUSTI... dalam kantuk ada kesadaran yang tetap terjaga tentang kasih tentang cinta tentang hidup tentangMU... TERIMAkASIH... pagi, ya GUSTI... senyum ini masih ada kok karenaMU... Salam Senyum, error

error,"GUSTI, jangan lupa ya..."

GUSTI, tadi ada secangkir kopi hitam pahit dan dua donat lengkap dengan lubangnya juga ada burger, dan seporsi ayam goreng tepung serta nasi, dan air mineral dalam botol bersama dua sahabat, lengkap dengan canda ceritanya dan kisah sedih itu pun menjadi lenyap, BUZZ! Tanpa sisa tinta merah hitam digelar dalam riang ah GUSTI, apakah tadi ikut tertawa? tiga perempuan duduk dan mengangkat lembaran luka dan seketika berubah jadi uraian gelak! pasti campur tanganMU tadi ikut bicara, ya GUSTI, tanpa kami sadari tadi GUSTI, rangkaian duka memang selalu berusaha menerobos jatuhkan senyum yang hidup satu persatu kurasakan denyut airmata menggantung, tapi ditepis dengan dahsyat tanpa jadi tangis! tiga perempuan dengan perjalanan hidup yang berbeda tiga perempuan dengan cara hidup yang tidak sama tapi tiga perempuan itu membaurkan merah hitam tinta hidupnya jadi senyum yang sama ah GUSTI, apakah tadi ikut tersenyum? pasti cahayaMU tadi masuk dalam binar mata yang sebelumnya redup, ya GUSTI, dan

error curhat pagi ini...

Pagi ini, Senin, 25 November 2013, Bap kontrol pertama ke rumah sakit setelah operasi. Aku ga mengantar Bap, karena harus bekerja hari ini. Ga enak kalau ijin ga kerja terus menerus. Ada rasa bersalah karena membiarkan bap pergi sendiri, karena rumah sakit itu jauh dari rumah, memakan waktu lama karena macet, juga lama menunggu antrian di rumah sakit. Pagi ini, ternyata rasa bersalah itu hadir di hati. Apalagi mengingat usia bap sudah 75 tahun. Melihat bap yang semakin rapuh karena kanker yang hidup dalam tubuhnya, membuatku menahan airmata. Jangan menangis, karena tangisan hanya akan melemahkanku, juga bisa makin melemahkan bap yang terlihat gagah walaupun dalam kondisi tidak sehat. Pagi ini, menguatkan hati, dan berdoa semoga bap baik-baik saja, dan semoga membaik, semakin baik, dan selalu baik, jasmani juga rohani, amin... Pagi ini, hanya ingin curhat tentang ini... Salam Senyum, error PS. nit cinta bap, sehat ya bap... kangen suasana sewaktu kecil dulu...

error,"Aku, pedang, dan kamu"

aku melangkah dengan sebilah pedang di tangan sendirian menyibak kelam menuju arah tanpa cahaya bunyi logam diseret mengiris rasa masih di jalan ini, mencarimu yang lenyap ditelan waktu ya, mungkin sebaiknya kamu tetap ditelan sang waktu... satu pesan untukmu, tetaplah sembunyi dariku... -error-

error,"Antara rasa, hujan, aku, dan kamu"

error,"CODOT"

Aku mau cerita tentang pohon mangga di depan rumah yang berbuah lumayan banyak. Sebelumnya belum pernah pohon itu berbuah sedemikian lebat. Ada keinginan untuk memakan mangga yang masak di pohon. Jadi buah-buah di pohon didiamkan saja. Hingga suatu hari sewaktu aku akan pergi ke pasar, mengeluarkan motor dari teras, ada ribut-ribut di depan rumah... "Itu tuh mateng! Itu tuh" Suara itu berulang-ulang terdengar dan terdengar suara orang melompat-lompat. Tadinya aku masih tidak perduli, masih saja berusaha mengeluarkan motor dari teras. Lalu terdengar suara seorang ibu,"Mbak, mangganya kita ambil ya, udah mateng. Nanti dimakan codot!." Dan kulihat ibu-ibu sibuk melompat-lompat berusaha mengambil mangga dari pohon, sedangkan sebagian mangga sudah ada di tangannya. Aku tersenyum saja mendengar perkataan sang ibu, dan masih saja sibuk mengeluarkan motor ke luar rumah. "Sayang, dimakan codot." Rasanya kalimat itu menggelitikku. Fikirku, silakan saja ambil kal

error,"Sebenarnya..."

klik foto agar bisa membaca tulisan dalam foto

error,"Terangi..."

klik foto agar bisa membaca tulisan di dalam foto

error,"Hingga malam"

klik foto agar bisa membaca tulisan dalam foto

error dalam,"Sepi dalam rindu yang menusuk"

klik foto untuk bisa membaca tulisan dalam foto

error,"Surat untuk Pink"

klik foto ini untuk membaca tulisan dalam foto... Error...

error,"Maaf, ada rindu"

aku di sini dan masih di sini sendiri dan sendiri mencoba mengingat hal indah tentangmu yang terisi dan mengisi kenangku ...ah,maaf... aku di sini dan masih sendiri menunggumu hadir, walau kutahu tak mungkin cuma ingin bertanya... 'adakah kenangku di hidupmu??' dan bulan menatapku tanpa malu-malu tanpa sepatah katapun tanpa seucap janjipun dan aku kelu ada sejuta tanya dalam hati yan tak terucap... tanya yang sama... 'kamu ada dimana??' ............................... desah hati tak pernah terucap dan tak pernah kamu tau... 'aku rindu...' # error

error,"tentang"

                             "tentang" terbayangkan betapa manis hal yang ada ketika kita saling mengerti... bersama melangkah bersisian bergandengan tangan saling bercerita dan melempar senyum saling menguatkan saling menghangatkan terbayang betapa indahnya ketika kita saling berbagi... bersama dalam suka bersama dalam ceria bersama dalam pelangi kehidupan dan tak terbayangkan ternyata langkah ini tak searah senyum ini tak berbalas tangan ini mennggenggam tanganku sendiri suka ini punyaku sendiri ceria ini cuma bagiku sendiri dan pelangi kehidupan ini cuma aku yang tahu... tak ada kita yang ada cuma kamu cuma aku dan aku cuma bisa memandangmu dalam rasaku sendiri... #error ,21oct12,01.50am

error,"Aku tentangmu"

Menyelamatkan catatan lama yang tersimpan... Nitaninit Kasapink October 7, 2012           Aku tentangmu mencarimu, tapi tetap tak menemukanmu karena dalam hatiku aku hanya ingin mencari tanpa ingin pernah menemukanmu sampai kapanpun... karena ternyata lebih indah sewaktu mencarimu, dibanding sewaktu kumenemukanmu... #error

error,"Mungkin memang kamu tak perlu tau"

Sebuah catatan lama... Nitaninit Kasapink October 26, 2012 · Edited Mungkin memang kamu tak perlu tau jika saja kamu tau... aku cuma ingin duduk berdua denganmu di sini menanti bulan datang setiap malam tapi sayangnya kamu tak pernah tau... jika saja kamu tau... aku ingin berbincang denganmu setiap saat di sini tanpa pernah berjarak ruang dan waktu tapi juga kamu tak pernah tau... jika saja kamu tau... aku ingin melihat senyummu tanpa harus berpikir seperti apa senyummu dan melihat matamu yang amat tenang tanpa harus berkhayal tapi kamu tak juga pernah tau... ah,jika saja kamu tau... aku ingin bersamamu mengisi detik hidup mengisi hati dengan segala rasa denganmu tapi kamu tak tau itu... dan jika saja kamu tau... saat ini aku sedang menertawakan diriku sendiri yang berangan tentangmu yang memimpikan sosokmu sedangkan kamu entah sedang apa dan entah ada dimana saat ini aku sedang menertawakan kebodohanku yang merindukanmu sedangkan kamu tak pernah punya setitik pun rindu untukku..

error,"Masuk neraka? Oops!!"

Pagi ini semua terasa biasa-biasa saja. Ya, jadi biasa-biasa saja kalau difikir biasa-biasa saja, dan pada akhirnya akan membuatku jadi biasa, dan biasa tidak bersyukur. Loh kok? Yup, kalau merasa biasa-biasa saja, pada akhirnya jadi tidak bersyukur, karena merasa semua ini biasa saja. Bangun pagi melihat Ngka, Esa, Pink, masih tidur nyenyak, lalu membangunkan mereka, lalu memasak sarapan, atau menghangatkan makanan untuk sarapan, kemudian Ngka, Esa, Pink, bangun pagi, biasa langsung mandi, biasa menyiapkan seragam masing-masing, biasa makan sarapan ambil sendiri, biasa ngobrol bareng berempat di pagi hari sebelum berangkat sekolah, biasa tertawa-tawa bareng, biasa tersenyum bareng juga, dan biasa sebelum berangkat sekolah berpamitan, dan bersalaman. Biasa, ya amat biasa. Padahal semua itu adalah anugerah! Tak terbayangkan saat bangun ternyata sudah siang, tak ada Ngka, Esa, Pink, tak ada kebersamaan. Atau begini, terbangun, tapi Ngka, Esa, Pink, sulit untuk dibangunkan, lalu terjad

error,"Positif Berpikir?"

Omong-omong tentang 'positif', biasanya berarti ga negatif, alias baik-baik saja. Misalkan, sewaktu ada yang khawatir tentang satu hal, teman lain menimpali,"Positive thinking ajalah.", yang maksudnya agar yang sedang khawatir itu ga khawatir lagi, menepis khawatir, dan berfikir bahwa semua akan baik-baik saja (baca: positif), ga akan terjadi hal yang buruk (baca: negatif). Positif itu bagus, positif berfikir itu bagus, menurut yang selalu kudengar. Ada sedikit pilu sewaktu melihat kenyataan bahwa di kenyataan sehari-hari sebenarnya banyak orang yang positif berfikir, tapi negatif. Hedeh, jadi berlibet gini yah... Seperti apa sih positif berfikir tapi negatif? Di jalanan, ada banyak loh yang positif berfikir tentang perilaku mereka, padahal sebenarnya mereka sedang 'negatif'. Sering dijumpai mobil dengan muatan yang sarat, tapi benar-benar ga bisa disebut safety dalam pengangkutan muatannya di mobil. Cuma dengan tali ke sana, tali ke sini, ikat sana, ikat sin

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba

error,"Masih tentang Bap dan rumah sakit"

Bap sudah pulang dari rumah sakit. Aku bahagia? Yup. Bisa berkumpul lagi dengan kasapink, adalah hal terindah, selain operasi bap yang sukses. Sejujurnya aku ga tau mau bercerita tentang apa, tapi rasanya ingin mencurahkan apa yang terasa di hati. Profesionalitaskah yang akan aku bicarakan di sini, atau entah, silakan dibaca aja deh... Jumat, 15 November 2013 kemarin, Bap sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Aku mendapat kabar itu pagi hari dari dokter yang datang memeriksa ke ruangan perawatan bap. Dan sewaktu para perawat datang memeriksa (perawat shift pagi) ke seluruh ruangan pasien, dan memeriksa ruangan bap, aku memberitahu bahwa bap boleh pulang hari ini, dan dijawab, nanti akan dibuatkan perincian biaya. Tunggu ditunggu, aku jadi resah sendiri, karena yang ditunggu, daftar perincian biaya guna administrasi kepulangan bap belum juga diberi. Aku datangi tempat perawat, dan dijawab, supaya aku meminta pada kepala perawat. Setelah aku meminta, kepala perawat menjawab bahw

error,"Selamat pagi sehat yang akan kembali pada bapak"

Selamat pagi, duhai udara rumah sakit... ada senyum di pagi ini merasakanmu masuk ke dalam paru-paruku memang bukan udara segar, tapi ini anugerah GUSTI... Selamat pagi, duhai tirai penyekat antara pasien... bersyukur bahwa dirimu bukan menyekat hatiku dengan GUSTI tapi malah mendekatkan hatiku padaNYA... Selamat pagi, duhai botol-botol air yang kosong... ada haus yang dibasuh airmu semalam dan itu menyegarkanku... Selamat pagi duhai penyakit yang bersemayam dalam tubuh bapak... sebentar lagi kuucap selamat jalan, dan terimakasih jika kamu memang benar meninggalkan tubuh bapak, dan membiarkan bapak sehat kembali Selamat pagi duhai semua... ada senyum di sini untuk mengisi hari-hari yang ada dalam aroma obat dan rintih sakit yang terdengar di telinga yang membuat miris hati... Selamat pagi, semoga sehat dan rasa syukur selalu ada untuk kita, bahagia selalu, amin... Selamat pagi... Salam senyum, error

error bercerita,"Error di RS"

Hari ini, 13 November 2013, Bap resmi dirawat inap di rumah sakit. Perjalanan menuju rumah sakit benar-benar macet, yah seperti biasa sih, macet ga pernah ada habisnya. Setiba di sana, tempat pertama yang disambangi adalah kantin. Tapi berhubung gue sedang dalam masa pemulihan juga, dan harus banyak berpantang makanan, ya gue cuma menemani bap makan. Nanti aja deh gue nyari makan untuk gue. Di sana kita janjian dengan perawat yang seau membantu kita untuk masalah rumah sakit tersebut. Ruangan untuk bap juga sudah diurus. Bap dapat ruang di PU 4, kamar 406. Beberes semua bawaan, gue harus meninggalkan bap untuk menebus resep. Eh bukan resep masakan loh... Sewaktu nunggu, waduh, batery hp dah mulai lobet! Payah deh ah... Tapi coz gue dah lumayan hafal rute eh kayak bus aja pake rute (haha!) lokasi dimana bisa nge'cas' hp di rs, gue tinggalin apotek, dan voila, ni gue sekarang lagi nge'cas', dan bisa sambil nulis-nulis. Di sini terbayang Ngka, Esa, Pink, di rumah. Untun

error,"Operasi dan Bapak"

Hari ini, Senin, 11 November 2013, berangkat kerja dengan hati yang penuh kegalauan. Ada getar gemetar di dalam nadi dan detak jantung. Hari ini Bap, Bapak kontrol lagi ke rumah sakit, dan hari ini diberitahu keputusan jadwal operasi. Entah ingin menangis, atau malah sebenarnya aku sudah menangis, tanpa aku tahu... Jalanan terasa lengang, padahal padat. Semua terasa lengang, padahal penuh kesibukan. Di kantor pun ada hening menyergap, padahal musik tak henti berteriak di telinga. Rekan kerja banyak bercerita, tapi cuma berupa file kosong diterima oleh otak. Siang hari, ada pesan dari Pink via sosmed,"Eyang operasi Rabu". Entah kenapa, lemahku menyergap dan habiskan seluruh kekuatan yang ada. Tapi ternyata operasi bukan di hari Rabu, melainkan kamis, dan mulai opname di hari Rabu. Sebagian kesadaran menguap kemanakah?? Bap, usia 75 tahun, operasi ke-3. Bap dengan kanker rectumnya. Bap yang sudah menjalani operasi 2X, sudah menjalani kemoterapi, sudah menjalani terapi sinar, d

error,"Ga bohong, gue cewe"

Gue ga tau kenapa kok sering dikira cowo, padahal muka gue jelas cewe, apalagi gue tetep ada dandannya biarpun ga heboh. Sering banget dipanggil dengan sebutan bang, mas, padahal jelas-jelas gue cewe, dan orang-orang yang mengira gue cowo tuh juga dengar suara gue yang biarpun ga manja, tapi jelas banget cewe! Nasiiib, nasiiib... haha... Pernah sewaktu nyasar nanya arah ke security sebuah lembaga, dia yang terlihat sangar itu tetap aja panggil gue dengan sebutan bang, sampai gue dekatin supaya dia jelas melihat dan mendengar suara gue yang cuit cuit biarpun ga sweet, ya cewe... Tapi apa daya, ternyata tetap aja dia memanggil gue dengan sebutan,"Bang".  Tapi kali ini lebih parah... Seorang bapak yang beberapa kali bertemu gue, dan suka ngobrol ma gue, terperangah sewaktu bertemu gue yang memakai baju lengan panjang bunga-bunga, bukan gaun, tapi baju muslim, dengan tetap bercelana jeans. Dan dengan muka terbengong-bengong, si bapak dengan polosnya berkata,"Sampeyan peremp

error dan rambut cepak

Akhirnya bisa nulis llagi dalam keadaan otak ga begitu kriting karena keadaan udah mulai tenang. Saat ini cuma mau cerita yang enteng banget, lagi-lagi tentang rambut lagi... Haha, seudah setahun rambut memanjang, pada akhirnya kembali ke selera asal, cepak style.  Pink, gadis kecil bungsu yang imutlah yang meminta rambut gue panjang, sedangkan 2 cowo gagah Ngka dan Esa ga setuju rambut gue memanjang. Menurut mereka,"Ga pantes rambut mama gondrong!". Wek, gondroooong...! Tapi karena saat itu Pink dalam keadaan sakit yang memprihatinkan, auto imun yang ga diketahui typenya, gue mengiyakan permintaan Pink. Dan gue anggap membiarkan rambut jadi panjang itu adalah latihan kesabaran, karena gue memang ga betah banget dengan rambut yang panjang. Selain ga rapi, gue ga bisa menyisir sebagus cewe-cewe lain, juga ga praktis. Rambut cepak ga membuang waktu, sehabis mandi cukup menyisir rambut menggunakan jari-jari gue yang sama sekali ga lentik. Bulan berganti bulan, rambut semakin p

error berkata padamu,"tentang hidup..."

dalam senyum yang bercahaya tak pernah kamu menyangkanya ada yang luruh kering tak berdaya dalam senyum yang hidup tak pernah kamu tahu ada yang terkulai layu dan hampir mati dan karena senyum, hidup pun bercahaya yang luruh kering tak berdaya terkulai layu, dan hampir mati tetap bisa berbinar melangkah dengan kepastian masih bisa terus bertahan dan  tetap tersenyum dan  tetap tertawa

error berpuisi,"untuk bulan..."

bulan... ku duduk di sini menunggu kamu hadir dengan smua rindu yg kita punya... cuma kita yg tau... swaktu hadirmu membawa rindu yg tak bisa dihitung... kita tersenyum bertukar kerinduan kita merindu bertukar senyuman bulan... hadirmu kadang dalam pesan lewat angin yg berlalu... tp sanggup membuat senyum dalam jiwa terus mengembang... sanggup membuat tembang dlm hati terus melantun... bulan... ku disini membaca pesan kerinduanmu... dan mengirim pesan rinduku... bulan... ku tetap di sini,menunggu hadirmu di mataku...

error berpuisi,"malam, bulan, dan hujan"

malam,bulan,dan hujan... ada di dalam hati dengan ceritanya sendiri... aku mencintai malam dengan heningnya aku mencintai bulan dengan sederhana senyum kecilnya dan aku mencintai hujan dengan tawa cerianya yang jatuh ke bumi malam,bulan,dan hujan... ada harap kecil dalam hati... ketiganya hadir bersamaan untuk ku dengan cinta yang tak tergantikan... malam,bulan,dan hujan... aku merindumu... #tadi kudengar suara bulan memanggilku lewat angin...sejenak,tapi membahagiakanku amat sangat...

error berpuisi,"untukmu yang tak pernah ada..."

pernah aku berjalan mencarimu... dalam kesendirian dalam sebongkah harapan dan terus berjalan tanpa pernah berhenti langkahkan kaki dan terus menancapkan jejak di setiap inci yang kulewati hanya karenamu dan hanya untukmu dan akhirnya aku terhenyak kamu tak pernah ada sedangkan ujung kehidupan ada di hadapanku sedangkan akhir perjalanan ada di sini dan akhirnya aku terdiam tak bergerak duduk di sini di ujung pengharapan kehidupanku ya,kamu tak pernah ada lalu... kuistirahatkan langkahku kuistirahatkan seluruh denyut hidupku kamu tak pernah ada kembali aku pada realita dan imaji tentangmu lenyap bertahun silam sejak kamu masih ada di sampingku... sayang,tak pernah ada aku dalam benakmu hingga akhirnya kuputuskan mematikan rasa tentangmu walau sebenarnya ternyata masih berdegup rasa untukmu...

error berpuisi,"Mencarimu..."

mencarimu, tapi tetap tak menemukanmu karena dalam hatiku aku hanya ingin mencari tanpa ingin pernah menemukanmu sampai kapanpun... karena ternyata lebih indah sewaktu mencarimu dibanding sewaktu kumenemukanmu...

error berpuisi,"Tentang..."

terbayangkan betapa manis hal yang ada ketika kita saling mengerti... bersama melangkah bersisian bergandengan tangan saling bercerita dan melempar senyum saling menguatkan saling menghangatkan terbayang betapa indahnya ketika kita saling berbagi... bersama dalam suka bersama dalam ceria bersama dalam pelangi kehidupan dan tak terbayangkan ternyata langkah ini tak searah senyum ini tak berbalas tangan ini mennggenggam tanganku sendiri suka ini punyaku sendiri ceria ini cuma bagiku sendiri dan pelangi kehidupan ini cuma aku yang tahu... tak ada kita yang ada cuma kamu cuma aku dan aku cuma bisa memandangmu dalam rasaku sendiri...