Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Perempuan Di Depan Rumahmu

Namanya Geo. Gadis manis bermata sendu. Kamu mengenalnya? Dia selalu ada di depan rumahmu, sendiri tanpa teman. Aku pernah berbincang sekali. Dia bercerita tentang keluarganya yang menghilang entah kemana! Cerita berbalut rindu. "Lalu dengan siapa kamu sekarang?" Tanyaku. "Aku sendiri." "Kamu tak mengenal siapa pun di sini?" Menggeleng lemah tanpa daya, disapunya dahi yang tertutup tanah. Namanya Geo, kemarin kulihat mengejar kucing berlarian kucing- kucing ketakutan! Persis di depan rumahmu. Masak kamu tidak mengenalnya? Baju yang dipakai masih sama. Polkadot pink, mungkin itu baju favoritnya. Katanya sudah setahun, di depan rumahmu, dibawah pohon jambu. Setiap malam dia bermain di depan rumahmu. Bernyanyi-nyanyi sendiri, tertawa-tawa, terkadang menangis pilu. Namanya Geo. Masa kamu tidak tahu? Nitaninit Kasapink, 20 Oktober 2016

Bahagia Itu Sederhana Dan MONYET!

“Monyet!”  Marah mendengar teriakan penuh amarah, atau ejekan itu? Kenapa marah? Karena monyet jelek? Wah, kalau aku yang diteriaki atau diejek dengan kata monyet, aku sih gak marah. Karena menurutku itu ejekan untuk monyet, bukan ejekan untukku. Kok ejekan untuk monyet? Ya iya dong, ejekan untuk monyet, karena mengandung maksud wajah yang jelek. Padahal monyet bukan jelek, loh. Monyet kan bukan manusia, jadi ya gak bisa distandard-kan dengan manusia. Jadi, ya gak jelek, dong. Monyet kan standard wajahnya memang seperti itu. Masih marah diteriaki, atau diejek dengan kata,”Monyet!”? Wah, rugi banget kalau marah. Monyet itu lincah, pandai memanjat, lucu. Ada yang salah dengan monyet? Gak ada, kan? Sewaktu anak-anakku masih kecil, aku mengajarkan mereka untuk melihat segala sesuatu dari sudut positif. Monyet bukan negatif. Monyet hewan yang positif. Lihat dari sudut positif, bukan dari sudut negatif, bukan dari fisik. “Sayang, lihat tuh monyetnya lucu di atas pohon. Loncat

Bahagia Itu Sederhana Dan Banjir!

Banjiiir! Banjir masuk rumah. Anak-anakku, Ngka, Esa, Pink, masih kecil. Ngka kelas 1 SD, Esa belum sekolah, apalagi Pink, masih kecil. Air banjir yang berwarna seperti susu cokelat masuk ke dalam rumah. Ga tegalah emak yang satu ini membiarkan anak-anak terkena air banjir. Banjir ga tinggi sih masuk ke dalam rumah, ‘hanya’ sebatas betis. Tapi terbayang di otak ini setinggi apa untuk anak sekecil anak-anakku. Ga deh, jangan main air banjir, ya sayang. Aku ajak tiga anakku duduk di tempat tidur.  “Ayo Ngka, Esa, Pink, kita naik kapal! Kakinya jangan turun ke bawah! Kaki jangan kena air! Hati-hati, ada ikan paus! Hati-hati ada ikan hiu! Ayo kita dayung, dayung, dayung! Lihat, ada ikan duyung di ujung sana!” Itu yang kukatakan pada Ngka, Esa, dan Pink.  Kami tertawa-tawa di atas tempat tidur.  “Mamaaaa, itu ikan hiu! Awas kaki!” Ngka berteriak.  “Hiiii, ikan hiu!” Teriak Esa, dan Pink.  Suasana gembira tercipta di kamar. Saatnya makan siang, aku turun dari temp

Bahagia Itu Sederhana Dan Kambing

Kambing! Hewan yang ingin kumiliki. Alasannya karena penasaran dengan bentuk kotorannya. Karena menurut teman-teman kecilku, kotoran kambing berbentuk bulat! “Bap, memangnya tahi kambing itu bulat-bulat, ya?” “Iya.” “Kayak apa?” “Ya bulat.” “Ninit ga pernah lihat. Ninit pengen lihat.” Hanya percakapan itu yang terjadi. Hingga satu sore saat bap pulang kerja. “Niiiit, Niniiit!” Suara bap memanggil. Aku tergopoh-gopoh menyambut bap. Tapi amat mengejutkan karena ada hadiah tak terbayangkan untukku! “Kambiiing! Kambiiiing! Bap bawa kambiiing! Kambing siapa?” Aku berteriak-teriak kegirangan. “Kambing untuk Ninit. Katanya pengen lihat tahi kambing.” Ujar bap. Kambing! Bap membeli 2 ekor kambing untukku! Mereka diikat di halaman samping. Aku duduk ga jauh dari sana. Menunggu kambing mulas. Menunggu kambing buang air besar. Menunggu tahi kambing! Apa iya bulat-bulat seperti kata teman-teman, dan seperti kata bap?  Lama menunggu, kambing ga mulas ju

8 Langkah Menjadi Bahagia

Siapa yang mau jadi orang berbahagia? Aku yakin semua orang ingin selalu berbahagia. Tapi seringkali terbentur masalah, bersedih, lalu akhirnya merasa ga bahagia! Sebenarnya amat mudah menjadi orang yang selalu berbahagia. Karena Tuhan selalu memberi kebahagiaan untuk manusia, jangan hanya karena ga mendapat hal yang sesuai dengan yang diinginkan, lalu berpikir bahagia itu sulit. Terima apa yang terjadi dengan senyum. Apapun yang terjadi, hadapi, jalani, dengan senyum. What? Gila aja gimana bisa tersenyum kalau rumah kebanjiran, kemalingan, anak sakit, dan masih banyak hal buruk lain terjadi! Ih, bisa, kok, bisa. Ada caranya. Ikuti langkah ini agar menjadi orang yang berbahagia: 1.     Tenang      Jangan panik! Saat terjadi hal yang ga menyenangkan, tenangkan diri. Panik hanya      akan membuat kita sulit berpikir jernih. 2.     Positif Thinking      Buang jauh-jauh berpikir sebagai orang yang paling sengsara, paling merana, paling      susah, paling mende

BAHAGIA ITU SEDERHANA DAN GOSIP, FITNAH

Pernah difitnah? Pernah digosipi? Aku sering. Aih, sering difitnah, digosipi, kok bangga. Ya iyalah bangga. Aneh, ya? Jangan merasa aneh, tapi ga bohong, jujur nih, aku sih bangga-bangga aja tuh sampai difitnah, dan digosipi sama orang. Pasti jadi pertanyaan deh, sakit hati atau ga, aku difitnah. Namanya aja manusia, ya pasti pernah merasakan hati seperti diiris silet. Perih, mak, perih. Kalau mikir sakit, ya jadi sakit di hati. Tapi aku berusaha untuk tenang aja. Merasakan sakit di hati cukuplah beberapa menit. Aku termasuk orang yang ga gitu peduli omongan orang lain. Sebodo teuinglah, cuek ajah. Mikir apa yang orang omongin tentang aku, ga akan ada habisnya sakit hati. Untungnya aku ga model ‘pemikir’. “Mbak, kamu dibilang bawa gendruwo!” Eh bujut, bawa gendruwo! Pernah loh aku difitnah begitu!  Aku tertawa aja.  Ga tau darimana tuh orang bisa lihat gendruwo bareng aku. Lah aku kan ga pernah janjian date sama gendruwo! Hedeh, janjian sama tukang baso sih pernah. “Ban

Single Mom Yang Bahagia

Namanya aja single, ya sendiri, tanpa pasangan. Tapi jangan lupa, she is a mom! Ada anak-anak terkasih bersama mereka. Single mom is a mom! Seorang ibu yang mengasihi anak-anaknya. Melakukan segala sesuatu untuk mereka. Berat? Nop! Dengan kasih, single mom menjalani hidup. Tidak ada yang berat, walau pun bukan hidup yang ringan. Tapi karena mengerjakannya dengan kasih, segala sesuatu yang dikerjakan jadi indah. Apa aja sih yang katanya jadi tugas si single mom, dan yang katanya bikin berat si single mom? Dan kenapa si single mom kok ya tetap aja berbahagia walau katanya berat, ya? Ini pengalamanku sebagai single mom dan segala hal yang 'berat-berat' itu. Single mom si pencari nafkah Saat suami masih ada (suamiku meninggal karena kanker di tahun 2007), aku seorang ibu rumah tangga, bukan ibu bekerja. Pernah bekerja, tapi lal resign karena suami tidak mengizinkan bekerja. Setelah suami meninggal, otomatis harus mencari pekerjaan agar bisa mencukupi biaya kebutuhan kami.

Pakcoy Saus Tiram Tabur Keripik Otak-Otak

Di rumah, tiga kekasih, Ngka, Esa, Pink, suka makan sayuran. Emaknya juga suka, tapi lebih suka lagi kalau yang memasak tuh para kekasih. Hihi, dasar emak malas! Karena kebutuhan akan makan sayur, dan butuh masak cepat, ringkas, ga pakai lama, mudah, juga murah, pakcoy saus tiram jadi pilihan menu. Beli pakcoy bisa di pasar, atau di supermarket. Pakcoy ada di mana-mana. Yuk, yuk, masak! Cuma butuh: pakcoy, cabai (boleh rawit merah, boleh juga cabai merah keriting, atau pakai paprika juga boleh), bawang bombay, bawang putih, saus tiram, garam, gula pasir, minyak goreng sedikit. Oh iya, jangan lupa otak-otak untuk taburan akhir. Ga pakai juga ga apa-apa. -Siapkan pakcoy. Buang aja bagian bonggolnya, jangan dipotong-potong lagi -Bawang bombay, iris-iris -Bawang putih 1 siung aja cukup, kok. Keprek, gecek, geprek, apa deh istilahnya, judulnya tuh bawang putih ga usah dihaluskan -Cabai diiris -Saus tiram (ini sih beli kemasan, hihihi) Lanjut yuk! -Panaskan wajan, tuang

Macaroni Schotel

Gajian tiba, aku dan Ngka pergi ke pasar dekat kantor. Biasa, belanja keperluan dapur memang lebih banyak gue beli di sana karena lebih murah. Di kios pojok jual segala macam bahan kering lumayan komplit. Dari kerupuk, kacang, bihun, mie, banyak deh. "Makaroni, Ma." Ujar Ngka. Gue beli makaroni 1/2 kg. "Mau bikin apa?" "Schotel, Ma," jawab Ngka. Berlanjut pergi ke bagian sayuran. Beli bawang bombai, wortel, bawang putih, susu, kornet, keju. Yes, siap untuk memasak macaroni schotel. Sampai di rumah, siap-siap di dapur. -Isi panci untuk merebus macaroni, beri minyak agar ga menempel. Rebus hingga setengah matang. Setelah itu ditiriskan. -Potong kotak bawang bombai, wortel -Kocok telur, lalu makaroni yang sudah direbus, dicampur dalam kocokan telur -Parut keju untuk taburan di atas -Cincang bawang putih Tapi ya seperti biasa, ga pakai ukuran. Kira-kira aja. Nah, sekarang menyiapkan dandang untuk mengukus di atas kompor. Jangan lupa,

MOS Spesial Untuk Pink

Iseng banget ya pakai ada MOS untuk Pink. Pink kan homeschooling, untuk apa MOS? Juga ngapain aja sih Pink di kegiatan MOS-nya yang diprakarsai emak dan dibantu oleh 2 kakak cowoknya, Ngka dan Esa? MOS biasa diadakan oleh sekolah untuk menyambut siswa baru, sedangkan MOS ini diadakan agar Pink merasakan ada MOS, bersenang-senang aja, juga untuk melatih percaya diri, dan bisa sedikit cuek, ga pemalu. Kalau Pink ikut sekolah reguler, emaknya ga setuju dia ikutan MOS. Karena lebih ke arah bully membully, bentak-membentak, dan mengacu ke pengalaman 2 kakaknya sewaktu MOS, menghabiskan banyak biaya. Ide MOS ini baru muncul saat Pink memosting satu meme tentang MOS, dan dikomentari olehnya gini: 'HS ga ada MOS'. Setelah melihat itu, dipikir-pikir, ga ada salahnya kan mengadakan MOS untuk Pink. MOS yang bertujuan untuk melatih percaya dirinya, dan juga kegiatan yang diberikan adalah kegiatan berguna. Bukan kegiatan yang jelas-jelas hanya untuk ngisengin. Pada Ngka dan Esa, 2 kakak

Sekolah Reguler Atau Homeschooling?

Pink, si putri bungsu, sudah 2 tahun ini ga bersekolah karena kondisi kesehatannya kurang bagus. Pink ga sesehat teman-teman seusianya yang bisa berkegiatan ini dan itu. Untuk berkegiatan di sekolah dengan jam 7 to 3, sudah jelas Pink ga mampu. Eits, tapi ga bersekolah bukan berarti ga berpendidikan. Pink seorang homeschooler. Guru private datang ke rumah untuk pendampingan belajar. Dan saat kondisinya bagus, kami jalan-jalan, belajar segala sesuatu, belajar sosialisasi, dan bersikap. Untuk tahun ajaran baru ini, Pink berkeinginan untuk masuk sekolah reguler. Bosan homeschooling. Tapi melihat kondisi tubuhnya yang kurang kuat berkegiatan, akhirnya kami memutuskan untuk homeschooling lagi. Gaya homeschooling tahun ajaran ini mungkin akan berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat Pink sudah SMA. Akan lebih banyak kegiatan di luar rumah dibanding guru privat datang. Tapi lagi-lagi ini disesuaikan dengan kondisi Pink. Sekolah reguler atau homeschooling? Untuk Pink, homeschooling! Lebih

Mie Ayam Emak

Untuk bulan ini menu yang wajib dimasak adalah mie ayam! Ok, siapa takut? Di kantor mulai mencatat yang harus dibeli: - sawi - daun bawang - tauge - mie - baso - kecap asin - kecap manis - merica halus - bawang putih - kulit pangsit Garam ga perlu beli, masih banyak di dapur. Esoknya, pergi ke pasar membeli semua itu. Sepulang dari pasar, mulai deh mengeksekusi. "Ka, cuciin ayam, sawi, daun bawang." Asyiknya punya anak yang selalu suka cita saat diminta membantu! "Ngapain lagi, Ma?" Tanya Ngka. "Iris daun bawang, potong daun sawi. Mama mau fillet ayam." Sibuk-sibuklah fillet daging ayam, lalu memotongnya jadi bentuk dadu. "Segimana gedenya, Ma?" "Segini." Dan tararara, selesai! Sekarang potong jamur merang sebesar potongan ayam. Sediakan panci, isi air, didihkan, masukkan tulang belulang si ayam untuk jadi kaldu. Selesai! Ambil bawang putih, keprek. Prek! Panaskan minyak di wajan untuk menumis bawang keprek. Tum

Kering Tempe Kacang A la Emak

Kemarin asyik mengiris tempe sebesar batang korek api. "Mama mau masak apa?" "Kering tempe kacang, Pink." "Hahaha, tumben ada namanya. Biasanya kalau masak ga ada namanya." Jawab Pink sambil tertawa. Lalu dimintanya pisau yang gue pegang, mulailah dia mengiris tempe sebesar yang ada. Gue menyiapkan bumbu-bumbu. - bawang putih - bawang merah - cabai merah/ rawit merah juga boleh - ketumbar - asam jawa - sereh, ambil bagian putihnya aja - gula merah - laos - salam - garam Semua takaran bumbu menggunakan hati, insting seorang emak. Pakai perasaan aja. Setelah itu mulailah mengulek: - bawang putih, ketumbar, garam. Sampai halus, ya. Kalau malas ngulek, masukan aja ke blender. Ngeeeeng, halus deh! Lalu mengiris: - bawang merah. Pisahkan ya dari bumbu lain. Si bawang merah memang sombong! Eh, bukan gituu. Masukan di mangkok, atau di wadah apa ajalah. Nanti diberi sedikit air dan garam. Remas-remas sebelum digoreng jadi bawang goreng. Hasilnya

Tanggal Merah Untuk Emak

Tanggal di kalender selalu ada yang merah, berarti libur. Tapi seorang emak ga pernah libur. Emak tetaplah emak, yang sibuk di rumah untuk anak-anak. "Yes, long week end!" "Sama aja, Mbak. Long week end, yo tetep aja sibuk di rumah." Kata seorang sahabat di kantor. Gue tercenung mendengar kalimat itu. Ya, sebegitu sibuknya seorang emak! Tanggal di kalender berwarna apa pun, tetap aja sibuk. Selalu ada hal yang harus diselesaikan oleh seorang emak. Tapi ini long week end! Ga adakah dispensasi untuk seorang emak? Ada! Yes! Di hari ini gue bersantai. Tugas gue hanya memasak. Beberes, mencuci, berbelanja ke pasar, dan lain-lain, sudah ditangani dengan baik oleh 2 perjaka ganteng. Yes! Dan ini berlaku hingga usai long week end! Tanggal merah untuk emak, dipersembahkan oleh anak-anak tercinta. Bahagia banget rasanya jadi seorang emak! Terimakasih Ngka, Esa, Pink. Salam Bahagia, Nitaninit Kasapink

Error Di Hari Melo-Melo

Pagi ini sesampai di kantor, gue memasang handsfree, mendengarkan lagu. Tiba-tiba melo, melo, melo! Iya, melo gegara mendengarkan lagu. Dahsyat banget ya, sebuah lagu bisa mempengaruhi perasaan. Dulu gue suka lagu-lagu dari Naff. Sampai sekarang juga masih tetap suka. Tapi dulu gue punya seorang sahabat yang sama-sama suka mendengarkan lagu-lagu Naff. Seorang sahabat yang gue temui di dunia maya. Sebut saja namanya Ngong. Dengannya gue bertukar cerita, juga asyik bicara tentang lagu Naff. Sekarang gue ga mengetahui keberadaannya. Siang ini gue masih asyik mendengarkan lagu-lagu Naff dari kompi kantor. Dan kenangan persahabatan masa lalu masih saja terbayang. Lagu dan kenangan, benar-benar membuat gue melo semelo-melonya. Pernah ga merasakan hal yang seperti ini? Oh ya, untuk Ngong, sahabat kecil gue, semoga lo bahagia selalu, ya. Salam, Error lagi melo, Nitaninit Kasapink

Penampakan

Semalam Esa berlari pulang dari warung. "Ma, tadi di situ, dekat warung, heboh! Rumah kosong di situ itu, ada penampakan! Esa lihat, orang-orang juga lihat!" "Di mana?" "Itu Ma, kan ada tenda pengantin tuh loh!" "Oh itu." "Iya, rumah yang dekat rumah oengantin itu, ada penampakan! Bapak-bapak yang sedang duduk lihat semua! Esa kan lewat, lihat juga!" Gue tenang-tenang aja sih sewaktu Esa bercerita. Pagi tadi, sepulang dari pasar, Esa menunjukan rumah yang ada penampakan semalam. "Itu dia, Ma, rumahnya!" Gue cuma berkomentar,"Oh itu." Malam ini Esa, Pink, dan gue, sedang asyik menonton tv. Seperti biasa ngobrol ini, itu, inu, wis pokoknya segala macam jadi bahan obrolan. Eh akhirnya topik cerita sampai ke penampakan semalam. "Esa lihat, loh! Kepala sampai merinding!" "Ah, udah biasa lihat, ga usah takut," jawab gue. "Ih, Mama. Takutlah tetep!" "Sa, cewek apa cowok? Aku

Sabar? Tenang saja

Sabar itu ga ada batas, katanya sih gitu. Sabar itu susah, juga katanya sih gitu. Iya, itu katanya. Gue orang yang ga sabaran. Hedeh, parah. Berusaha untuk bisa sabar, ga lulus juga. Masih aja ga bisa sabar. Trus gimana dong? Gue memutuskn untuk mengubah usaha menjadi sabar ke menjadi tenang. Whaaat? Tenaaang? Maksudnyah apah yah? Dalam menghadapi semua kejadian hidup, gue berusaha untuk tenang. Ga panik, ga marah, ga jengkel, ga kesal, ga bad mood, ga ngamuk-ngamuk. Tenang, tenang, tenang. Segala sesuatu ga ada yang buruk. Semua itu indah, bagus. Gue belajar untuk bisa menyerahkan segala sesuatu ke GUSTI. Susah banget ternyata! Apalagi saat putri bungsu sakit. "Kalau Allah 'ngambil' anak lo, gimana, Nit?" Tanya seorang sahabat. Bug! Rasanya kayak ditinju tepat di jantung! Ya, menyerahkan semua ke GUSTI, berarti semua, termasuk hidup dan mati orang-orang terkasih. Terus dan terus, belajar, berusaha, untuk tenang, dengan cara berserah ke GUSTI. Berusaha melihat s