Skip to main content

Bahagia Itu Sederhana Dan Kambing

Kambing! Hewan yang ingin kumiliki. Alasannya karena penasaran dengan bentuk kotorannya. Karena menurut teman-teman kecilku, kotoran kambing berbentuk bulat!

“Bap, memangnya tahi kambing itu bulat-bulat, ya?”

“Iya.”

“Kayak apa?”

“Ya bulat.”

“Ninit ga pernah lihat. Ninit pengen lihat.”

Hanya percakapan itu yang terjadi. Hingga satu sore saat bap pulang kerja.

“Niiiit, Niniiit!” Suara bap memanggil.

Aku tergopoh-gopoh menyambut bap. Tapi amat mengejutkan karena ada hadiah tak terbayangkan untukku!

“Kambiiing! Kambiiiing! Bap bawa kambiiing! Kambing siapa?” Aku berteriak-teriak kegirangan.

“Kambing untuk Ninit. Katanya pengen lihat tahi kambing.” Ujar bap.

Kambing! Bap membeli 2 ekor kambing untukku! Mereka diikat di halaman samping. Aku duduk ga jauh dari sana. Menunggu kambing mulas. Menunggu kambing buang air besar. Menunggu tahi kambing! Apa iya bulat-bulat seperti kata teman-teman, dan seperti kata bap? Lama menunggu, kambing ga mulas juga. Bosan, kutinggal saja mereka.

“Udah lihat?” Tanya bap.

“Belum.”

“Loh kok belum?”

“Kambingnya ga mulas.”
Bap tertawa, juga mama.

Aku santai di kamar, membaca majalah. Lalu tiba-tiba teringat kambing-kambing. Aku berlari ke halaman samping.

“Ada apa, Nit?” Tanya Mama.

“Tahi kambing!”

Aku ga tau ekspresi mama saat itu, karena aku konsentrasi pada kambing-kambing. Harus segera mulas! Kambing-kambing harus buang air besar! Tahi kambing! Kulihat kambing-kambing sedang santai duduk. Tapi kok ga ada tahinya. Huh!

“Kambiiing, ayo dong mulas! Cepetan buang air besar!” Aku membujuk kambing, tapi kambing ga menjawab.

Duduk dekat kambing ga nyaman menurutku. Jadi kutinggal lagi para kambing. Aku berlari lagi ke kamar. Huh, kambing payah! Masa sih buang air besar aja ga mau. Padahal kan aku cuma ingin lihat bentuk tahinya aja! Aku malas pergi melihat kambing-kambing itu lagi.

Pagi hari bap bertanya padaku,”Udah lihat kambingnya?”

“Belum. Kambing-kambingnya ga ada yang buang air besar. Nit kan cuma ingin lihat tahi kambing aja.”

“Tengok dulu sekarang. Siapa tau aja udah tuh. Lihat dulu gih!”

Enggan aku berjalan menuju halaman samping. Kambing-kambing asyik makan kangkung. Aku ga tau siapa yang memberi makan.

“Baaaaap...! Baaaap...!” Aku berteriak memanggil bap.

Bap tergesa ke arahku,”Kenapa Nit?”

“Kambingnyaaaa!” Aku menunjuk ke arah kambing.

“Kenapa?” Bap penasaran.

“Tahinya bulaaat! Ituuu banyaaak!”

Bap tertawa terbahak-bahak, sedangkan aku kegirangan melihat tumpukan tahi kambing! Ternyata tahi kambing memberi kebahagiaan besar untukku! Terimakasih, Bap.


Salam Senyum,
Nitaninit Kasapink



Comments

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Menu Baru Nongkrong Di HokBen

Gaeees, ada bocoran baru, nih! HokBen meluncurkan menu baru untuk SNACK, DESSERT, dan DRINK! Ada  Sakana sticks ,   Ocha Lychee Tea , dan   Soft Pudding . Yeey, asyik banget, kan? Tapi untuk saat ini menu Soft Pudding baru ada di wilayah Jabodetabek aja, ya. Bocoran lagi nih ya, dan please jangan disimpan jadi rahasia,"Tiga sajian baru ini sudah dapat dinikmati mulai Maret 2017 di seluruh gerai   HokBen   di Jabodetabek, Jawa dan Bali. Harganya? Cuma berkisar Rp. 16.000,- sampai Rp. 18.000,- Ini sudah termasuk pajak, loh! Murahnyaaa!" Pasti mau tahu lebih lanjut mengenai menu baru ini, kan? Penasaran yaaa? Yuk yuk ah dilanjut! 1. Sakana Sticks  Sakana sticks adalah nuget yang berasal dari produk olahan ikan air tawar, dibalur dengan tepung khas HokBen, berbentuk sticks. Sakana Sticks ini memiliki 2 rasa pilihan rasa, loh! Ada   Sakana Sticks Original   dan   Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed.  Hati-hati loh gaes, dua rasa ini bikin ketagihan

error,"Sehat dan pulih kembali ya bap, amin"

Bapak yang biasa kupanggil Bap, harus masuk rumah sakit di salah satu rumah sakit besar untuk dioperasi. Ya, bap kanker rectum. Aku mendampingi bap sejak rawat jalan hingga akhirnya harus dioperasi. saat bap rawat jalan sebelum operasi I Bap mulai rawat inap Senin, 6 Februari 2012. Rencana operasi kamis, 9 Februari 2012. Tapi ternyata operasi tidak jadi dilakukan di hari itu, dan diundur hari kamis berikutnya, 16 Februari 2012. Saat-saat bap sebelum dioperasi benar-benar membutuhkan kekuatan bagiku. Selain memang aku sendirian menjaga, yang notabene berarti harus riwa riwi mengurus obat ke apotik, dan semuanya, juga harus menghadapi bap yang dengan kondisi pendarahan setiap hari. Bap jarang bicara padaku saat itu, mungkin karena rasa sakit yang tak tertahankan.  kasur dialasi karena semua penuh dengan darah bap Akhirnya waktu untuk operasi pun tiba. Bap menjalani prosedur untuk operasi yang seminggu sebelumnya juga dijalaninya. Aku mendampingi bap hingga akh