Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2013

error,"Santet"

Pernah terbayang ga, ada beling di tempat ga terduga? Halah si error, apa pula maksudnya? Hehe, ini llagi mau bicara tentang beling-beling yang ada di badan. Hah? Maksud lo? hehe, monggo dibaca aja deh... Beberapa waktu lalu, anak gue dengan ringan berkata ke gue, gini,"Ma, beling." Hm, bukan satu hal yang aneh kan melihat beling? Jadi gue cuma mengangguk aja waktu itu. Lanjutannya dari anak gue,"Jari ajaib." Gue agak bingung mendengar itu, jari ajaib? Hmm?? Dan ini penjelasan dari anak gue yang ada di luar nalar gue sebagai manusia,"Mama, belingnya keluar dari jari" WHAAT??? Dari jari anak gue keluar beliiing?? Mana mungkiiiin??? Tapi itu sebuah kenyataan, karena beberapa hari setelah itu, gue menemukan beling besar di telapak tangan gue sendiri, sewaktu gue sedang menangkupkan dua telapak tangan gue menjadi satu seperti posisi berdoa. Beling! Darimana beling itu berasal? Tetiba ada begitu saja. Aneh... Lalu disusul kejadian-kejadian aneh lainnya. Menur

error,"satu saat, ya satu saat nanti..."

satu saat tentangmu akan kubuang ke jurang tak berdasar... aku lelah membawa smua kisah dan smua rasa yang semestinya memang tak pernah ada satu saat nanti aku akan hapus tentangmu dan tak ada sisa setitik pun tertinggal aku ingin lelap tanpa imaji warnamu satu saat nanti aku akan berjalan dengan tenang dan tak kan menengok ke arahmu ya, satu saat nanti... bukan skarang... #error dalam kantuk,dalam jaga,dalam imaji...kamu??hm!

error,"rasa ini cuma milikku sendiri"

apa yang harus kukatakan padamu? tentang rindu? tentang rasa? tentang segala anganku tentangmu? mungkin lebih baik diam dan menikmati rasa ini sendiri karna saat tangis rinduku menggema kudengar tawamu di setiap sudut huruf rinduku jadi biar saja menjadi milikku sendiri... #error

error,"Terkunci dalam hati sendiri"

rasanya seperti bodoh... menunggu di sini tanpa sebuah kepastian rasanya memang bodoh... memandang ke arah luar tapi terkunci di dalam kenapa masih saja bodoh... dan membuka jendela dan melompat keluar dan cuma aku yang tau... #error

error,"GUSTI, ini untukMU"

GUSTI, perjalanan tadi sungguh luar biasa mendung hujan terang gerimis hujan deras angin kencang terang hujan angin terang gerimis tiba di rumah, lalu guyuran hujan bagai tumpahnya samudera langit! kuasaMU tiada berbanding... GUSTI, sekarang aku leyeh-leyeh sambil membuka lembaran kerja kantor yang mendadak harus selesai cepat ditemani nyawa kecil yang sedang duduk di depan televisi ah GUSTI, kasihMU tiada pernah berhenti! GUSTI, sehari ini nafasku diisi kebahagiaan denyut nadiku digetarkan oleh cinta detak jantungku dipenuhi kasih sehari ini adalah hariMU yang sungguh menakjubkan bagiku yang merupakan anugerah terindah dalam diri hidup... ya GUSTI, hidup ini memang anugerah terindah dan sungguh aku tersenyum syukur karenaMU... GUSTI... TERIMAkASIH...

error,"pagi,GUSTI..., senyum ini masih ada kok"

pagi, GUSTI... ternyata harum kopi kemarin masih mengepul di ingatanku masih juga pahit tanpa gula hidupku jauh lebih manis dari kopi yang terhidang senyumku pasti memang manis walau sama tanpa gula tapi aroma kopi bisa masuk tanpa merusak indahnya cerita bijakMU pagi, GUSTI... lontong dibalut daun pisang isi kentang tanpa sambal cuka yang biasa dihidangkan panas-panas cuma ada tiga sebanyak hitungan nyawa kecilku, kesiangan euy belinya, GUSTI... tapi jelas cinta berisi senyum tulusnya jauh lebih banyak dari sekedar hitungan bilangan dan senyum yang melapisi cinta tentu lebih luas dari sempitnya angka yang masih saja berbatas pagi, GUSTI... dalam kantuk ada kesadaran yang tetap terjaga tentang kasih tentang cinta tentang hidup tentangMU... TERIMAkASIH... pagi, ya GUSTI... senyum ini masih ada kok karenaMU... Salam Senyum, error

error,"GUSTI, jangan lupa ya..."

GUSTI, tadi ada secangkir kopi hitam pahit dan dua donat lengkap dengan lubangnya juga ada burger, dan seporsi ayam goreng tepung serta nasi, dan air mineral dalam botol bersama dua sahabat, lengkap dengan canda ceritanya dan kisah sedih itu pun menjadi lenyap, BUZZ! Tanpa sisa tinta merah hitam digelar dalam riang ah GUSTI, apakah tadi ikut tertawa? tiga perempuan duduk dan mengangkat lembaran luka dan seketika berubah jadi uraian gelak! pasti campur tanganMU tadi ikut bicara, ya GUSTI, tanpa kami sadari tadi GUSTI, rangkaian duka memang selalu berusaha menerobos jatuhkan senyum yang hidup satu persatu kurasakan denyut airmata menggantung, tapi ditepis dengan dahsyat tanpa jadi tangis! tiga perempuan dengan perjalanan hidup yang berbeda tiga perempuan dengan cara hidup yang tidak sama tapi tiga perempuan itu membaurkan merah hitam tinta hidupnya jadi senyum yang sama ah GUSTI, apakah tadi ikut tersenyum? pasti cahayaMU tadi masuk dalam binar mata yang sebelumnya redup, ya GUSTI, dan

error curhat pagi ini...

Pagi ini, Senin, 25 November 2013, Bap kontrol pertama ke rumah sakit setelah operasi. Aku ga mengantar Bap, karena harus bekerja hari ini. Ga enak kalau ijin ga kerja terus menerus. Ada rasa bersalah karena membiarkan bap pergi sendiri, karena rumah sakit itu jauh dari rumah, memakan waktu lama karena macet, juga lama menunggu antrian di rumah sakit. Pagi ini, ternyata rasa bersalah itu hadir di hati. Apalagi mengingat usia bap sudah 75 tahun. Melihat bap yang semakin rapuh karena kanker yang hidup dalam tubuhnya, membuatku menahan airmata. Jangan menangis, karena tangisan hanya akan melemahkanku, juga bisa makin melemahkan bap yang terlihat gagah walaupun dalam kondisi tidak sehat. Pagi ini, menguatkan hati, dan berdoa semoga bap baik-baik saja, dan semoga membaik, semakin baik, dan selalu baik, jasmani juga rohani, amin... Pagi ini, hanya ingin curhat tentang ini... Salam Senyum, error PS. nit cinta bap, sehat ya bap... kangen suasana sewaktu kecil dulu...

error,"Aku, pedang, dan kamu"

aku melangkah dengan sebilah pedang di tangan sendirian menyibak kelam menuju arah tanpa cahaya bunyi logam diseret mengiris rasa masih di jalan ini, mencarimu yang lenyap ditelan waktu ya, mungkin sebaiknya kamu tetap ditelan sang waktu... satu pesan untukmu, tetaplah sembunyi dariku... -error-

error,"Antara rasa, hujan, aku, dan kamu"

error,"CODOT"

Aku mau cerita tentang pohon mangga di depan rumah yang berbuah lumayan banyak. Sebelumnya belum pernah pohon itu berbuah sedemikian lebat. Ada keinginan untuk memakan mangga yang masak di pohon. Jadi buah-buah di pohon didiamkan saja. Hingga suatu hari sewaktu aku akan pergi ke pasar, mengeluarkan motor dari teras, ada ribut-ribut di depan rumah... "Itu tuh mateng! Itu tuh" Suara itu berulang-ulang terdengar dan terdengar suara orang melompat-lompat. Tadinya aku masih tidak perduli, masih saja berusaha mengeluarkan motor dari teras. Lalu terdengar suara seorang ibu,"Mbak, mangganya kita ambil ya, udah mateng. Nanti dimakan codot!." Dan kulihat ibu-ibu sibuk melompat-lompat berusaha mengambil mangga dari pohon, sedangkan sebagian mangga sudah ada di tangannya. Aku tersenyum saja mendengar perkataan sang ibu, dan masih saja sibuk mengeluarkan motor ke luar rumah. "Sayang, dimakan codot." Rasanya kalimat itu menggelitikku. Fikirku, silakan saja ambil kal

error,"Sebenarnya..."

klik foto agar bisa membaca tulisan dalam foto

error,"Terangi..."

klik foto agar bisa membaca tulisan di dalam foto

error,"Hingga malam"

klik foto agar bisa membaca tulisan dalam foto

error dalam,"Sepi dalam rindu yang menusuk"

klik foto untuk bisa membaca tulisan dalam foto

error,"Surat untuk Pink"

klik foto ini untuk membaca tulisan dalam foto... Error...

error,"Maaf, ada rindu"

aku di sini dan masih di sini sendiri dan sendiri mencoba mengingat hal indah tentangmu yang terisi dan mengisi kenangku ...ah,maaf... aku di sini dan masih sendiri menunggumu hadir, walau kutahu tak mungkin cuma ingin bertanya... 'adakah kenangku di hidupmu??' dan bulan menatapku tanpa malu-malu tanpa sepatah katapun tanpa seucap janjipun dan aku kelu ada sejuta tanya dalam hati yan tak terucap... tanya yang sama... 'kamu ada dimana??' ............................... desah hati tak pernah terucap dan tak pernah kamu tau... 'aku rindu...' # error

error,"tentang"

                             "tentang" terbayangkan betapa manis hal yang ada ketika kita saling mengerti... bersama melangkah bersisian bergandengan tangan saling bercerita dan melempar senyum saling menguatkan saling menghangatkan terbayang betapa indahnya ketika kita saling berbagi... bersama dalam suka bersama dalam ceria bersama dalam pelangi kehidupan dan tak terbayangkan ternyata langkah ini tak searah senyum ini tak berbalas tangan ini mennggenggam tanganku sendiri suka ini punyaku sendiri ceria ini cuma bagiku sendiri dan pelangi kehidupan ini cuma aku yang tahu... tak ada kita yang ada cuma kamu cuma aku dan aku cuma bisa memandangmu dalam rasaku sendiri... #error ,21oct12,01.50am

error,"Aku tentangmu"

Menyelamatkan catatan lama yang tersimpan... Nitaninit Kasapink October 7, 2012           Aku tentangmu mencarimu, tapi tetap tak menemukanmu karena dalam hatiku aku hanya ingin mencari tanpa ingin pernah menemukanmu sampai kapanpun... karena ternyata lebih indah sewaktu mencarimu, dibanding sewaktu kumenemukanmu... #error

error,"Mungkin memang kamu tak perlu tau"

Sebuah catatan lama... Nitaninit Kasapink October 26, 2012 · Edited Mungkin memang kamu tak perlu tau jika saja kamu tau... aku cuma ingin duduk berdua denganmu di sini menanti bulan datang setiap malam tapi sayangnya kamu tak pernah tau... jika saja kamu tau... aku ingin berbincang denganmu setiap saat di sini tanpa pernah berjarak ruang dan waktu tapi juga kamu tak pernah tau... jika saja kamu tau... aku ingin melihat senyummu tanpa harus berpikir seperti apa senyummu dan melihat matamu yang amat tenang tanpa harus berkhayal tapi kamu tak juga pernah tau... ah,jika saja kamu tau... aku ingin bersamamu mengisi detik hidup mengisi hati dengan segala rasa denganmu tapi kamu tak tau itu... dan jika saja kamu tau... saat ini aku sedang menertawakan diriku sendiri yang berangan tentangmu yang memimpikan sosokmu sedangkan kamu entah sedang apa dan entah ada dimana saat ini aku sedang menertawakan kebodohanku yang merindukanmu sedangkan kamu tak pernah punya setitik pun rindu untukku..

error,"Masuk neraka? Oops!!"

Pagi ini semua terasa biasa-biasa saja. Ya, jadi biasa-biasa saja kalau difikir biasa-biasa saja, dan pada akhirnya akan membuatku jadi biasa, dan biasa tidak bersyukur. Loh kok? Yup, kalau merasa biasa-biasa saja, pada akhirnya jadi tidak bersyukur, karena merasa semua ini biasa saja. Bangun pagi melihat Ngka, Esa, Pink, masih tidur nyenyak, lalu membangunkan mereka, lalu memasak sarapan, atau menghangatkan makanan untuk sarapan, kemudian Ngka, Esa, Pink, bangun pagi, biasa langsung mandi, biasa menyiapkan seragam masing-masing, biasa makan sarapan ambil sendiri, biasa ngobrol bareng berempat di pagi hari sebelum berangkat sekolah, biasa tertawa-tawa bareng, biasa tersenyum bareng juga, dan biasa sebelum berangkat sekolah berpamitan, dan bersalaman. Biasa, ya amat biasa. Padahal semua itu adalah anugerah! Tak terbayangkan saat bangun ternyata sudah siang, tak ada Ngka, Esa, Pink, tak ada kebersamaan. Atau begini, terbangun, tapi Ngka, Esa, Pink, sulit untuk dibangunkan, lalu terjad

error,"Positif Berpikir?"

Omong-omong tentang 'positif', biasanya berarti ga negatif, alias baik-baik saja. Misalkan, sewaktu ada yang khawatir tentang satu hal, teman lain menimpali,"Positive thinking ajalah.", yang maksudnya agar yang sedang khawatir itu ga khawatir lagi, menepis khawatir, dan berfikir bahwa semua akan baik-baik saja (baca: positif), ga akan terjadi hal yang buruk (baca: negatif). Positif itu bagus, positif berfikir itu bagus, menurut yang selalu kudengar. Ada sedikit pilu sewaktu melihat kenyataan bahwa di kenyataan sehari-hari sebenarnya banyak orang yang positif berfikir, tapi negatif. Hedeh, jadi berlibet gini yah... Seperti apa sih positif berfikir tapi negatif? Di jalanan, ada banyak loh yang positif berfikir tentang perilaku mereka, padahal sebenarnya mereka sedang 'negatif'. Sering dijumpai mobil dengan muatan yang sarat, tapi benar-benar ga bisa disebut safety dalam pengangkutan muatannya di mobil. Cuma dengan tali ke sana, tali ke sini, ikat sana, ikat sin

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba

error,"Masih tentang Bap dan rumah sakit"

Bap sudah pulang dari rumah sakit. Aku bahagia? Yup. Bisa berkumpul lagi dengan kasapink, adalah hal terindah, selain operasi bap yang sukses. Sejujurnya aku ga tau mau bercerita tentang apa, tapi rasanya ingin mencurahkan apa yang terasa di hati. Profesionalitaskah yang akan aku bicarakan di sini, atau entah, silakan dibaca aja deh... Jumat, 15 November 2013 kemarin, Bap sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Aku mendapat kabar itu pagi hari dari dokter yang datang memeriksa ke ruangan perawatan bap. Dan sewaktu para perawat datang memeriksa (perawat shift pagi) ke seluruh ruangan pasien, dan memeriksa ruangan bap, aku memberitahu bahwa bap boleh pulang hari ini, dan dijawab, nanti akan dibuatkan perincian biaya. Tunggu ditunggu, aku jadi resah sendiri, karena yang ditunggu, daftar perincian biaya guna administrasi kepulangan bap belum juga diberi. Aku datangi tempat perawat, dan dijawab, supaya aku meminta pada kepala perawat. Setelah aku meminta, kepala perawat menjawab bahw

error,"Selamat pagi sehat yang akan kembali pada bapak"

Selamat pagi, duhai udara rumah sakit... ada senyum di pagi ini merasakanmu masuk ke dalam paru-paruku memang bukan udara segar, tapi ini anugerah GUSTI... Selamat pagi, duhai tirai penyekat antara pasien... bersyukur bahwa dirimu bukan menyekat hatiku dengan GUSTI tapi malah mendekatkan hatiku padaNYA... Selamat pagi, duhai botol-botol air yang kosong... ada haus yang dibasuh airmu semalam dan itu menyegarkanku... Selamat pagi duhai penyakit yang bersemayam dalam tubuh bapak... sebentar lagi kuucap selamat jalan, dan terimakasih jika kamu memang benar meninggalkan tubuh bapak, dan membiarkan bapak sehat kembali Selamat pagi duhai semua... ada senyum di sini untuk mengisi hari-hari yang ada dalam aroma obat dan rintih sakit yang terdengar di telinga yang membuat miris hati... Selamat pagi, semoga sehat dan rasa syukur selalu ada untuk kita, bahagia selalu, amin... Selamat pagi... Salam senyum, error

error bercerita,"Error di RS"

Hari ini, 13 November 2013, Bap resmi dirawat inap di rumah sakit. Perjalanan menuju rumah sakit benar-benar macet, yah seperti biasa sih, macet ga pernah ada habisnya. Setiba di sana, tempat pertama yang disambangi adalah kantin. Tapi berhubung gue sedang dalam masa pemulihan juga, dan harus banyak berpantang makanan, ya gue cuma menemani bap makan. Nanti aja deh gue nyari makan untuk gue. Di sana kita janjian dengan perawat yang seau membantu kita untuk masalah rumah sakit tersebut. Ruangan untuk bap juga sudah diurus. Bap dapat ruang di PU 4, kamar 406. Beberes semua bawaan, gue harus meninggalkan bap untuk menebus resep. Eh bukan resep masakan loh... Sewaktu nunggu, waduh, batery hp dah mulai lobet! Payah deh ah... Tapi coz gue dah lumayan hafal rute eh kayak bus aja pake rute (haha!) lokasi dimana bisa nge'cas' hp di rs, gue tinggalin apotek, dan voila, ni gue sekarang lagi nge'cas', dan bisa sambil nulis-nulis. Di sini terbayang Ngka, Esa, Pink, di rumah. Untun

error,"Operasi dan Bapak"

Hari ini, Senin, 11 November 2013, berangkat kerja dengan hati yang penuh kegalauan. Ada getar gemetar di dalam nadi dan detak jantung. Hari ini Bap, Bapak kontrol lagi ke rumah sakit, dan hari ini diberitahu keputusan jadwal operasi. Entah ingin menangis, atau malah sebenarnya aku sudah menangis, tanpa aku tahu... Jalanan terasa lengang, padahal padat. Semua terasa lengang, padahal penuh kesibukan. Di kantor pun ada hening menyergap, padahal musik tak henti berteriak di telinga. Rekan kerja banyak bercerita, tapi cuma berupa file kosong diterima oleh otak. Siang hari, ada pesan dari Pink via sosmed,"Eyang operasi Rabu". Entah kenapa, lemahku menyergap dan habiskan seluruh kekuatan yang ada. Tapi ternyata operasi bukan di hari Rabu, melainkan kamis, dan mulai opname di hari Rabu. Sebagian kesadaran menguap kemanakah?? Bap, usia 75 tahun, operasi ke-3. Bap dengan kanker rectumnya. Bap yang sudah menjalani operasi 2X, sudah menjalani kemoterapi, sudah menjalani terapi sinar, d

error,"Ga bohong, gue cewe"

Gue ga tau kenapa kok sering dikira cowo, padahal muka gue jelas cewe, apalagi gue tetep ada dandannya biarpun ga heboh. Sering banget dipanggil dengan sebutan bang, mas, padahal jelas-jelas gue cewe, dan orang-orang yang mengira gue cowo tuh juga dengar suara gue yang biarpun ga manja, tapi jelas banget cewe! Nasiiib, nasiiib... haha... Pernah sewaktu nyasar nanya arah ke security sebuah lembaga, dia yang terlihat sangar itu tetap aja panggil gue dengan sebutan bang, sampai gue dekatin supaya dia jelas melihat dan mendengar suara gue yang cuit cuit biarpun ga sweet, ya cewe... Tapi apa daya, ternyata tetap aja dia memanggil gue dengan sebutan,"Bang".  Tapi kali ini lebih parah... Seorang bapak yang beberapa kali bertemu gue, dan suka ngobrol ma gue, terperangah sewaktu bertemu gue yang memakai baju lengan panjang bunga-bunga, bukan gaun, tapi baju muslim, dengan tetap bercelana jeans. Dan dengan muka terbengong-bengong, si bapak dengan polosnya berkata,"Sampeyan peremp

error dan rambut cepak

Akhirnya bisa nulis llagi dalam keadaan otak ga begitu kriting karena keadaan udah mulai tenang. Saat ini cuma mau cerita yang enteng banget, lagi-lagi tentang rambut lagi... Haha, seudah setahun rambut memanjang, pada akhirnya kembali ke selera asal, cepak style.  Pink, gadis kecil bungsu yang imutlah yang meminta rambut gue panjang, sedangkan 2 cowo gagah Ngka dan Esa ga setuju rambut gue memanjang. Menurut mereka,"Ga pantes rambut mama gondrong!". Wek, gondroooong...! Tapi karena saat itu Pink dalam keadaan sakit yang memprihatinkan, auto imun yang ga diketahui typenya, gue mengiyakan permintaan Pink. Dan gue anggap membiarkan rambut jadi panjang itu adalah latihan kesabaran, karena gue memang ga betah banget dengan rambut yang panjang. Selain ga rapi, gue ga bisa menyisir sebagus cewe-cewe lain, juga ga praktis. Rambut cepak ga membuang waktu, sehabis mandi cukup menyisir rambut menggunakan jari-jari gue yang sama sekali ga lentik. Bulan berganti bulan, rambut semakin p