Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

(3) Cerita Panjang: Lorong Panjang

"Err, tidur siang." Kenapa harus tidur siang? Apakah mama tidak  tahu aku benci tidur siang? Setiap hari harus tidur siang padahal berarti bertemu dengan makhluk-makhluk aneh itu lagi! Tapi bagaimana bisa kutentang jam tidur siang ini? Segera masuk kamar menenteng komik untuk dibaca. "Err, komiknya jangan dibawa ke kamar. Tidur, bukan membaca!" Mama! Betapa hebatnya mama dan semua orang yang berani menghadapi makhluk-makhluk aneh itu saat tidur! Aku takut! Terbayang gelap dan lembabnya berada di sana. "Tidur, Err. Kamu harus istirahat." Mama! Bagaimana aku bisa beristirahat kalau selalu bertemu dengan mereka semua itu? Tapi lagi-lagi karena tak mungkin menentang permintaan mama. Berusaha mulai memejamkan mata. Memeluk guling erat, cemas menyergap. Wuuz, terjerembab masuk ke dalam pusaran gelap! Mama, tolong! Ini menyiksaku! Semakin berputar cepat, dan makin gelap. Jantung berdegup keras! Aku takut. Tolong! Lalu putaran pusaran melambat,

(2) Cerita Panjang: Err.

Selamat pagi, dunia! Aku pecinta malam, tapi hal yang paling membahagiakanku adalah saat meninggalkan malam yang kelam! Setiap pagi badan terasa amat letih karena sang malam memaksa pergi menuju dunia kelam tanpa bisa menolak. Malam adalah hal yang menyenangkan karena tidak mengusikku agar bergerak cepat, tidak membuatku tergesa-gesa. Tapi malam juga sekaligus menjadi waktu yang menakutkan bagiku. Malam yang memaksa untuk tidur. Padahal setiap aku mulai terlelap, jiwa disedot kuat hingga tenggelam ke kerak bumi terdalam! Bertemu dengan para makhluk aneh yang tak terlihat olehmu dan orang-orang lain. Mereka makhluk tanpa raga. "Err! Mandi!" Mama berteriak memanggil dan menyuruhku segera mandi. Pagi! Waktu yang kubenci dan sekaligus kutunggu. "Iya, Ma! Otewe kamar mandi!" "Jangan berteriak ke orang tua!" "Kalau aku berbisik, Mama tidak mendengarku!" Berlari menuju kamar mandi. Di sudut dapur kulihat wanita menunduk dengan rambut terg

(1) Cerita Panjang

Kaki berhenti melangkah saat akan memasuki ruangan yang sudah kukenal bertahun-tahun. Tak hendak masuk kembali ke sana! Mengeluh dalam hati, kenapa berulang harus berada di sini lagi? Hendak berteriak, tapi percuma, karena tak akan mengubah keadaan. Ini sebuah dunia yang lain. Gelap, dingin, lembab, dan tak ada kehidupan. Dunia berbeda yang akrab sejak berpuluh tahun lampau. Tak ada setitik pun cahaya di sini. Aku takut, tapi rasa takut hanya akan membuatku tak bisa pergi dari sini. Ketakutan malah akan menancapkanku di dunia ini. Perlahan berjalan mengikuti jalan sempit berkelok yang hanya cukup untuk 1 orang. Tak ada cahaya! Gelap gulita, lebih gelap dari mati lampu. Tapi anehnya aku bisa melihat dengan jelas kegelapan yang mendekap. Di kanan-kiri banyak yang melihatku dengan tatapan yang tak ramah. Tapi ada juga yang tak peduli. Hanya ada aku sendiri yang berjalan di sini. Pernah bertanya pada diri sendiri, kenapa aku bisa berada di sini? Tapi memang tak pernah kutemukan ja