Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2014

error,"Er dan Er"

"Hai, aku Er" "Ya, aku tahu" kupandangi perempuan di hadapanku yang sedang memandangiku dengan seksama. Tatapannya penuh selidik. Siapa dia sebenarnya? "Sedang apa kamu di sana?" "Memandangmu, melihatmu dari inci ke inci, meneliti setiap pori-porimu, mendengarkan denyut nadimu, mendengarkan detak jantungmu, merasakan teriak hatimu yang keras" lagi-lagi kupandangi perempuan dengan rambut pendek bermata sipit yang memandangku dengan senyum tak henti. "Siapa kamu?" "Aku orang yang mengenalmu" "Siapa kamu?" "Aku adalah seorang yang tahu tentangmu, tentang harimu, tentang hatimu, segala tentangmu" "Mana mungkin kamu tahu tentangku?" Dan perempuan itu tersenyum makin lebar. Argh, siapakah dia? Rasanya tidak menyenangkan saat seseorang tahu tentangku, padahal aku tak tahu apa-apa tentangnya. Argh, siapakah dia? "Aku tahu gundahmu, aku tahu sukacitamu, aku tahu senyummu, aku

error,"Senyum hidup"

khianat sekhianat-khianatnya gurat hidup tinggalkan duka sisakan nafas tersengal dan bendungkan airmata bergejolak...! putus asa tikam jantung hentikan desir darah bungkam suara denyut nadi dan menohok mati asa..! asa yang tertunduk lesu merintih luka menganga lelehkan tangisan darah lumpuhkan senyum! melupakan perjalanan bisu penuh kematian jiwa adalah hal yang tak mungkin dilakukan maaf... tapi mengikhlaskan batu yang memarkan seluruh tubuh tersenyum mengobati tusukan belati di setiap inci nyawa adalah indah... aku memaafkanmu dengan seluruh senyum dalam sisa hidupku...  nyawa berteriak gembira bersama tiga bocah dalam tawa  dan tentangmu mati sudah dikubur bumi dan masa lalu... #error

error,"Perempuan itu bernama Sumirah"

Namanya Sumirah, panggil dia Ira... gadis dengan lesung pipit di pipi, senyum manis menghias lahir di rumah petak, di bawah kemiskinan dan Sumirah menjelma menjadi Ira yang dipandang sedap, didengar renyah memandang gemerlap dunia dengan terpesona gaun indah yang cuma bayangan jadi kenyataan ada dalam genggaman Sumirah, Ira dalam derita menampung birahi yang dibuang  menangguk lembaran uang merah untuk hidup yang cerah kambing dan lalu sapi rumah dan lalu kebun airmatanya sirna ditutup cahaya bahagia ibu bapaknya yang tak pernah tahu Sumirah adalah Ira Ira itu Sumirah yang menyerahkan dirinya dalam dekapan tanpa cinta asalkan sebanding dengan harga kambing Sumirah yang lugu Ira yang berhias gincu potret sendu perempuan dalam putaran waktu # error

error,"Cerita tentang error yang mau jadi penangkap imaji"

Hari ini, 02 Januari 2014, Kamis, gue mulai masuk kerja seperti seharusnya. Jalanan masih belum macet, jadi tadi bisa mengendarai motor dengan tenang. Jalan ga macet, gue ga ngebut. Nyantaaaai... Eh, ternyata nikmat tiada tara mengendarai motor dengan gaya santai, 60km/jam. Tiba di kantor, gue nyodorin sidik jari untuk absensi. Telat! :D Tapi sesudah menyodorkan sidik jempol di mesin finger print, gue langsung kabur ke warung depan kantor, sarapan... :D. Ovaltine selalu jadi sarapan utama gue setiap kerja. Rasanya lega aja dah minum itu. Setelah itu, kabur lagi menuju lantai 3 di Petro, ruangan gue tercinta yang kadang rapi, kadang berantakan, kadang ramai, kadang sepi... Di kantor tugas dah mulai ada. Pekerjaan gue memang ga setiap hari ada untuk dikerjakan. Jadi kadang sih menganggur aja di kantor, yang penting muka gue yang imut imit amit amit ini ada di ruangan, karena bisa aja tiba-tiba tugas datang dan harus diselesaikan saat itu juga. Bos gue datang, dan kita ngobrol tentan

error dan,"Tugas kerja, piknik gratis, kopdar blogger!!"

Sewaktu sebelum Natal 2013 kemarin, bos di kantor memintau gue untuk berangkat ke Banjarmasin pada tanggal 27 Desember 2013 - 29 Desember 2013, guna mengawasi jalannya perekrutan karyawan yang diadakan di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, kalimantan Selatan. Gue jawab, ok, walalu pun sebenarnya itu berarti meninggalkan Pink yang sedang diserang imunnya lagi. Auto imun itu menyerang syaraf kakinya, dan Pink ga bisa jalan. Tapi ini tugas, dan Ngka, Esa, juga Pink, meyakinkan gue bahwa mereka baik-baik saja ditinggal oleh gue, mamanya. Ok, kiddos, mama berangkat... Tanggal 27 Desember 2013, Jumat, pukul. 5.30 pagi, aku diantar Ngka, dan Esa, 2 nyawa kecilku yang gagah, ke halte bus Damri yang ada di perumahan tempat tinggalku. Bus berangkat pukul 6.00. Ternyata, jalan raya ga macet!  dalam bus damri menuju bandara Soekarno Hatta Weh, lengaaaangnyaaaa...! Mungkin karena masih dalam suasana libur ya? Pukul 7.30, aku sudah terdampar di bandara Soekarno Hatta, terminal 1C.