"Err, tidur siang."
Kenapa harus tidur siang? Apakah mama tidak tahu aku benci tidur siang? Setiap hari harus tidur siang padahal berarti bertemu dengan makhluk-makhluk aneh itu lagi! Tapi bagaimana bisa kutentang jam tidur siang ini?
Segera masuk kamar menenteng komik untuk dibaca.
"Err, komiknya jangan dibawa ke kamar. Tidur, bukan membaca!"
Mama! Betapa hebatnya mama dan semua orang yang berani menghadapi makhluk-makhluk aneh itu saat tidur! Aku takut! Terbayang gelap dan lembabnya berada di sana.
"Tidur, Err. Kamu harus istirahat."
Mama! Bagaimana aku bisa beristirahat kalau selalu bertemu dengan mereka semua itu?
Tapi lagi-lagi karena tak mungkin menentang permintaan mama. Berusaha mulai memejamkan mata. Memeluk guling erat, cemas menyergap.
Wuuz, terjerembab masuk ke dalam pusaran gelap! Mama, tolong! Ini menyiksaku! Semakin berputar cepat, dan makin gelap. Jantung berdegup keras! Aku takut. Tolong!
Lalu putaran pusaran melambat, cahaya kecil ungu berkelip di sana-sini. Duh, sudahlah, berhenti, jangan diteruskan. Aku tak mau masuk ke sana lagi!
Tiba-tiba semua berhenti. Aku sudah berada di sini, sebuah tempat gelap tanpa cahaya, tanpa kehidupan yang sebenarnya. Gemetar dalam hati, tapi melangkah layaknya seorang pemberani. Masuk ke dalam lorong yang panjang.
Suara menggumam terdengar jelas di telinga. Ingin menutup mata, tapi tak bisa. Aku takut!
Sebuah mata besar dengan warna merah memandang tanpa berkedip. Entah mata siapa. Hanya ada sebuah mata tanpa ada kepala dan organ lainnya.
Tangan panjang menjulur ke arahku! Hah! Jangan coba-coba menyentuhku!
Tubuh mendingin.
Mengapa tak ada seorang pun kukenal ada di sini? Apakah mereka melewati jalan yang berbeda? Kemudian kuputuskan untuk mengambil jalan yang berbeda dengan semalam. Ya, semalam pun aku berada di sini.
Belok ke kanan. Jalan masih sama kecilnya, dan sama bukan beraspal. Tanah, semua jalan tanah. Ternyata tetap tak kutemui siapa pun disini! Sama saja, hanya makhluk aneh!
Rambut panjang mengikuti di sisi kanan. Mama! Rambut siapa?
Gelap! Tempat ini amat gelap! Keluarkan aku dari sini! Lalu suara menggeram terdengar amat keras, malah menggetarkan dinding batu di sini!
Yang melegakanku hanya satu, tak ada sesosok makhluk pun bisa menjamahku, tak bisa menyentuh. Mereka berada di luar jalan. Aku pun tak berani berjalan keluar dari jalan yang sudah ada. Apalagi karena memang tak terlihat apa pun, selain jalan yang amat panjang ini dan makhluk-makhluk ini!
Terang! Aku berlari menuju cahaya! Mama! Mengapa ada banyak makam di sini? Mengapa tak ada siapa pun di sini? Semalam aku melewati jalan yang berbeda, tapi kenapa tetap saja bertemu dengan pemakaman yang luas?
Tiba-tiba aku ditarik ke atas! Kamarku! Tapi siapa yang tidur di sana? Aku? Itu aku? Lalu siapa aku yang sekarang?
Melangkah mendekati aku yang sedang tidur memeluk guling. Ya benar, itu aku! Cermin! Aku mau becermin. Tak ada bayanganku di sana. Ketakutan mulai menyergap. Takut, amat takut! Melebihi ketakutan saat melihat semua makhluk aneh di bawah sana. Melihat diri sendiri sedang tidur padahal aku sedang berdiri di sini, sungguh amat menakutkan.
Kudekati tubuhku yang sedang tidur. Mencoba menyentuh, tapi ternyata tak bisa. Seperti memagang sesuatu yang kosong. Otakku mulai dipenuhi pemikiran aneh. Apakah aku sudah mati?
Lalu tanpa bisa kukendalikan, lagi-lagi aku merasa ditarik keras dan cepat! Argh!
"Err, bangun."
Suara mama membangunkanku.
"Mama! Err senang melihat Mama!"
Mama hanya tertawa.
Sejak saat itu aku tidak takut lagi. Karena aku percaya pasti bisa kembali lagi ke dunia ini. Aku belum mati. Lagipula kenapa juga takut, bukankah semua orang pun mengalami hal yang sama seperti ini? Masuk ke dalam bumi yang gelap saat harus tidur.
Dari cermin yang menempel di dinding kulihat sepotong tangan melambai padaku.
Nitaninit Kasapink
Kenapa harus tidur siang? Apakah mama tidak tahu aku benci tidur siang? Setiap hari harus tidur siang padahal berarti bertemu dengan makhluk-makhluk aneh itu lagi! Tapi bagaimana bisa kutentang jam tidur siang ini?
Segera masuk kamar menenteng komik untuk dibaca.
"Err, komiknya jangan dibawa ke kamar. Tidur, bukan membaca!"
Mama! Betapa hebatnya mama dan semua orang yang berani menghadapi makhluk-makhluk aneh itu saat tidur! Aku takut! Terbayang gelap dan lembabnya berada di sana.
"Tidur, Err. Kamu harus istirahat."
Mama! Bagaimana aku bisa beristirahat kalau selalu bertemu dengan mereka semua itu?
Tapi lagi-lagi karena tak mungkin menentang permintaan mama. Berusaha mulai memejamkan mata. Memeluk guling erat, cemas menyergap.
Wuuz, terjerembab masuk ke dalam pusaran gelap! Mama, tolong! Ini menyiksaku! Semakin berputar cepat, dan makin gelap. Jantung berdegup keras! Aku takut. Tolong!
Lalu putaran pusaran melambat, cahaya kecil ungu berkelip di sana-sini. Duh, sudahlah, berhenti, jangan diteruskan. Aku tak mau masuk ke sana lagi!
Tiba-tiba semua berhenti. Aku sudah berada di sini, sebuah tempat gelap tanpa cahaya, tanpa kehidupan yang sebenarnya. Gemetar dalam hati, tapi melangkah layaknya seorang pemberani. Masuk ke dalam lorong yang panjang.
Suara menggumam terdengar jelas di telinga. Ingin menutup mata, tapi tak bisa. Aku takut!
Sebuah mata besar dengan warna merah memandang tanpa berkedip. Entah mata siapa. Hanya ada sebuah mata tanpa ada kepala dan organ lainnya.
Tangan panjang menjulur ke arahku! Hah! Jangan coba-coba menyentuhku!
Tubuh mendingin.
Mengapa tak ada seorang pun kukenal ada di sini? Apakah mereka melewati jalan yang berbeda? Kemudian kuputuskan untuk mengambil jalan yang berbeda dengan semalam. Ya, semalam pun aku berada di sini.
Belok ke kanan. Jalan masih sama kecilnya, dan sama bukan beraspal. Tanah, semua jalan tanah. Ternyata tetap tak kutemui siapa pun disini! Sama saja, hanya makhluk aneh!
Rambut panjang mengikuti di sisi kanan. Mama! Rambut siapa?
Gelap! Tempat ini amat gelap! Keluarkan aku dari sini! Lalu suara menggeram terdengar amat keras, malah menggetarkan dinding batu di sini!
Yang melegakanku hanya satu, tak ada sesosok makhluk pun bisa menjamahku, tak bisa menyentuh. Mereka berada di luar jalan. Aku pun tak berani berjalan keluar dari jalan yang sudah ada. Apalagi karena memang tak terlihat apa pun, selain jalan yang amat panjang ini dan makhluk-makhluk ini!
Terang! Aku berlari menuju cahaya! Mama! Mengapa ada banyak makam di sini? Mengapa tak ada siapa pun di sini? Semalam aku melewati jalan yang berbeda, tapi kenapa tetap saja bertemu dengan pemakaman yang luas?
Tiba-tiba aku ditarik ke atas! Kamarku! Tapi siapa yang tidur di sana? Aku? Itu aku? Lalu siapa aku yang sekarang?
Melangkah mendekati aku yang sedang tidur memeluk guling. Ya benar, itu aku! Cermin! Aku mau becermin. Tak ada bayanganku di sana. Ketakutan mulai menyergap. Takut, amat takut! Melebihi ketakutan saat melihat semua makhluk aneh di bawah sana. Melihat diri sendiri sedang tidur padahal aku sedang berdiri di sini, sungguh amat menakutkan.
Kudekati tubuhku yang sedang tidur. Mencoba menyentuh, tapi ternyata tak bisa. Seperti memagang sesuatu yang kosong. Otakku mulai dipenuhi pemikiran aneh. Apakah aku sudah mati?
Lalu tanpa bisa kukendalikan, lagi-lagi aku merasa ditarik keras dan cepat! Argh!
"Err, bangun."
Suara mama membangunkanku.
"Mama! Err senang melihat Mama!"
Mama hanya tertawa.
Sejak saat itu aku tidak takut lagi. Karena aku percaya pasti bisa kembali lagi ke dunia ini. Aku belum mati. Lagipula kenapa juga takut, bukankah semua orang pun mengalami hal yang sama seperti ini? Masuk ke dalam bumi yang gelap saat harus tidur.
Dari cermin yang menempel di dinding kulihat sepotong tangan melambai padaku.
Nitaninit Kasapink
Ga kebayang kalo tiap kali tidur hrs ngalamin begitu.. Kayak mimpi buruk kalo buatku.. Tp mungkin kalo tiap hari seperti itu, jd biasa kali yaa :D. Jd inget cerita yg pernah kubaca dulu, ttg seseorang yg kalo tidur pasti bermimpi aneh. Semcam petualangan yg seolah nyata buat dia. Dan tiap kebangun bdnnya bukan seger, tp selalu capek luar biasa krn habis mengalami petualangan tadi.
ReplyDeleteErr setiap bangun tidur juga cape luar biasa. Nanti di episode lanjutan akan diceritakan tentang itu juga.
DeleteHal yang jadji biasa, tapi tetap aja luar biasa setiap kali mengalami :D