Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora
Mbak, kok ada kata "error" nya ya?
ReplyDeleteHihihi...
Gak mengikuti dr awal sih :)
Pengunjung baru di sini
Salam persohiblogan ^^
error itu nama panggilanku, mbak... :D
Deletesalam senyum, error ;)
@mbak Sri Efriyanti Azzahra Harahap ;) hehe, error itu panggilanku, mbak ;)
ReplyDeletejadi kangen sama ibuk >_<
ReplyDeleteayoo di telp ibundanya, mbak..., atau datang ke tempat ibundanya ;)
Deletesalam senyum, error