Skip to main content

Inovasi HokBen: Makanan Jepang Dan Sambal Indonesia

Kami sekeluarga, pecinta makanan pedas. Seperti orang-orang Indonesia lainnya yang memang penggemar makanan pedas. Rasanya seluruh pelosok daerah Indonesia memiliki makanan khas yang kaya rempah juga memiliki rasa manis, gurih, pedas. Tapi lebih pasti lagi, makanan pedaslah yang amat digemari.

HokBen sebagai restoran Jepang yang memiliki banyak peminat pun lalu menghadirkan makanan Jepang yang dipadukan dengan rasa  pedas yang banyak penggemarnya. Sebuah inovasi, memunculkan produk baru, makanan Jepang bersanding dengan sambal khas Indonesia. Inovasi yang keren!

Sehubungan dengan peluncuran produk baru sambal itu, blogger Bekasi diundang Gathering dan Launching Produk HokBen, di HokBen Harapan Indah, tanggal 24 Februari 2018. Aku sebagai salah satu peserta yang antusias hadir. Selain karena lokasi yang dekat dengan rumah kami, juga karena HokBen adalah restoran Jepang pertama hadir di Indonesia pada tanggal 18 April 1985, di Kebon Kacang, Jakarta. Hingga kini memiliki 150 gerai di Jawa dan Bali. Sejak tahun 2008 sudah memiliki Sertifikat Halal. Dan di tahun 2017, memperoleh Sertifikat Sistem Jaminan halal. Dan HokBen adalah restoran favorit kami sekeluarga.


HokBen Harapan Indah


HokBen Harapan Indah mudah dijangkau. Berada di Jl. Raya Harapan Indah Kavling No. 2, Blok B, Kecamatan Medan Satria, Bekasi. 


Dengan area parkir luas, kapasitas 260 kursi, ada indoor dan outdoor, memiliki smoking area. Untuk ibadah bagi muslim, ada Musholla. HokBen Harapan Indah juga memiliki tempat bermain untuk anak-anak. Rasanya HokBen Harapan Indah merupakan tempat yang tepat untuk tempat arisan, ulang tahun, meeting business, kumpul keluarga, makan bareng teman, sahabat, pacar.


Outdoor

Indoor


Gathering Dan Peluncuran Produk HokBen

Gathering


Acara dimulai kurang lebih pukul 11.00, dimulai dengan registrasi ulang. 



Lalu para blogger menempati kursi yang disediakan oleh panitia.



Permainan demi permainan dimulai.









Peluncuran Produk HokBen

Apa sih produk HokBen terbaru? SAMBAL INDONESIA!

Tiga sambal Indonesia jadi pewarna rasa di HokBen. Awalnya merasa kok aneh makanan Jepang di-mix dan match dengan sambal Indonesia. Tapi ternyata kok enak! Makan jadi makin 

Sambal apa aja sih yang jadi produk HokBen?


Sambal Bawang (Jawa Tengah)

Sambal Hijau (Sumatra Barat)

Sambal Matah (Bali)

Inovasi pedasnya sambal bawang, sambal hijau, sambal matah, dengan semua menu HokBen, makin membuat rasa di lidah menjadi luar biasa!



Jangan mikir 2 kali untuk datang ke HokBen untuk menikmati menu bersambal Indonesia. 

Eh bisa juga kok pesan lewat Call Center dan HokBen Delivery.  Telepon 1-500-505, armada HokBen siap mengantarkan pesananmu, dengan minimum order Rp. 50.000,- before tax & delivery charge.

HokBen? Hayuklah bareng-bareng ke sana!

*Nitaninit Kasapink*














Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena SIM yang lama itu SI