Skip to main content

Wajah Bergizi, Wajah GIZI SUPER CREAM

Pasti sudah pernah mendengar tentang Gizi Super Cream, atau pernah melihat di toko kosmetik, di minimarket, di supermarket. Aku malah memakai Gizi Super Cream ini dulu sewaktu masih SMP, 29 tahun yang lalu, loh. Ketahuan deh kalau sudah tuwir, hehe. Iya, dulu tuh pertama kali menggunakannya sewaktu ada ekstra kurikuler berenang. Mamaku membelikan Gizi Super Cream untuk kugunakan sebagai pelindung kulit yang terpapar sinar matahari. Menurut mama, produk Gizi Super Cream ada sudah sejak mama lama, sejak 1972, hanya beda 1 tahun dengan tahun kelahiranku! Tapi karena dulu aku masih kecil, dan memang belum begitu perduli dengan masalah kulit, aku sih ikut aja apa kata mama. Setiap akan berenang, kuoleskan di seluruh tubuh, juga untuk wajah. Teman-teman banyak yang berkomentar,"Kok mukamu ga gosong? Mukaku kok gosong sehabis berenang, ya? Kok tetap lembut" Aku cuma tertawa, sambil menggelengkan kepala. Kemudian penggunaan Gizi Super Cream berhenti setelah kegiatan berenang terhenti.

Beberapa waktu lalu ada tawaran mencoba sebuah produk kosmetika, dan aku sungguh terkejut karena produk itu ternyata Gizi Super Cream, produk yang dulu kugunakan! Lalu terbayanglah masa lalu, saat aku menggunakannya, dan hasil yang kudapat setelah penggunaan. Tanpa pikir panjang, aku mengiyakan untuk menggunakannya. Bukan untuk mencoba, karena aku sudah tahu produk Gizi Super Cream bagus! Mau tahu ga penyebabnya apa? Karena Gizi Super Cream mengandung kelebihan 4H. Eh, mau tahu juga apa sih 4H? 4H itu adalah: i. Herbal: 7 ingredients (bahan alami). ii. Hitech Nano, fungsi nano untuk memperlembut sehingga sehingga gampang meresap di kulit. iii. Heritage: Berdiri sejak 1972 (40 tahun lebih). iv. Halal.

Aku menggunakan kembali produk Gizi Super Cream sebagai perawatan kulit dan wajahku. Kemarin sebelum menjalani perawatan ini, wajahku terlihat lelah, dan kusam. Teratur kugunakan, dan hasilnya setelah 14 hari, cling-cling, wajahku segar, bercahaya! Mau tau lebih jelas tentang Gizi Super Cream? Klik http://www.giziindonesia.co.id 


********

Comments

  1. Saya dulu suka pakai Gizi, ketularan isteri soalnya
    Bagus untuk menghaluskan dan menginclongkan wajah ya
    Salam sayang dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, memang bagus, Dhee. Bikin kinclong.

      Salam sayang untuk Dhee dari Bekasi :*

      Delete
  2. Wah Gizi super cream... Sy dl wkt smu jg pkai mba... Duh 22th yll ...Kr ibu sy jg pakai... Adem di kulit mba.. Baca ini jd pingin pkai lagi...

    ReplyDelete
  3. produk ini udah lama ada ya mbak

    ReplyDelete
  4. Ibuku masih pakai Gizi. Rajin banget pakainya. Hihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

Han

"Maafkan aku." Aku diam terpaku melihatnya. Tak bisa berkata apapun. Bulir-bulir air mata turun membasahi wajah.  "Maafkan aku, Err." Dia berkata lagi sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Dan aku hanya diam tak sanggup bergerak apalagi menjawabnya. Bagaimana mungkin aku bisa bereaksi ketika tiba-tiba seseorang dari masa lalu muncul di depanku untuk meminta maaf.  Amat mengejutkan. Apalagi melihat penampilannya  yang berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Berantakan, kotor. Rambutnya juga tak teratur. Lalu kulihat bibirnya bergerak tapi tak terdengar suaranya. Hanya saja aku tahu apa yang diucapkannya. Lagi-lagi permohonan maaf. Setelah bertahun-tahun kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali, detik ini aku melihatnya! Masih hapal dengan sosoknya, juga hapal suaranya. Han! Bukan seorang yang gagah, juga bukan sosok kuat. Tapi dia adalah orang yang kucintai. Han yang penyayang, penuh perhatian, dan sabar. Terkadang kami berbeda pendapat dan r...