Skip to main content

(30) Err Dan Bless, Mata Kiri Err

Siang ini begitu terik, padahal tadi pagi hujan lebat. Aku berdiri menantang sinar matahari tanpa takut membuatku menghitam. Angin laut bertiup kencang.

Bless berdiri di sisi kananku, memandang jauh ke hamparan laut yang penuh gelombang. Setiap deburan keras menghantam karang, tiap kali itu pula kulihat matanya dipejamkan.

Rasanya ingin memeluk erat, dan bertanya apa yang sedang dipikirkan olehnya. Tapi aku tak berani. Melihatnya begitu serius memerhatikan laut, tak ingin mengganggunya.

Sekuntum bunga jatuh di pasir, tepat di depan kaki Bless. Kulihat dia tidak peduli sama sekali. Membenam kakinya dalam pasir.

Sosok tinggi besarnya kerap membenamkanku dalam pelukan yang mendamaikan. Garis tawanya mengajarkanku bagaimana cara tersenyum yang indah.

Tetiba Bless berteriak,"Err! Err!"

Aku berlari mendekatinya. Bless berteriak kesakitan, dua tangan memegang matanya.

"Err, sakit!"

Aku berusaha memeluknya. Tapi dia menolak. Bless menolak pelukanku!

Hanya bisa memandang tanpa bisa berbuat apa-apa. Pemandangan yang tak pernah kulihat, kini ada di hadapanku. Bless yang berteriak, lalu duduk di atas pasir sambil tetap memegang matanya.

Kemudian perlahan sebiji mata kanan terlihat mulai mendesak keluar.

"Hey, Bless, matamu tumbuh! Mata kananmu tumbuh!"

Aku berteriak kegirangan melihat kejadian itu. Bless diam.

"Bless, sekarang kamu memiliki sepasang mata! Kamu sudah memiliki dua mata! Bless! Luar biasa!"

Bless diam, tetap menunduk. Kulihat ada tetes air mata jatuh ke pasir. Bless menangis!

"Aku berbahagia karena tumbuhnya matamu, Bless!"

Tak lama berselang, Bless menjerit keras! Mata kiri mulai melotot.

"Sakit!"

Aku diam, tak berkata apa-apa.

Lalu tiba-tiba mata kirinya melesat keluar, jauh!

"Bless, mata kirimu pun ikut tumbuh!"

Ya, mata Bless tumbuh kembali. Dia bisa melihat lagi dengan dua matanya.

"Aku bisa melihat seperti dulu! Mataku kembali! Mataku tumbuh kembali!"

Kupeluk Bless dengan suka cita. Hangat berada dalam pelukannya yang erat. Lelaki yang kucinta sepenuh kebahagiaan!

"Err, maafkan aku."

"Kenapa, Bless?"

"Di mana mata kirimu yang ad di rongga mataku?"

Aku tersentak! Ya, di mana bola mataku yang sebelumnya ada di rongga mata kirinya? Hilang!

Ombak meninggi melebihi pucuk kelapa. Angin menderas seakan hendak merobohkan seluruh pepohonan yang ada di sini. Pasir pun beterbangan!

Kami mencari sebuah mata kiriku yang beberapa lama ada di rongga mata kiri Bless, tapi tak menemukannya. Mata itu entah berada di mana.

Bless diam, duduk di pasir, sambil menatap lurus ke langit. Kulihat ada tetes air mata turun membasahi wajahnya.

"Bless, aku bahagia matamu sudah kembali. Tak perlu dicari mata kiriku yang hilang karena matamu sudah tumbuh utuh. Kamu sudah tak membutuhkan mataku lagi. Kamu bisa melihat dengan pandanganmu sendiri. Biarlah aku dengan pandanganku yang berimbang dengan kekosongan satu mata. Bukankah dulu kita sempat berbagi pandang?"

Bless diam, sama sekali tak bersuara. Kupeluk dia erat-erat! Tapi pelukannya mengendur, berbeda, tak lagi sama.

Hay, aku Err, dan dia, Bless. Kami hantu di pantai ini. Sepasang hantu berbaju hitam, yang dulu kuyakini saling mengasihi.

Aku, Err, mengasihi Bless, tanpa sedikit pun ingin menguasai kisahnya. Biarkan dia berjalan dalam garisnya sendiri.

Aku mengasihi Bless karena kasih.

Bagaimana denganmu? Apakah mengasihi pasanganmu karena kasih? Plis, jangan berpura-pura mengasihi, juga jangan mengasihi hanya karena kamu sedang bingung dan sendirian. Kasihi orang yang kamu kasihi dengan baik, jangan pernah meninggalkannya, jangan pernah mengendurkan pelukan.

Ketika kasih itu menghilang untuk orang  yang kamu katakan adalah terkasihmu, aku akan datang padamu, menghantuimu.

Aku, Err, dan dia, Bless. Kami tak lagi hidup di dunia sepertimu. Jangan pertanyakan kami ada atau tidak, tapi kami percaya, kasih adalah kelembutan.

"Bless, bukankah begitu?"

Dan kosong, tak ada jawaban.



Nitaninit Kasapink,














Comments

  1. Bless berubah ya mba.. Kamu penulis jago sih :D. Jrg2 loh aku bisa ikutan larut gini baca cerita serial pendek. Ikutan sedih kalo err sedih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih udah ikutin serial ini, Mbak.
      Iya, Bless berubah-ubah, Mbak.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Menu Baru Nongkrong Di HokBen

Gaeees, ada bocoran baru, nih! HokBen meluncurkan menu baru untuk SNACK, DESSERT, dan DRINK! Ada  Sakana sticks ,   Ocha Lychee Tea , dan   Soft Pudding . Yeey, asyik banget, kan? Tapi untuk saat ini menu Soft Pudding baru ada di wilayah Jabodetabek aja, ya. Bocoran lagi nih ya, dan please jangan disimpan jadi rahasia,"Tiga sajian baru ini sudah dapat dinikmati mulai Maret 2017 di seluruh gerai   HokBen   di Jabodetabek, Jawa dan Bali. Harganya? Cuma berkisar Rp. 16.000,- sampai Rp. 18.000,- Ini sudah termasuk pajak, loh! Murahnyaaa!" Pasti mau tahu lebih lanjut mengenai menu baru ini, kan? Penasaran yaaa? Yuk yuk ah dilanjut! 1. Sakana Sticks  Sakana sticks adalah nuget yang berasal dari produk olahan ikan air tawar, dibalur dengan tepung khas HokBen, berbentuk sticks. Sakana Sticks ini memiliki 2 rasa pilihan rasa, loh! Ada   Sakana Sticks Original   dan   Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed.  Hati-hati loh gaes, dua rasa ini bikin ketagihan

error,"Sehat dan pulih kembali ya bap, amin"

Bapak yang biasa kupanggil Bap, harus masuk rumah sakit di salah satu rumah sakit besar untuk dioperasi. Ya, bap kanker rectum. Aku mendampingi bap sejak rawat jalan hingga akhirnya harus dioperasi. saat bap rawat jalan sebelum operasi I Bap mulai rawat inap Senin, 6 Februari 2012. Rencana operasi kamis, 9 Februari 2012. Tapi ternyata operasi tidak jadi dilakukan di hari itu, dan diundur hari kamis berikutnya, 16 Februari 2012. Saat-saat bap sebelum dioperasi benar-benar membutuhkan kekuatan bagiku. Selain memang aku sendirian menjaga, yang notabene berarti harus riwa riwi mengurus obat ke apotik, dan semuanya, juga harus menghadapi bap yang dengan kondisi pendarahan setiap hari. Bap jarang bicara padaku saat itu, mungkin karena rasa sakit yang tak tertahankan.  kasur dialasi karena semua penuh dengan darah bap Akhirnya waktu untuk operasi pun tiba. Bap menjalani prosedur untuk operasi yang seminggu sebelumnya juga dijalaninya. Aku mendampingi bap hingga akh