Pernahkah kamu melihat dirimu sendiri? Bukan melihat di cermin, atau melihat pantulan bayang di genangan air. Tapi sosokmu sendiri yang kamu lihat. Aku sering mengalami hal ini. Melihat diriku sedang tidur, atau sedang duduk, malah terkadang sedang bersamamu. Pada akhirnya memang tanpa harus tidur pun aku bisa 'pergi' menghilang kemanapun kumau. Dan kamu tak pernah tahu bahwa aku berada jauh dari jangkauanmu, berada di tempat yang kamu tidak sangka. Raga ini bisa saja berada di dekatmu, di sisimu, berbincang denganmu. Tapi aku yang sesungguhnya ada di tempat berbeda. Jangan dipikir aku tidak merasa takut. Tetap saja takut, hanya tidak setakut dulu. Mungkin karena sudah terbiasa dengan keadaan ini.
Barusan saja hal itu terjadi lagi. Masuk ke dalam dunia yang gelap tanpa cahaya. Ketakutan menyergap, tapi akhirnya bisa menguasai diri. Biar saja 'mereka' berusaha menggapaiku, toh tidak akan pernah bisa menyentuh. Mereka yang berbeda, menakutkan, dengan segala macam bentuk yang tidak biasa. Ingin menjerit, tapi percuma karena tak ada yang bisa membantuku.
Barusan saja hal itu terjadi lagi. Masuk ke dalam dunia yang gelap tanpa cahaya. Ketakutan menyergap, tapi akhirnya bisa menguasai diri. Biar saja 'mereka' berusaha menggapaiku, toh tidak akan pernah bisa menyentuh. Mereka yang berbeda, menakutkan, dengan segala macam bentuk yang tidak biasa. Ingin menjerit, tapi percuma karena tak ada yang bisa membantuku.
Sesosok tinggi besar melotot ke arahku. Sepertinya ingin mengatakan sesuatu tapi langkah ini semakin melaju cepat. Tidak, aku tak ingin melihatmu apalagi berkomunikasi denganmu!
Di satu sudut sesosok perempuan melihatku dengan airmata bercucuran.
"Err."
Tidak! Aku tidak mengenalnya! Tapi bagaimana bisa dia tahu namaku?
"Err, ini aku."
Kupandang wajahnya dan tetap tak mengenalnya. Lalu ingatanku melayang pada kenangan masa kecil. Sosok itu ada! Dia yang sering kali menemaniku, dulu. Sosok yang membuatku ketakutan. Hanya aku yang bisa melihatnya dan membuatku gemetar.
Aku harus kembali ke rumah! Ini bukan duniaku! Mama! Dimanakah mama dan orang-rang lain yang kukenal? Aku tidak melihat mereka.
"Err, kamu kenapa?"
Suara mama terdengar samar olehku. Kemudian semakin jelas.
"Err, kamu sakit? Bajumu basah, Nak."
Aku sudah kembali di dunia yang kukenal.
"Ga apa-apa, Ma. Tadi tertidur lalu mimpi yang menakutkan."
"Tertidur? Bukankah kamu sedang membaca?"
"Iya, Ma. Tertidur."
"Ya sudahlah. Kamu terlalu lelah. Tidurlah. Mama juga akan tidur, sudah malam."
Tidur? Oh, Tidak!
Nitaninit Kasapink
Sami-sami.
ReplyDelete