Skip to main content

Pneumonia, Nama Cantik Yang Mematikan


Di Kota Tua, Jakarta, 18 Agustus 2019, sebuah acara tentang pengenalan Pneumonia, dilaksanakan. Secara detil dijabarkan tentang Pneumonia pada anak.

Pneumonia, nama yang cantik tapi berbahaya. Apa sih pneumonia itu? Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru. Kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Paru-paru dipenuhi air atau cairan lendir, hingga akhirnya umum disebut sebagai paru-paru basah.

Pneumonia sangat rentan dialami bayi dan anak berusia kurang dari lima tahun. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius jika status gizi anak buruk, anak menderita kelainan bawaan, serta penyakitnya terlambat dikenali dan ditangani. Untuk bayi, amat disayangkan jika sang ibu tidak memberi ASI.

Gejala pneumonia seperti demam, batuk dan pilek, serta napas anak cepat atau kesulitan menarik napas. Jika anak mengalami gejala tersebut sering kali hanya dianggap sebagai batuk pilek biasa, tapi tahu-tahu napas anak sesak. Gejala lain yang umum selain itu adalah berkeringat, menggigil, dada sakit, nafsu makan menurun, detak jantung cepat. Sedangkan gejala yang cukup jarang terjadi seperti kepala sakit, lemas dan lelah, mual dan muntah, nyeri sendi dan otot, batuk berdarah.

Penyebab pneumonia adalah bakteri, jamur, dan virus. Ditularkan melalui udara, ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk. Virus dan bakteri penyebab pneumonia mudah sekali keluar lewat hidung, mulut, sewaktu bersin. Lalu menginfeksi orang lain yang ada di sekitarnya. Sebab bakteri dan virus dapat dikeluarkan dengan mudah saat seseorang bernapas.
Pneumonia pada anak bisa menyebabkan kematian. Lima belas persen kematian pada anak disebabkan oleh Pneumonia. Mengerikan, bukan?


Lebih baik mencegah daripada mengobati. Beri gizi yang baik untuk anak, berikan ASI ekslusif, dan segera bawa ke dokter ketika anak mengalami batuk-pilek.


Stop Pneumonia pada anak!


Nitaninit Kasapink





Comments

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

Han

"Maafkan aku." Aku diam terpaku melihatnya. Tak bisa berkata apapun. Bulir-bulir air mata turun membasahi wajah.  "Maafkan aku, Err." Dia berkata lagi sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Dan aku hanya diam tak sanggup bergerak apalagi menjawabnya. Bagaimana mungkin aku bisa bereaksi ketika tiba-tiba seseorang dari masa lalu muncul di depanku untuk meminta maaf.  Amat mengejutkan. Apalagi melihat penampilannya  yang berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Berantakan, kotor. Rambutnya juga tak teratur. Lalu kulihat bibirnya bergerak tapi tak terdengar suaranya. Hanya saja aku tahu apa yang diucapkannya. Lagi-lagi permohonan maaf. Setelah bertahun-tahun kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali, detik ini aku melihatnya! Masih hapal dengan sosoknya, juga hapal suaranya. Han! Bukan seorang yang gagah, juga bukan sosok kuat. Tapi dia adalah orang yang kucintai. Han yang penyayang, penuh perhatian, dan sabar. Terkadang kami berbeda pendapat dan r...