Skip to main content

error,"Cerita Er" # bagian 1

Pernahkah kamu masuk ke alam lain? Melewati lorong berputar lalu terjerembab jatuh ke dunia yang berbeda. Penghuninya berbeda denganmu juga berbeda denganku. Mereka menyeramkan, dan sungguh menakutkan. Dan pernahkah melihat penampakkan yang menakutkan? Sungguh, ini pengalaman yang menakutkan bagiku.

Namaku Er, dan pengalaman ini kualami berpuluh tahun lamanya. Setiap aku mulai lelah dan mulai merasa akan jatuh lelap, sesaat memejamkan mata kulihat banyak titik-titik cahaya kecil yang didominasi warna ungu, lalu aku merasa masuk ke dalam lorong berputar yang menarikku masuk ke dalamnya, dan makin masuk. Setelah berputar seperti pakaian dalam mesin cuci, tiba-tiba aku berada di dunia yang berbeda. Hanya gelap yang terlihat, tapi penghuni di sana padat. Menyeramkan, tapi aku tak bisa lepas dari sana, dan terus masuk, terus berjalan, bertemu dengan segala macam bentuk mereka yang sungguh membuatku ingin kabur dari sana, tapi tak bisa!

Entah siapa mereka itu, aku juga tak tahu. Ada yang berdiri sambil menenteng kepalanya, ada wanita yang rambutnya terurai panjang dengan mimik muka aneh, ada yang dengan bentuk tak jelas, tapi yang kulihat mereka begitu kotor. Siapakah mereka ini? Entah! Seperti masuk dalam gua pengap, dan tak seorang pun kukenal. Inginnya berlari pergi dari tempat itu! Dan akhirnya aku bisa kembali ke dunia ini sesudah aku berusaha keras mengumpulkan energi untuk kembali. Apakah kamu tahu, hal itu amatlah sukar. Mengumpulkan kekuatan penuh agar bisa kembali di saat takut dan cemas menguasai.

Pertama kali mengalami ini sewaktu aku masih kecil, dan terjadi terus selama berpuluh tahun kemudian. Aku tak berani bercerita pada siapa pun, karena merasa bahwa ini adalah hal yang aneh. Dan aku tak mau disebut sebagai orang aneh.

Suatu saat nanti aku akan bercerita padamu lebih lanjut tentang hal aneh yang kualami.

Salam,
Er



Comments

  1. Akhirnya ngaku juga ya!!! Dari awal aku bingung dengan tulisan-tulisannya ternyata ini to yg bikin error

    ReplyDelete
    Replies
    1. hwehehe, ini cuma bagian dari cerita kok mas, fiksi :D
      nama tokoh utama Er, krn aku susah nyari nama yang singkat, hehehe
      kalo aku error sih memang error, tp bukan karena ini pastinya, karena ini cm fiksi :D

      Delete
  2. jadi penasaran ini eror apa..
    salam kenal mbak er
    :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga mas Ben :D
      ini error yg error :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

Han

"Maafkan aku." Aku diam terpaku melihatnya. Tak bisa berkata apapun. Bulir-bulir air mata turun membasahi wajah.  "Maafkan aku, Err." Dia berkata lagi sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Dan aku hanya diam tak sanggup bergerak apalagi menjawabnya. Bagaimana mungkin aku bisa bereaksi ketika tiba-tiba seseorang dari masa lalu muncul di depanku untuk meminta maaf.  Amat mengejutkan. Apalagi melihat penampilannya  yang berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Berantakan, kotor. Rambutnya juga tak teratur. Lalu kulihat bibirnya bergerak tapi tak terdengar suaranya. Hanya saja aku tahu apa yang diucapkannya. Lagi-lagi permohonan maaf. Setelah bertahun-tahun kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali, detik ini aku melihatnya! Masih hapal dengan sosoknya, juga hapal suaranya. Han! Bukan seorang yang gagah, juga bukan sosok kuat. Tapi dia adalah orang yang kucintai. Han yang penyayang, penuh perhatian, dan sabar. Terkadang kami berbeda pendapat dan r...