"Hai, aku Er"
"Ya, aku tahu"
kupandangi perempuan di hadapanku yang sedang memandangiku dengan seksama. Tatapannya penuh selidik. Siapa dia sebenarnya?
"Sedang apa kamu di sana?"
"Memandangmu, melihatmu dari inci ke inci, meneliti setiap pori-porimu, mendengarkan denyut nadimu, mendengarkan detak jantungmu, merasakan teriak hatimu yang keras"
lagi-lagi kupandangi perempuan dengan rambut pendek bermata sipit yang memandangku dengan senyum tak henti.
"Siapa kamu?"
"Aku orang yang mengenalmu"
"Siapa kamu?"
"Aku adalah seorang yang tahu tentangmu, tentang harimu, tentang hatimu, segala tentangmu"
"Mana mungkin kamu tahu tentangku?"
Dan perempuan itu tersenyum makin lebar. Argh, siapakah dia? Rasanya tidak menyenangkan saat seseorang tahu tentangku, padahal aku tak tahu apa-apa tentangnya. Argh, siapakah dia?
"Aku tahu gundahmu, aku tahu sukacitamu, aku tahu senyummu, aku tahu tangismu, aku tahu dalamnya sedihmu, dan aku tahu seberapa banyak senyum yang kamu punya"
Ufh, memori ingatan kubuka mungkin ada sedikit cerita tentangnya yang bersembunyi di sana. Tapi tak ada!
"Haha, sekarang kamu sedang berpikir keras tentang siapa aku. Apakah aku ada di memorimu atau tidak.Haha, aku tahu, Er. Aku tahu"
"Mana mungkin kamu tahu tentangku?"
"Er, aku tahu kesedihanmu saat orang yang kamu cintai tidak memperdulikanmu, aku tahu sukacitamu saat bersama anak-anakmu. Aku tahu, Er"
"Darimana kamu tahu tentangku? Jawablah"
"Er, betapa tidak perdulinya dirimu pada dirimu sendiri. Betapa acuhnya kamu tentangmu sendiri. Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku. Aku adalah bayangan dirimu, Er. Aku adalah kamu yang sebenarnya. Saat kamu berkaca, itulah aku yang ada... Aku adalah kamu, Er"
Dan aku terdiam, dan dia juga diam. Aku masih memandangnya, dan dia juga masih memandangku. Dan hingga saat ini aku masih juga terdiam, sama seperti dirinya yang juga diam... Ya, aku Er, dan dia adalah aku, Er...
"Ya, aku tahu"
kupandangi perempuan di hadapanku yang sedang memandangiku dengan seksama. Tatapannya penuh selidik. Siapa dia sebenarnya?
"Sedang apa kamu di sana?"
"Memandangmu, melihatmu dari inci ke inci, meneliti setiap pori-porimu, mendengarkan denyut nadimu, mendengarkan detak jantungmu, merasakan teriak hatimu yang keras"
lagi-lagi kupandangi perempuan dengan rambut pendek bermata sipit yang memandangku dengan senyum tak henti.
"Siapa kamu?"
"Aku orang yang mengenalmu"
"Siapa kamu?"
"Aku adalah seorang yang tahu tentangmu, tentang harimu, tentang hatimu, segala tentangmu"
"Mana mungkin kamu tahu tentangku?"
Dan perempuan itu tersenyum makin lebar. Argh, siapakah dia? Rasanya tidak menyenangkan saat seseorang tahu tentangku, padahal aku tak tahu apa-apa tentangnya. Argh, siapakah dia?
"Aku tahu gundahmu, aku tahu sukacitamu, aku tahu senyummu, aku tahu tangismu, aku tahu dalamnya sedihmu, dan aku tahu seberapa banyak senyum yang kamu punya"
Ufh, memori ingatan kubuka mungkin ada sedikit cerita tentangnya yang bersembunyi di sana. Tapi tak ada!
"Haha, sekarang kamu sedang berpikir keras tentang siapa aku. Apakah aku ada di memorimu atau tidak.Haha, aku tahu, Er. Aku tahu"
"Mana mungkin kamu tahu tentangku?"
"Er, aku tahu kesedihanmu saat orang yang kamu cintai tidak memperdulikanmu, aku tahu sukacitamu saat bersama anak-anakmu. Aku tahu, Er"
"Darimana kamu tahu tentangku? Jawablah"
"Er, betapa tidak perdulinya dirimu pada dirimu sendiri. Betapa acuhnya kamu tentangmu sendiri. Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku. Aku adalah bayangan dirimu, Er. Aku adalah kamu yang sebenarnya. Saat kamu berkaca, itulah aku yang ada... Aku adalah kamu, Er"
Dan aku terdiam, dan dia juga diam. Aku masih memandangnya, dan dia juga masih memandangku. Dan hingga saat ini aku masih juga terdiam, sama seperti dirinya yang juga diam... Ya, aku Er, dan dia adalah aku, Er...
***
Bikin penasaran euy Mbak.. (Y)
ReplyDeletehwehehee... :D
Delete