Ini sebuah cerita yang amat singkat yang kudapat dari kasapink, dan diperkuat oleh mama. Waktu itu aku baru saja tiba sepulang dari kerja.
"Ma, tadi ada yang bersiul." ujar Ngka. Aku tersenyum. Siul, ga ada hal aneh tentang siul.
"Ma, bener loh, tadi siang ada yang siul." Ngka mengulang cerita yang sama, dan aku tetap tersenyum.
Aku menuju kamar mama. Mama sehari-hari memang berada di kamar, aktifitasnya lebih banyak di kamar, karena mama lumpuh sejak beberapa tahun yang lalu.
"Tadi ada yang bersiul." ujar mama. Aku tersenyum.
"Tadi siang ada yang bersiul. Mama pikir Ngka bersiul. Tapi ternyata Ngka ga bersiul." kata mama lagi.
"Ma, iya tadi ada yang bersiul." Ngka berkata lagi.
"Ngka, tadi kan Ngka nanya ke Eyang, ya, "Eyang putri bersiul ya?"" kata mama.
"Ya. Ya loh ma, Ngka pikir Eyang bersiul. Ngka, Esa, Pink pikir Eyang bersiul. kita dengar dengan jelas. Eh ternyata Eyang ga bersiull, malah Eyang kira Ngka yang bersiul. Trus, siapa yang bersiul Ma?" Ngka bercerita lagi.
"Dari luar mungkin suara siul itu." Ujarku.
"Ga, Ma. Dari sini, di dalam rumah, di ruangan ini, mungkin ada beberapa menit, dan berhenti sewaktu Esa membentak,"Siapa tuh." Siulan itu berhenti. Sepertinya bapak-bapak yang bersiul." ujar Ngka lagi.
Aku mendengarkan dengan seksama cerita Ngka.
"Mama ingat ga, Ngka beberapa hari lalu pernah bercerita, sewaktu Ngka di kamar mandi ada yang bersiul di kamar mandi, trus Ngka langsung keluar." cerita Ngka lagi.
Aku tersenyum mendengarnya. Ya, beberapa hari sebelumnya Ngka pernah bercerita tentang itu. Hmm, siapa yang bersiul sebenarnya? Ya biarkan saja, ga usah digubris dan ga usah dipikirkan siapa yang bersiul, karena memang yang bersiul itu ga berwujud.
Berdoa aja, cuma itu yang bisa kuucap. Ngka, Esa, Pink, dan Mama pun menjawab dengan senyum.
Hmm... pliss deh duhai penyiul, jangan bersiul lagi ya di rumahku...
"Ma, tadi ada yang bersiul." ujar Ngka. Aku tersenyum. Siul, ga ada hal aneh tentang siul.
"Ma, bener loh, tadi siang ada yang siul." Ngka mengulang cerita yang sama, dan aku tetap tersenyum.
Aku menuju kamar mama. Mama sehari-hari memang berada di kamar, aktifitasnya lebih banyak di kamar, karena mama lumpuh sejak beberapa tahun yang lalu.
"Tadi ada yang bersiul." ujar mama. Aku tersenyum.
"Tadi siang ada yang bersiul. Mama pikir Ngka bersiul. Tapi ternyata Ngka ga bersiul." kata mama lagi.
"Ma, iya tadi ada yang bersiul." Ngka berkata lagi.
"Ngka, tadi kan Ngka nanya ke Eyang, ya, "Eyang putri bersiul ya?"" kata mama.
"Ya. Ya loh ma, Ngka pikir Eyang bersiul. Ngka, Esa, Pink pikir Eyang bersiul. kita dengar dengan jelas. Eh ternyata Eyang ga bersiull, malah Eyang kira Ngka yang bersiul. Trus, siapa yang bersiul Ma?" Ngka bercerita lagi.
"Dari luar mungkin suara siul itu." Ujarku.
"Ga, Ma. Dari sini, di dalam rumah, di ruangan ini, mungkin ada beberapa menit, dan berhenti sewaktu Esa membentak,"Siapa tuh." Siulan itu berhenti. Sepertinya bapak-bapak yang bersiul." ujar Ngka lagi.
Aku mendengarkan dengan seksama cerita Ngka.
"Mama ingat ga, Ngka beberapa hari lalu pernah bercerita, sewaktu Ngka di kamar mandi ada yang bersiul di kamar mandi, trus Ngka langsung keluar." cerita Ngka lagi.
Aku tersenyum mendengarnya. Ya, beberapa hari sebelumnya Ngka pernah bercerita tentang itu. Hmm, siapa yang bersiul sebenarnya? Ya biarkan saja, ga usah digubris dan ga usah dipikirkan siapa yang bersiul, karena memang yang bersiul itu ga berwujud.
Berdoa aja, cuma itu yang bisa kuucap. Ngka, Esa, Pink, dan Mama pun menjawab dengan senyum.
Hmm... pliss deh duhai penyiul, jangan bersiul lagi ya di rumahku...
hiii serem!!!!
ReplyDeleteya, gitu deh... hiii...
Deletewaah, horrooorr.. aku malah pernah ada yg -gedor- kamar mandi malem2, pdhal ibu bapak udh tidur.. dan gak ada siapa2 lagi, hhi
ReplyDeleteaku dulu pernah diketok pintu kamar mandi jam 10 pagi, padahal di rumah cuma ada aku sendirian...
Deleteiyah, serem... wah mbak, apalagi mbak ya, malem2... hiiiii...
haishhhhh bikin serem aja nih mak
ReplyDeletehehehe... aku aja jadi makin parno di rumah, mbak...
Delete