Dalam beberapa hari ini gue mendapat pertanyaan,"Kapan akan menikah lagi?" Ufh, ini membuat gue sedikit nyengir, sedikit tertawa, dan banyak gedeg *hihi.
Kenapa sih pertanyaan itu selalu ada? Dikira enak ya mendapat pertanyaan seperti itu terus menerus? Trus gue harus menjawab terus menerus? *Mulai deh baper.
Sembilan tahun jadi single mom, kenapa kok ga menikah? Alasannya apa kok ga menikah lagi sampai sekarang?
Plis deh ya, gue ga harus menjawab itu semua, kan? Memangnya harus gue uraikan panjang, lebar, keliling, tentang ke-single-an ini?
Saat gue sendiri, itu bukan berarti gue sendirian. Ada tiga kekasih menemani gue. Ngka, Esa, Pink! Mereka setia mendampingi gue dalam setiap kejadian hidup. Dalam air mata, dalam senyum, mereka selalu ada. Tulus mendampingi.
Saat gue terlihat tanpa pasangan, sekitar (walau bisik-bisik) waspada, khawatir gue 'mengganggu' stabilitas rumah tangga mereka. Cape deh! Pengen banget tepak jidat tuh orang satu per satu!
Saat ada yang dekat dengan gue, sekitar (tetap bisik-bisik) menggosip, mengintip, ngapain aja tuh single mom di situ. Cape lagi, deh! Pengen banget tepak berulang-ulang jidat mereka ramai-ramai!
Dan setiap saat tetap ada pertanyaan,"Kapan menikah lagi? Ada niat menikah lagikah?" Lagi-lagi, cape deh.
Bersyukur gue bisa menjadi single mom dan bisa berkumpul dengan tiga kekasih, tanpa harus terpisah. Saling menguatkan, saling menenangkan, saling mengerti.
Hello semua, menikah bukan hal yang mudah. Bukan berarti sekali ketemu lelaki, langsung gue seret ajak menikah. Plis deh ya, justru karena gue single mom, banyak yang harus dipertimbangkan. Terutama mempertimbangkan tentang tiga kekasih.
Hello semua, menikah itu butuh dua orang, bukan cuma gue sendirian. Kalau sendirian tuh namanya bukanmenikah, tapi mencuci. Ya ga sih, ga perlu dua orang kalau nyuci, sih. Sendiri juga cukup. Tapi kalau menikah? Dua, dua! Dan berpasangan, laki-laki vs perempuan. Lah ini, gue sendirian, ya. Mana laki-lakinya? Haha, kan jadi aneh, kan. Gimana ga aneh, gue sendirian di pelaminan, dan cuma nama gue sendiri yang ada di undangan.
Hello, plis jangan suka menyanyakan hal ini ke siapa pun yang statusnya belum menikah (lagi). Karena terkadang rasanya ga enak.
Ini cuma sekadar uneg-uneg aja, sih. Kalau masih mau bertanya ke gue, ya silakan, paling gue jawab dengan sedikit senyum, sedikit tawa, dan banyak gedeg. Hihihi.
Salam Penuh Kasih,
Nitaninit Kasapink
Kenapa sih pertanyaan itu selalu ada? Dikira enak ya mendapat pertanyaan seperti itu terus menerus? Trus gue harus menjawab terus menerus? *Mulai deh baper.
Sembilan tahun jadi single mom, kenapa kok ga menikah? Alasannya apa kok ga menikah lagi sampai sekarang?
Plis deh ya, gue ga harus menjawab itu semua, kan? Memangnya harus gue uraikan panjang, lebar, keliling, tentang ke-single-an ini?
Saat gue sendiri, itu bukan berarti gue sendirian. Ada tiga kekasih menemani gue. Ngka, Esa, Pink! Mereka setia mendampingi gue dalam setiap kejadian hidup. Dalam air mata, dalam senyum, mereka selalu ada. Tulus mendampingi.
Saat gue terlihat tanpa pasangan, sekitar (walau bisik-bisik) waspada, khawatir gue 'mengganggu' stabilitas rumah tangga mereka. Cape deh! Pengen banget tepak jidat tuh orang satu per satu!
Saat ada yang dekat dengan gue, sekitar (tetap bisik-bisik) menggosip, mengintip, ngapain aja tuh single mom di situ. Cape lagi, deh! Pengen banget tepak berulang-ulang jidat mereka ramai-ramai!
Dan setiap saat tetap ada pertanyaan,"Kapan menikah lagi? Ada niat menikah lagikah?" Lagi-lagi, cape deh.
Bersyukur gue bisa menjadi single mom dan bisa berkumpul dengan tiga kekasih, tanpa harus terpisah. Saling menguatkan, saling menenangkan, saling mengerti.
Hello semua, menikah bukan hal yang mudah. Bukan berarti sekali ketemu lelaki, langsung gue seret ajak menikah. Plis deh ya, justru karena gue single mom, banyak yang harus dipertimbangkan. Terutama mempertimbangkan tentang tiga kekasih.
Hello semua, menikah itu butuh dua orang, bukan cuma gue sendirian. Kalau sendirian tuh namanya bukanmenikah, tapi mencuci. Ya ga sih, ga perlu dua orang kalau nyuci, sih. Sendiri juga cukup. Tapi kalau menikah? Dua, dua! Dan berpasangan, laki-laki vs perempuan. Lah ini, gue sendirian, ya. Mana laki-lakinya? Haha, kan jadi aneh, kan. Gimana ga aneh, gue sendirian di pelaminan, dan cuma nama gue sendiri yang ada di undangan.
Hello, plis jangan suka menyanyakan hal ini ke siapa pun yang statusnya belum menikah (lagi). Karena terkadang rasanya ga enak.
Ini cuma sekadar uneg-uneg aja, sih. Kalau masih mau bertanya ke gue, ya silakan, paling gue jawab dengan sedikit senyum, sedikit tawa, dan banyak gedeg. Hihihi.
Salam Penuh Kasih,
Nitaninit Kasapink
Jalani aja hidup jangan denger kata orang, kalau mau menikah lagi tinggal cari jalon langsung deh ijab kobul... SAH
ReplyDeleteYes. Ga ndengerin kata orang, biar aja.
Deletesabar mbak, gak semua mau menikah lagi dan itu piiihan. temanku sampai sekarangs udah punay cucu tetap tak menukah lagi setelah lama ditinggal suaminya
ReplyDeleteIya, Mbak. Karena menikah lagi bukan hal mudah, banyak yang harhus dipertimbangkan.
DeleteTerimakasih, Mbak :)
memang agak menyebalkan yaa, Mbak kalau ditanya soal nikah... nikah kan rahasia Tuhan... heheh
ReplyDeleteBetuuul Mbak! Suka pengen ngejitak kalau ada yang nanya gitu :D
Delete