Skip to main content

KEDAI MAMPIR DOELOE, Pilihan Nongkrong Asyik Di Bekasi

Gaes, mau mengenalkan tempat nongkrong asyik di daerah Bekasi, nih. Malam Sabtu yang lalu, kami sekeluarga ke sana. Awalnya gue mendapat info dari seorang sahabat. Saat datang, gue lihat tempatnya memang keren. Tapi please deh, ini tempat nongkrong, makan, ga bisa percaya begitu aja kalau cuma melihat. Ya ga, sih?

Akhirnya triing, kami ke sana!

Wah, lahan parkirnya luas, jadi ga ribet parkir. Ada pilihan duduk di kursi, atau lesehan. Yuhuu, dengan riang gembira anak-anak gue melesehkan diri. Santai. Pepohonan hijau terlihat meneduhkan.

Lahan parkir luas!



Santai lesehan, gaes


Ternyata konsumen di sana ga cuma keluarga aja. Ada anak-anak muda (berasa banget gue sudah tua) yang seseruan ulang tahun, dan ada juga tuh yang terlihat serius, sepertinya sih bincang bisnis. Jadi terpikir mau ajak teman-teman ke sana, deh. Eh iya, ajak ibu-ibu arisan, ah. Kalau kocok arisan kan juga bisa nih di sini! Ah mak, keren! Di seberang gue, ada seorang yang membuka laptop, sibuk mengetik (pasti pakai fasilitas wifi gratisnya, nih). Anak-anak gue ngegames menggunakan fasilitas wifi gratis juga. "Hemat paket data, Ma," kata anak-anak sambil nyengir. Sedangkan gue menikmati hiburan music tv channel. Suasana ga sunyi senyap, tapi juga ga bising.

Waktu gue ke belakang mau cuci tangan di wastafel, ada beberapa orang sedang shalat Isya. Iya, yang mau menunaikan sholat ga perlu bingung, karena tempat ini memiliki mushola sendiri. Dan jelas terawat, bersih. Disediakan sajadah, dan perlengkapan sholat.

Oh iya, ada lagi nih yang penting banget, mengenai toilet. Bersih, gaes. Ada toilet duduk, dan ada toilet jongkok.

Pilihan menunya juga benar-benar komplit, loh. Ada mie goreng dengan banyak pilihan, kwetiaw dengan banyak pilihan, ayam dengan banyak pilihan, bebek dengan banyak pilihan, nasi goreng pun dengan banyak pilihan, ikan bawal, ikan nila, sup ikan nila, sayur ada beberapa menu, lauk, nasi. Ada menu menu paket nongkrong, Nasi Bebek. Bisa dilihat di foto bawah ini, deh. 
Menunya bukan cuma sekadar komplit, tapi rasanya memang mak nyus! 





Minumannya juga banyak pilihan. Selain jus, ada minuman kemasan, kopi, juga ada minuman tradisional, loh! Kunyit asem es, kunyit asem hangat, beras kencur, jahe susu panas, sakoteng, bandrek, bajigur! Suwegeer! Jarang-jarang loh ada menu pilihan minuman tradisional gini. 

Kalau waktu itu sih gue  memesan kopi hitam. Ada pilihan kopi yang lain, tapi mau gimana lagi ya, gue lebih suka kopi hitam pahit, dan yes, ada tuh di menu pilihan minuman. Selain itu memesan es teh tawar, es teh manis. Mau order minuman lagi, perut sudah kelabakan kenyang. Hahaha!



Ada lagi nih yang bikin tambah gereget. Ada sudut camilan zaman doeloe alias jadoel. Gue seneng banget tuh bisa menemukan lagi camilan waktu gue kecil!

Camilan kenangan jadoel


Baidewei, pasti ada pertanyaan,"Gimana dengan harga?" Ini gila, gila banget, harga di kisaran 20k itu untuk makanan yang nikmat, endes, ditambah tempat yang nyaman. Harga segitu tuh terjangkau banget! 

Penasaran ya, lokasinya gimana? Susah dijangkau atau ga? 
*Mudah dijangkau!

Tambah penasaran, ya? Di mana, di mana?
*Di sini, loh.

Kedai Mampir Doeloe
Jl. Pahlawan 27A
Duren Jaya
Bekasi Timur 17111

Segera ke sana, deh. Kedai Mampir Doeloe jadikan tempat tujuan, bukan sekadar mampir.

"Ma, malam Minggu besok ke sini lagi, ya?"

Dan jawaban gue adalah,"Kemooon, oke banget!"

Tahu ga, tempat ini akhirnya jadi pilihan favorit keluarga kami. 


Yuk mariii!







Comments

  1. Tempat makan sekarang emang d format ramah pengunjung.fasilitas yg ditawarkan pun beragam, mulai dr wifi,sarana ibadah,ruang meeting,sampe spot2 foto

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, dan bener-bener bikin nyaman. Yuk ke sana, yuk, Mbak.

      Delete
  2. keren ya tempatnya. Ini bukanya malam saja kah? atau siang juga ada?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena S...