Kalian terlalu sopan. Memperkenalkan diri dengan gaya yang unik waktu
pertama kali menginjak gedung ini! Senyum manis,
panggilan lirih, tawa menggelegar, mengajak bermain, dan ada pula yang
hanya diam tanpa suara, tanpa senyum, hanya ujung matanya saja yang
setia mengikuti.
"Selamat datang!"
Ya, terimakasih.
"Untuk apa ke sini?"
Bukan urusanmu, bukan?
"Sedang apa di sini?"
Terlalu banyak bicara.
"Mari main bersama kami!"
Hah, aneh jika kubermain bersamamu!
"Hahhahaha! Anak ingusan ke sini!"
Hah! Anak ingusan! Aku sudah tidak muda lagi! Dasar tua renta!
"Jangan ke sini! Ini tempatku!"
What? Arogansi? Aku tak takut!
"Kemarilah. Aku butuh bantuanmu."
Tidak, aku tak bisa membantumu.
"Aku ingin bicara panjang lebar."
Cukup, bicara saja pada teman-temanmu yang ain.
"Haiiii, di sini enak, asyiik! Bisa melihat pemandangan dari atas!"
Tak perlu. Menyenangkan tetap di tempatku.
"Mana senyummu? Lihat senyumku! Hiiii!"
Tak perlu beramah tamah, bukan? Lagipula senyummu aneh!
"Maukah bersalaman denganku?"
Tidak. Aku tak ingin menyentuh siapa pun di sini!
"Kutemani berkeliling, agar kamu lebih mengenal tempat ini."
Aku tak ingin berkeliling.
"Jangan angkuh!"
Jangan sok akrab.
"Mukamu pucat!"
Kalian lebih pucat.
"Kujaga kamu."
Cukup untuk tidak menggangguku.
"Ini gelasmu?"
Aku bisa mengambilnya sendiri, jangan sentuh.
"Mau kemana?"
Bukan urusanmu.
"Heei, sst, ini aku."
Sudah melihatmu sejak tadi.
"Ruangan ini menyenangkan, sunyi, dan dingin."
Akan kupenuhi dengan nyanyian, doa.
"Hihihi, dasar manusia!"
Dasar setan!
Hampir dua tahun, dan hingga saat ini pun masih saja kalian berperilaku sama.
Sudah hampir dua tahun! Hey, kita ada di gedung yang sama, tapi dunia kita berbeda! Mengertikah kalian?
-Nitaninit Kasapink (Error)-
"Selamat datang!"
Ya, terimakasih.
"Untuk apa ke sini?"
Bukan urusanmu, bukan?
"Sedang apa di sini?"
Terlalu banyak bicara.
"Mari main bersama kami!"
Hah, aneh jika kubermain bersamamu!
"Hahhahaha! Anak ingusan ke sini!"
Hah! Anak ingusan! Aku sudah tidak muda lagi! Dasar tua renta!
"Jangan ke sini! Ini tempatku!"
What? Arogansi? Aku tak takut!
"Kemarilah. Aku butuh bantuanmu."
Tidak, aku tak bisa membantumu.
"Aku ingin bicara panjang lebar."
Cukup, bicara saja pada teman-temanmu yang ain.
"Haiiii, di sini enak, asyiik! Bisa melihat pemandangan dari atas!"
Tak perlu. Menyenangkan tetap di tempatku.
"Mana senyummu? Lihat senyumku! Hiiii!"
Tak perlu beramah tamah, bukan? Lagipula senyummu aneh!
"Maukah bersalaman denganku?"
Tidak. Aku tak ingin menyentuh siapa pun di sini!
"Kutemani berkeliling, agar kamu lebih mengenal tempat ini."
Aku tak ingin berkeliling.
"Jangan angkuh!"
Jangan sok akrab.
"Mukamu pucat!"
Kalian lebih pucat.
"Kujaga kamu."
Cukup untuk tidak menggangguku.
"Ini gelasmu?"
Aku bisa mengambilnya sendiri, jangan sentuh.
"Mau kemana?"
Bukan urusanmu.
"Heei, sst, ini aku."
Sudah melihatmu sejak tadi.
"Ruangan ini menyenangkan, sunyi, dan dingin."
Akan kupenuhi dengan nyanyian, doa.
"Hihihi, dasar manusia!"
Dasar setan!
Hampir dua tahun, dan hingga saat ini pun masih saja kalian berperilaku sama.
Sudah hampir dua tahun! Hey, kita ada di gedung yang sama, tapi dunia kita berbeda! Mengertikah kalian?
-Nitaninit Kasapink (Error)-
Comments
Post a Comment