Skip to main content

SABAR SESABAR DEODORANT

"Ma, kita diklaksonin terus sama motor. Yang mana sih Ma, yang nglaksonin terus tuh?"

"Itu deh kayaknya."

"Ugh! Kalau Ngka digituin, Ngka klaksonin balik tuh! Enak aja dia klakson kayak gitu!"

"Ga perlu."

"Ih Mama, kalau Ngka sih gitu! Gantian Ngka kakson!"

"Ga, ah. Mama sih pengen jadi orang yang sabar kayak Rex*na. Sabar setiap saat."

"Mamaaa, salah! Bukan sabar setiap saat! Tapi setia setiap saat!"

"Ga. Mama maunya sabar setiap saat."

"Kok bisa? Terserah dah!"

"Iya, sabar, Ka. Deodorant itu sabar banget. Tiap saat mampir di ketiak, tapi ga protes. Malah bikin wangi. Sabar banget, kan? Wanginya setiap saat pula! Tuh, sabar banget, kan?"

Dan Ngka pun tertawa.

Ngka, anak sulung gue, sudah bisa berperan sebagai pelindung emak. Di usia  akhir belasan, emosinya terkadang meletup-letup. Gue berusaha meredam, menenangkan, dengan cara obrolan santai. Karena menurut gue sih malah lebih efektif lewat obrolan santai dibanding 'manteng' serius. Ngka menerima santai, dan ga merasa dinasehati. Padahal emaknya ini sedang memenuhi dengan petuah-petuah yang dikemas santai.

Apakah langsung 'Abrakadabra' Ngka berubah? Ya ga. Tetap saja gue memberitahu berulang kali. Tapi setidaknya  itu akan menempel, nyangkut, dan  bisa membuatnya jadi deodoran. Eh, sabar kayak deodorant.

Sebuah harapan seorang emak untuk anak lelakinya yang beranjak jadi dewasa.


Salam Senyum,
Nitaninit Kasapink (Error)





Comments

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Menu Baru Nongkrong Di HokBen

Gaeees, ada bocoran baru, nih! HokBen meluncurkan menu baru untuk SNACK, DESSERT, dan DRINK! Ada  Sakana sticks ,   Ocha Lychee Tea , dan   Soft Pudding . Yeey, asyik banget, kan? Tapi untuk saat ini menu Soft Pudding baru ada di wilayah Jabodetabek aja, ya. Bocoran lagi nih ya, dan please jangan disimpan jadi rahasia,"Tiga sajian baru ini sudah dapat dinikmati mulai Maret 2017 di seluruh gerai   HokBen   di Jabodetabek, Jawa dan Bali. Harganya? Cuma berkisar Rp. 16.000,- sampai Rp. 18.000,- Ini sudah termasuk pajak, loh! Murahnyaaa!" Pasti mau tahu lebih lanjut mengenai menu baru ini, kan? Penasaran yaaa? Yuk yuk ah dilanjut! 1. Sakana Sticks  Sakana sticks adalah nuget yang berasal dari produk olahan ikan air tawar, dibalur dengan tepung khas HokBen, berbentuk sticks. Sakana Sticks ini memiliki 2 rasa pilihan rasa, loh! Ada   Sakana Sticks Original   dan   Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed.  Hati-hati loh gaes, dua rasa ini bikin ketagihan

error,"Sehat dan pulih kembali ya bap, amin"

Bapak yang biasa kupanggil Bap, harus masuk rumah sakit di salah satu rumah sakit besar untuk dioperasi. Ya, bap kanker rectum. Aku mendampingi bap sejak rawat jalan hingga akhirnya harus dioperasi. saat bap rawat jalan sebelum operasi I Bap mulai rawat inap Senin, 6 Februari 2012. Rencana operasi kamis, 9 Februari 2012. Tapi ternyata operasi tidak jadi dilakukan di hari itu, dan diundur hari kamis berikutnya, 16 Februari 2012. Saat-saat bap sebelum dioperasi benar-benar membutuhkan kekuatan bagiku. Selain memang aku sendirian menjaga, yang notabene berarti harus riwa riwi mengurus obat ke apotik, dan semuanya, juga harus menghadapi bap yang dengan kondisi pendarahan setiap hari. Bap jarang bicara padaku saat itu, mungkin karena rasa sakit yang tak tertahankan.  kasur dialasi karena semua penuh dengan darah bap Akhirnya waktu untuk operasi pun tiba. Bap menjalani prosedur untuk operasi yang seminggu sebelumnya juga dijalaninya. Aku mendampingi bap hingga akh