Hai! Hari berganti amat cepat. Pagi sudah dimulai lagi. Berjalan di pasir pantai amat membahagiakan! Apakah hari ini adalah hari libur? Karena manusia menyemut di sini! Dan mereka menghalangi pandangku ke depan! Sesekali kutabrakan diri pada tubuh mereka. Beberapa dari mereka merasakan seperti terbentur, tapi beberapa yang lain tak merasakan apa pun. "Bless, harusnya kamu ada di sini." Keluhku mendesah. Ah sudahlah, tak perlu lagi bicara tentang Bless. Toh dia sudah memutuskan untuk menarik diri dari cerita bersamaku. Bukankah dia datang karena keinginannya sendiri, lalu pergi pun karena keputusannya? Jadi untuk apa ditangisi? "Bless, kamu sedang apa?" Err, tenanglah. Kata hati datang berbisik. Ya, tenang sajalah. Seharusnya memang aku tidak terlalu membebani hari dengan segala macam rasa yang mengganggu senyum. Kuambil sepucuk dahan kering untuk kugunakan sebagai pena di atas pasir. Menulis untuk Bless, walau tak akan pernah dibacanya. Hanya untuk m...