Skip to main content

error berkata,"khayalan seorang error di hari ini"

Aku suka berkhayal menjadi seorang bidadari yang bercelana jeans, memakai kaos dan mempunyai sayap, tanpa tongkat sihir. Oh ya, tetap dengan aksesoris kalung, cincin batu, dan jam tangan besar tentunya... Biasanya bidadari selalu berwujud perempuan cantik bersayap dengan gaun yang haduh pasti merepotkan! Aku ga mau bergaun seperti itu. Susah membayangkannya! Tapi aku tetap ingin memiliki sayap. Sewaktu kecil aku bercita-cita memilliki sayap, supaya bisa terbang kemana pun ku mau. \Ya, aku ingin menjadi bidadari bercelana jeans lengkap dengan kaos, bersayap, dan aksesoris seperti yang biasa kupakai sehari-hari.

Mau tahu kenapa aku ingin menjadi bidadari? Aku ingin mengubah segala hal yang bisa diubah dengan mudah. Ga apa-apa kan? Namanya aja berkhayal. Asyik pastinya aku bisa membantu mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik, dengan kemampuan bidadariku. Asyik juga pastinya bisa terbang dan duduk santai di awan karena memiliki sayap, dan asyik juga rasanya membayangkan aku ga harus berdandan dulu dan ga harus terjerembab karena gaun yang mengganggu, karena aku tetap menjadi diri sendiri dalam berpenampilan.

Ya, ini khayalanku... Bebas, bebas berkhayal... Gratis kok, dan juga yang terpenting, khayalan bisa jadi karya, bisa jadi tulisan... Berkhayal? Yuuuk...!


Salam Senyum,
error

Comments

  1. Replies
    1. hihihi... pengeeeen jadi bidadari pake jeans ajaaaah...

      Delete
  2. Susah pake bajunya mba kalo ada sayap :P masa harus di bolong2i dulu. Ha ha atau ga usah dipake sekalian *uhukkk....

    ReplyDelete
    Replies
    1. huwahahaha... jadi bidadari horror ntaaaar... hahahaha

      Delete
  3. Wah kalo pake jeans trus bersayap teteup pake motor gak? hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmmm... pake juga kali yah... hmm... asik juga tuh... wah jadi tambahan khayalaaaan... hihi...

      Delete
  4. kalimat yang dibawah postingan biar sama dengan peserta lain ya mbak.. biar cakep gitu :)

    terus didaftarin ke LAMAN PESERTA, biar enak ngeceknya :)
    makasihh..

    moga jadi bidadari di surga nanti :)

    ReplyDelete
  5. hehehe... asyik juga berkhayal jadi bidadari :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe, iya mbak, enak bisa terbaaaang... n bisa mengubah banyak hal... hehe

      Delete
  6. The Power of the Dream... hehehe :D Sukses untuk GA-nya mbak, semoga beruntung... hehehe :D

    ReplyDelete
  7. Bidadarinya jadi agak serem, hihi *kaboooor

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi... ikutan kabur juga ahhh..."WAIT FOR MEEEE...." haha

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

Han

"Maafkan aku." Aku diam terpaku melihatnya. Tak bisa berkata apapun. Bulir-bulir air mata turun membasahi wajah.  "Maafkan aku, Err." Dia berkata lagi sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Dan aku hanya diam tak sanggup bergerak apalagi menjawabnya. Bagaimana mungkin aku bisa bereaksi ketika tiba-tiba seseorang dari masa lalu muncul di depanku untuk meminta maaf.  Amat mengejutkan. Apalagi melihat penampilannya  yang berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Berantakan, kotor. Rambutnya juga tak teratur. Lalu kulihat bibirnya bergerak tapi tak terdengar suaranya. Hanya saja aku tahu apa yang diucapkannya. Lagi-lagi permohonan maaf. Setelah bertahun-tahun kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali, detik ini aku melihatnya! Masih hapal dengan sosoknya, juga hapal suaranya. Han! Bukan seorang yang gagah, juga bukan sosok kuat. Tapi dia adalah orang yang kucintai. Han yang penyayang, penuh perhatian, dan sabar. Terkadang kami berbeda pendapat dan r...