Skip to main content

error,"Perlahan kembali menjadi si error..."

Ternyata untuk kalli ini gue harus bersusah payah mengosongkan otak, dan mengisi dengan segenap ke-error-an yang biasa ada di otak. Susah banget!!! Dan benar-benar susah! Tapi gue berusaha sekuat tenaga untuk bisa kembali menjadi diri gue yang biasa... Gue yakin gue bisa, dan memang bisa, perlahan tapi pasti gue mulai mengosongkan kepenuhan otak dari segala hal yang ga penting dan itu rasanya yang harus dibuang...

Ya, ada begitu banyak hal yang tanpa terasa memenuhi otak dan pengaruhi hati. Parah, separah-parahnya parah! Argh... Gue tinggallkan segala hal yang bisa menambah penuhnya otak. Gue juga udah cerita kan ya di tulisan gue terdahulu tentang ini? Gue cuti menulis. Padahal ada banyak tulisan yang seharusnya ditulis, tapi gue berusaha buang keinginan itu. Gue harus kosong..., ya kosongin otak.

Sewaktu sedang mengosongkan otak, ternyata ada banyak kejadian yang datang dan memenuhi otak lagi... Gue sampai menangis, dan gue biarkan airmata gue mengalir, ga gue hentikan, juga ga berusaha gue hapus. Gue biarkan mengalir, malah sampai gue terisak-isak... Dan akhirnya ngebut semaksimal mungkin motor gue bisa tempuh. Cuma 1 yang gue usahain tetap ada, dan ga berubah, yaitu senyum... Gue tetap tersenyum. Juga tetap berusaha tenang di hadapan Ngka, Esa, Pink, padahal gue lagi pengen berteriak keras!

Perlahan tapi pasti error yang positif ini datang kembali ke otak gue, dan mulai kosong otak ini dari hal yang ga biasanya ada di otak. Biar saja semua terjadi, biar saja... Memang sudah waktunya terjadi, memang sudah harusnya terjadi... GUSTI ALAH memberi yang terbaik, dan sekarang gue dah mulai kembali menjadi si error, tapi belum sepenuhnya error seperti biasa.

Gue cuma mau tersenyum dengan tenang menghadapi apapun yang terjadi tanpa menjadi batasan dalam berpikir, membebaskan semua hal terjadi karena ini terbaik dari GUSTI ALAH. Ya, ini proses menjadi pribadi lebih dewasa mungkin ya dari GUSTI ALLAH, supaya bisa lebih tegar dalam hadapi hal-hal yang nantinya datang dan lebih menghantam mungkin... Ya, sedang dipersiapkan menjadi lebih tegar...

Pasti ada banyak kejadian yang ga menyenangkan terjadi di hidup kita, tapi itu terbaik sebagai pembelajaran...


Salam Senyum,
error


PS, semoga pembelajaran ini bisa mendewasakan dengan baik, amin...




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena S...