Waktu itu gue beli celana panjang batik di pasar Famili, pasar perumahan tempat gue tinggal. Sewaktu gue mau pulang, dengan masih tenteng-tenteng belanjaan yang lumayan bikin otot jadi heboh, karena kebetulan gue pergi belanja sendirian, hiks! Biasanya sih bareng Esa, atau Ngka, atau bisa jadi bareng Pink. Nah kalau bareng Ngka atau Esa, hehe, lumayan ada penenteng belanjaan, dan emak ini bebas aja tangannya lenggang sana sini. Hahaha, makanya gue seneng belanja bawa anak. Sedangkan kalau bareng Pink, ya gue tenteng sendiri. Ga tega Pink nenteng belanjaan berat. Eh ngelantur ceritanya...! Lalu mata ini tetiba melihat celana panjang batik digantung di sebuah toko. Langsung deh terbayang di mata, Ngka dan Esa mengenakan celana panjang batik. Weh, keren juga, gitu deh kata emak ini dalam hati. Singkat cerita, ya jelas disingkat aja ceritanya, kalau ga disingkat, pasti panjang banget karena ada acara tawar menawar yang ga sukses! Haha, gue memang penego buruk di pasar... Fiuch, lap keringat dulu deh, mengakui kekalahan yang telak pada si cici penjual celana batik. "Ga dimahalin deh." Gitu kata si cici. Lah gue cape juga nawar tapi ga berhasil... Gue mau berlatih keras lagi supaya bisa menawar harga dengan jitu!! Hedeh, lah kok jadi OOT... Oops, maaf ya sodara sodari... Celana panjang batik ada di kantong plastik hitam, gue masukkan di bagasi motor. Wah senengnya si emak bawa oleh-oleh untuk 2 cowok tercinta di rumah. Pasti Ngka dan Esa seneng deh.
Sampai di rumah Ngka dan Esa juga Pink asyik di depan lepi, ngegames bertiga. Hal yang biasa terjadi. Inilah anugerah indah tak tertandingi... Sewaktu mereka melihat tentengan di tangan, terburu-buru mereka membantu emak tercintanya ini. Bangganya gue jadi emak dari 3 nyawa kecil yang beranjak tumbuh kembang remaja.
"Ma, apa ni?," tanya Esa sambil mengacungkan kantong pllastik hitam isi celana panjang batik.
"Oh, celana panjang batik buat Esa dan Ngka", jawab gue.
"Asik, makasih Ma," jawab Esa, dan Ngka hampir berbarengan.
Waktu terus berlalu, tapi gue ga pernah lihat Ngka dan Esa mengenakan celana batik yang gue beli di pasar. Sayang juga kan tuh celana panjang batik, dah dibeli kok cuma dicuekkin aja. Akhirnya celana panjang batik itu gue yang mengenakannya. Sekali, dua kali, eh akhirnya ada juga yang protes, karena merasa itu celana panjang batiknya. Ya gue dengan tenang dan santai menjawab, sayang cuma dicuekkin aja, gitu. Yang protes cuma nyengir...
Satu hari, deng deng deng..., haha, gue lihat celana panjang batik dikenakan juga! Dan sejak saat itu celana panjang batik ga dicuekkin lagi. Ternyata selalu ada solusi santai untuk permasalahan yang berhubungan dengan anak-anak tercinta di rumah.
Salam senyum,
error
Sampai di rumah Ngka dan Esa juga Pink asyik di depan lepi, ngegames bertiga. Hal yang biasa terjadi. Inilah anugerah indah tak tertandingi... Sewaktu mereka melihat tentengan di tangan, terburu-buru mereka membantu emak tercintanya ini. Bangganya gue jadi emak dari 3 nyawa kecil yang beranjak tumbuh kembang remaja.
"Ma, apa ni?," tanya Esa sambil mengacungkan kantong pllastik hitam isi celana panjang batik.
"Oh, celana panjang batik buat Esa dan Ngka", jawab gue.
"Asik, makasih Ma," jawab Esa, dan Ngka hampir berbarengan.
Waktu terus berlalu, tapi gue ga pernah lihat Ngka dan Esa mengenakan celana batik yang gue beli di pasar. Sayang juga kan tuh celana panjang batik, dah dibeli kok cuma dicuekkin aja. Akhirnya celana panjang batik itu gue yang mengenakannya. Sekali, dua kali, eh akhirnya ada juga yang protes, karena merasa itu celana panjang batiknya. Ya gue dengan tenang dan santai menjawab, sayang cuma dicuekkin aja, gitu. Yang protes cuma nyengir...
Satu hari, deng deng deng..., haha, gue lihat celana panjang batik dikenakan juga! Dan sejak saat itu celana panjang batik ga dicuekkin lagi. Ternyata selalu ada solusi santai untuk permasalahan yang berhubungan dengan anak-anak tercinta di rumah.
Salam senyum,
error
Keren nih tipsnya, kak :D
ReplyDelete#catat
hehehe :D
Delete