Skip to main content

error,"Pohonnya habis? GUBRAAAk!!!"

Hujan deras hampir setiap hari, dan itu membuat jalanan menjadi penuh lubang-lubang baru, dan lubang atau si bolong itu tetap ada hingga musim hujan berikutnya datang. Iya, jalanan menjadi bolong sana, bolong sini. Dan sewaktu air hujan menggenangi jalan, wah, seperti sulap, lubang, bolong si jalan hilang! Hehehe, iya aja hilang, kan tertutup air hujan yang menggenang, malah lelbih heboh lagi, tidak ada jalan berlubang, tidak ada lagi bolong-bolong jalan sewaktu hujan! Hahaha, tertutup banjir! Bukan karena sudah diperbaikiiii... Hahaha! Eh, seharusnya tertawa atau menangis ya menyikapi kondisi seperti ini? Menangis mungkin ya yang lebih tepat. Hiks...!


Waktu-waktu sebelumnya, hujan yang menggenang, lalu berubah menjadi banjir itu membuat jalanan menjadi subur banget. Banyak pepohonan yang tiba-tiba tumbuh di jalan. Pohon berbagai jenis. Waaah, suburnyaaa, tiba-tiba pohon itu sudah lumayan besar, karena pengendara motor dan mobil bisa melihat dengan jelas ada pepohonan di jalan! Oops, ternyata itu pepohonan yang diletakkan sengaja oleh orang-orang, atau masyarakat setempat agar pengguna jalan menjadi waspada bahwa jalan tersebut berlubang, bolong, tepat di tempat yang bepohon tersebut. Ide kreatif, peringatan pertama pada pengendara (P3k versi jalan berlubang). Tindakan cepat untuk pengurangan terjadinya kecelakaan. Yang harusnya berkompeten dalam bolong-bolong lubang si jalan kok tidak bergerak memperbaiki ya? Hayo siapa hayo yang harusnya bergeraaak? Tanya ini tidak berjawab, yang ada suara "GUBRAAAk!!!" Oops, apa itu? Ada pengendara motor yang jatuh karena masuk dalam si bolong lubang jalan. Pohon sudah habis, sedangkan lubang lubang bolongnya jalanan masih banyak...


Salam senyum,
error

Comments

  1. Aku tau pasti orang yang menanam pohon di lubang jalan itu terinspirasi oleh penghijauan, bagus juga tuh biar gag ada lagi yang jual kendaraan karena jalanan sudah jadi hutan lagi .. xixixixixii nanti yang laris tambang untuk ayunan dari pohon ke pohon sambil bilang Auuuuuooooooooooouuuuuooooooooooooo

    ReplyDelete
    Replies
    1. huwahahaha...!!! pengalaman pribadi yah?? hihihi :D peace...! haha

      Delete
  2. Iyaa bener bnget nih, mesti ekstraa waspada skg di jalan2.. soalny bnyak juga bolong2 yg gak -numbuh- pohon, jd gak keliatan >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, emang mbak, jadi aku pasti pelan-pelan, liatin yang ada di depanku, kalo aman, ya aku lewatin, kalo dia nggasruk gubrak ya.., hehe, lewatin yang sebelah lainnya :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

Han

"Maafkan aku." Aku diam terpaku melihatnya. Tak bisa berkata apapun. Bulir-bulir air mata turun membasahi wajah.  "Maafkan aku, Err." Dia berkata lagi sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Dan aku hanya diam tak sanggup bergerak apalagi menjawabnya. Bagaimana mungkin aku bisa bereaksi ketika tiba-tiba seseorang dari masa lalu muncul di depanku untuk meminta maaf.  Amat mengejutkan. Apalagi melihat penampilannya  yang berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Berantakan, kotor. Rambutnya juga tak teratur. Lalu kulihat bibirnya bergerak tapi tak terdengar suaranya. Hanya saja aku tahu apa yang diucapkannya. Lagi-lagi permohonan maaf. Setelah bertahun-tahun kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali, detik ini aku melihatnya! Masih hapal dengan sosoknya, juga hapal suaranya. Han! Bukan seorang yang gagah, juga bukan sosok kuat. Tapi dia adalah orang yang kucintai. Han yang penyayang, penuh perhatian, dan sabar. Terkadang kami berbeda pendapat dan r...