Skip to main content

NOVEL!

Proyek Monumental 2014? Oops, sebenarnya aku punya proyek yang seharusnya sudah diselesaikan sejak beberapa bulan lalu, tapi terhenti karena keadaan yang benar-benar di luar kemampuanku. Dimulai dari sakitnya anakku, harus mengurus bapak yang akan dioperasi, dan masih banyak hal lain yang semuanya tentang keadaan kesehatan anak-anak, orangtua, juga yang akhirnya membuat kondisi kesehatanku pun turun. Aku berusaha sekuat tenaga, tapi ternyata aku tidak bisa menyelesaikan, aku benar-benar berhenti. Ufh, menyedihkan.

Proyekku adalah menyusun sebuah novel, yang sebenarnya sudah ada, aku hanya harus menulis ulang saja. Setiap kali hendak meneruskan tulis ulang novel tersebut, selalu ada masalah yang harus ditangani secara serius dan khusus, hingga menguras energiku, dan tulis ulang itu terhenti lagi. Padahal novel itu akan kupersembahkan untuk 3 anakku, Ngka, Esa, Pink, yang biasa kusebut sebagai kasapink.

Sekarang semoga keadaan membaik, hingga proyekku bisa terlaksana. Novelku berjudul "Maaf, Mas, Aku Mencintaimu", dan sekarang sedang kugarap lagi, sedang dalam penyelesaian.

Proyek Monumental? Pasti kujawab,"NOVEL!"

Salam,
error

Comments

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan : Proyek Monumental Tahun 2014
    Akan saya catat sebagai peserta
    Keep blogging
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  2. semoga Novelnya cepet kelar kak :D

    ReplyDelete
  3. semangat.. semoga cepat kelaaar dan gak ditunda - tunda :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin..., yup yup yup..., harus semangat yang besaaar...!!
      salam senyum,
      error ;)

      Delete
  4. Niat dan mimpi positif insyaAllah diberi jalan, Semoga sehat selalu dan terwujud niatnya Mbak :)

    ReplyDelete
  5. Semangat ya...
    Moga semesta mendukung, dan semuanya berjalan lancar

    ReplyDelete
  6. semangat mbak
    kunjungan balik nya di http://melawiblogger.blogspot.com/2013/12/tour-travel-lengkap-hanya-di-cheria.html

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

Han

"Maafkan aku." Aku diam terpaku melihatnya. Tak bisa berkata apapun. Bulir-bulir air mata turun membasahi wajah.  "Maafkan aku, Err." Dia berkata lagi sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Dan aku hanya diam tak sanggup bergerak apalagi menjawabnya. Bagaimana mungkin aku bisa bereaksi ketika tiba-tiba seseorang dari masa lalu muncul di depanku untuk meminta maaf.  Amat mengejutkan. Apalagi melihat penampilannya  yang berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Berantakan, kotor. Rambutnya juga tak teratur. Lalu kulihat bibirnya bergerak tapi tak terdengar suaranya. Hanya saja aku tahu apa yang diucapkannya. Lagi-lagi permohonan maaf. Setelah bertahun-tahun kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali, detik ini aku melihatnya! Masih hapal dengan sosoknya, juga hapal suaranya. Han! Bukan seorang yang gagah, juga bukan sosok kuat. Tapi dia adalah orang yang kucintai. Han yang penyayang, penuh perhatian, dan sabar. Terkadang kami berbeda pendapat dan r...