Skip to main content

error dan kisah anjing yang terluka dalam...

Seekor anjing melolong dalam rintihannya karena terjepit dan terluka. Tak bergerak dari sisi makam majikannya yang wafat 5 tahun lalu. Ia melolong dan berlinang airmata, tapi tak seorangpun mendekat apalagi mengeluarkannya dari jebakan yang menjepitnya hingga lukanya menganga. Satu persatu orang datang dan berkata bahwa ia seekor anjing yang hebat, anjing yang kuat. Pedih perih luka yang ada tak tertahan, tapi harus bertahan karena ada 3 anak majikannya yang masih kecil menunggunya untuk bermain. Anak-anak yang manis, yang tak pernah tau bahwa anjing yang selalu mengajak mereka bermain itu terluka. Yang mereka tau anjing itu amat setia pada mereka, dan selalu mengajak bermain. Jepit jebakan tetap menempel di tubuh si anjing.

Berlalu waktu, perjalanan hari begitu panjang. Anjing menyayangi majikannya, anjing menyayangi anak-anak manis itu. Selalu menyalak riang dan mengibaskan ekornya yang sebenarnya juga luka. Darah membeku, namun dalam daging menancap jepit tajam yang terus menggores luka. Tetap tak ada yang melepaskannya dari kesakitan yang terus menerus dibawanya. Matanya penuh bintang, dan kadang bintang itu meredup tenggelam oleh airmata.

Anjing masih terus bermain dengan anak-anak yang lucu. Hidup berjalan seperti biasa. Dan luka masih perih seperti biasa juga. Orang-orang yang lalu lalang juga masih tetap tersenyum dan mengatakan bahwa ia anjing yang hebat, tapi tetap tak ada yang melepaskannya dari jepit jebakan yang melukai. Anjing menjadi terbiasa dengan lukanya, menjadi lebih berhati-hati karena pengalaman yang melukainya.

Hingga satu hari anjing bertemu seorang gagah yang berbeda dengan majikannya dulu. Dia seorang yang baik, mampu memahami arti dari suaranya yang menyalak pelan, mengerti arti ekornya yang jatuh ke bawah, mengerti bahwa anjing pun membutuhkan sahabat yang bisa berbagi. kibasan ekornya mulai sering bergerak. Dan anjing terkejut karena sahabat gagahnya mencoba melepaskannya dari jepit jebakan yang menyakitinya selama bertahun lamanya. Tapi karena sudah lama menjepit daging tubuhnya, harus perlahan dan bertahap melepaskannya. Anjing pun berterimakasih. Ternyata lolongan dalam hati terdengar juga...

Semoga anjing bisa selamat dan mengisi waktu indahnya yang tersisa dengan 3 anak lucu itu, dan semoga sahabat gagahnya selalu mendapat berkah...amin... Itu yang ada di hati gw kalo gw jadi anjing itu...


Salam Senyum,

error



Comments

Popular posts from this blog

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena S...