Skip to main content

GILA BENERRR...ERROR DIET!!



Akhirnya dimulai 4 hari yang lalu gw diet dengan kesadaran diri yang penuh. Sebenarnya sih kalo ga sesak tu celana, diet ini ga akan pernah dimulai. Godaan traktiran jajanan begitu menggoda, dan gw cuma manusia biasa yang lemah akan godaan. Haha...
Hari pertama diet astagaaaaaa... sumpe bray, rasanya gelo banget!! Nasi mulai gw hindari. Sayuran jadi saksi aksi diet. Hedeh...beratnya mak! Tapi karena masalah badan ini dah jauh lebih berat, gw bertahan untuk tetap diet. Lancar diet hari pertama! HORREE!! Tapi jelas belum ada perubahan. Masih harus diet lagi.

Hari ke-2, diet. Perjalanan diet sungguh menyiksa. Esa n Ngka yang jajan, sunggguh membuat menangis perut! Tapi mengingat celana pasti lebih keras tangisannya karena dipaksa masuk ke badan, jadillah diet bertahan dan berlanjut. Sayuran jadi target isi perut, air putih jadi pelampiasan penuhi lambung. Haduuuh...

Hari ke-3 diet yang penuh dengan godaan... Bakwan malang dengan tenangnya parkir di depan pagar rumah! WOI BANG, DIEEEET NIII...!! Rasanya pengen banget teriak keras ke si abang bakwan malang. Tapi ya ga teriak. Diam aja sambil nahan lapar. Sebenarnya ga lapar sii, tapi mulut tergoda. Ah dasar si error, liat bakwan malang aja da mulai hampir tepar karena pengen. Haha!!

Hari ke-4 diet ada di hari ini... Nasgor made by me da siap pagi-pagi. Hedeh...laperrr...! Tapi ga ah, harus tahan! Berangkat kerja dengan berbekal niat puasa makan, tapi tetap banyak minum air putih. Energen ada di tas untuk isi perut nanti. Tapi ternyata sampai di kantor buka tas, alamaaak...tu energen ga kebawa! Es ovaltine seperti hari-hari biasa kalo kerja jadi target sarapan. O iya, berita bagus nih...celana da mulai bisa masuk badan dengan tenangnya. Haha, ga perlu memaksa celana supaya mau terima perut yang mulai membuncit.

Sampai detik ini gw masih tetap dalam program diet, n tetap dalam masa program crunch n push up supaya cepat susut ni lemak yang lengket di badan.
Da tau kan seberapa besar niat gw diet supaya bisa susut ni lemak? Jadi...untuk yang berniat nraktir, pliss...pending dulu yah niatnya. Ntar kalo dah susut, program da lumayan berhasil, oke banget tuh traktirannya! Hajar habisssss!! Hahaha!!

Btw mau tau ga kenapa gw diet? Alasan gw sebenarnya karena penghematan. Kalo gw gendut, berarti gw harus beli celana baru n baju baru karena otomatis pasti celana n baju yang ada kekecilan semua. N kalo begitu berarti budget untuk belanja 3 nyawa kecil jadi berkurang karena dipake ama emaknya nii. Padahal gw yang jadi tulang punggung (jiah tulang punggung! error is the back bone! Hahaha!!). Coz that lah gw berniat banget untuk diet. Hahaha...gw bersyukur banget jadi single parent n single fighter. Berat badan gw jadi sedikit lebih terkontrol.

Nanti kalo da selesai program ini, hubungi gw ya...gw menerima traktiran! Jangan lupa yaaa... ;)



Salam Senyum,

error


Comments

  1. Namanya kaum Hawa dimanapun sama saja, pengin terlihat ramping n cantik cetaaar membahanaa, hihihi. Walhasil, berbagai diet selalu menjadi andalan menu agenda utama meski terkadang menjadi batu sandungan alias Gatot (gagal total). Salam kenal ya mb Nita sukses slalu deh ^_^

    ReplyDelete
  2. Haha...bener banget mbak. Program diet jadi menu andalan. Tapi cuma jadi menuuuu...realisasinya susah. Banyak godaan traktiran... Hehehe... Salam kenal juga mbak Christanty... Salam diet. Hahaha!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena S...