Selembar rindu melambai ditiup angin semilir,
tersenyum padaku...
Ya, namanya rindu...
Dia berbisik bahwa itu terhubung padamu
Rindu? Hmm.., ya. Aku punya sejuta gudang rindu tentangmu. Tidak, rindu-rindu ini tidak kusimpan, tapi mereka berkumpul dengan sendirinya, dan dengan tenang berjajar rapi di dalam hati, di dasar jiwa.
Jangan bertanya padaku, mengapa rindu-rindu ini berjajar dalam hariku. Aku juga tak mengerti mengapa rindu-rindu bermunculan dan menyebut namamu. Sungguh, aku tak tahu mengapa. Tiba-tiba saja aku merindukanmu dalam hariku. Tapi semua kutahan erat.
Menceritakan dengan jujur tentang rindu yang kupunya padamu jelas sebuah kekonyolan! Dan hanya memicu kemarahan yang tak pernah kukira sebelumnya. Ternyata sebuah kejujuran yang ada hanya memicu berjuta amarah yang ada padamu. Dan aku terhenyak!
Rindu? Ya, rindu ini ada tanpa kurekayasa. Aku tak bisa enyahkan, tak bisa pula menghapusnya. Mencoba menahan getaran yang berdetak-detak di hati setiap saat, dan nyatanya aku tak bisa... Ya, rindu-rindu bermunculan tanpa pernah bisa kuusir...
Satu saat nanti, jika rindu bertanya padaku
mengapa tak tersampaikan padamu
apa yang harus kukatakan sebagai jawaban?
"Rindu ini cuma rindu yang terhempas..."
*****************************
Rindu memang menyiksa namun indah untuk dirasa
ReplyDeleteya, tapi rasanya kalo menyiksa, mending ga deh...
Deletehihihi :D
rindu bukanlah rindu jika pada akhirnya tidak diluapkan....
ReplyDeleteya, cuma jadi rindu yang terhempas...
Delete