:GUSTI,
aku menyerah kalah...
aku duduk di sini tanpa bicara apa-apa
memandang panggung kosong
sedangkan pagelaran sudah dimulai
wayang itu ada dalam benakku
kamu, aku, kita
entah berkisah tentang apa
rama shinta, hanoman, atau tentang punakawan
aku tak perduli lagi
bertempur sudah bukan waktuku...
kibaran bendera putihku
di sudut hati, sudahkah kamu lihat?
masih duduk di sini tanpa bergerak
membayangkan menonton wayang
dan menjadi wayang di pentas
aku bisu, aku tuli, dan aku buta
tapi aku bisa melihatmu!
aku bisa mendengarmu!
dan
aku bisa melihatmu...
sayup-sayup
samar-samar
dan aku melenguh
aku kalah..
memanggilmu dalam hati yang kosong
kibaran bendera putih itu sebentar lagi berubah warna
sudah usang,lapuk didera air hujan
lalu hanyut dibawa banjir
bendera kuning ada di tangan
haruskan kutancapkan perlambang duka di sini?
kematian seorang pecinta wayang
perlahan ditusuk belati cintanya sendiri
aku menyerah
aku kalah
bendera kuningku hampir berkibar
datang, beri aku sebuah kekuatan
jika dua bendera itu harus dibuang...
kutunggu
di sini
di depan panggung kosong
pagelaran tanpa kisah berujung
tapi di sudut lain
Sang Dalang tersenyum
jemputlah aku
kita sambut senyumNYA berdua...
-error, dalam perjalanan wayang-
aku duduk di sini tanpa bicara apa-apa
memandang panggung kosong
sedangkan pagelaran sudah dimulai
wayang itu ada dalam benakku
kamu, aku, kita
entah berkisah tentang apa
rama shinta, hanoman, atau tentang punakawan
aku tak perduli lagi
bertempur sudah bukan waktuku...
kibaran bendera putihku
di sudut hati, sudahkah kamu lihat?
masih duduk di sini tanpa bergerak
membayangkan menonton wayang
dan menjadi wayang di pentas
aku bisu, aku tuli, dan aku buta
tapi aku bisa melihatmu!
aku bisa mendengarmu!
dan
aku bisa melihatmu...
sayup-sayup
samar-samar
dan aku melenguh
aku kalah..
memanggilmu dalam hati yang kosong
kibaran bendera putih itu sebentar lagi berubah warna
sudah usang,lapuk didera air hujan
lalu hanyut dibawa banjir
bendera kuning ada di tangan
haruskan kutancapkan perlambang duka di sini?
kematian seorang pecinta wayang
perlahan ditusuk belati cintanya sendiri
aku menyerah
aku kalah
bendera kuningku hampir berkibar
datang, beri aku sebuah kekuatan
jika dua bendera itu harus dibuang...
kutunggu
di sini
di depan panggung kosong
pagelaran tanpa kisah berujung
tapi di sudut lain
Sang Dalang tersenyum
jemputlah aku
kita sambut senyumNYA berdua...
-error, dalam perjalanan wayang-
Comments
Post a Comment