Mempertanyakan rasa yang menjadi sumber banyak rasa adalah hal yang ga menyenangkan... Rasa cinta. Ya, saat aku menyadari bahwa aku mencintaimu, rasanya ada gejolak rasa bersalah. Aku menambah masalah dalam banyaknya masalahmu. Maafkan aku... Semua rasa yang ada sama sekali tidak kurekayasa, tidak kuperindah. Semua berjalan biasa, amat biasa, dan berjalan apa adanya. Aku tidak meminta Tuhan menebar rasa kasih ini dalam hatiku untukmu... Tetiba rasa ini ada, dan baru kusadari saat aku benar-benar takut kehilanganmu... Maaf, maafkan aku...
Aku tidak pernah meminta seorang yang lebih dari sempurna. Bagiku, kamu adalah sebuah karya sempurna. Emosimu, cemburumu, perhatianmu, kasih sayangmu, dan kemanjaanmu adalah bagian dari kesempurnaan yang membuatku merasa berarti. Baru kusadari ternyata adalah ringan saat kita bersama melangkah, ringan saat menghadapi segala sesuatu berdua. Selalu saja kamu mendampingiku, dalam setiap susahku. Dan juga selalu bersamaku membagi senyum, berbagi canda. Aku tidak meminta yang lebih dari kesempurnaanmu...
"Aku tidak akan pernah bisa berjanji apa pun padamu. Tapi aku akan buktikan padamu tentang cintaku, tentang apa yang akan jadi masa depan kita. Aku tak berani berjanji, dan tak akan berjanji apa pun. Satu hari nanti aku akan menjemputmu menjadi satu hati denganku", katamu padaku saat itu.
"Aku cuma sebuah titik, tapi titik itu akan menjadi sumber segala goresan dalam hidup kita", ujarmu di saat lain.
"Aku mencintaimu tulus. Aku hanya berbuat apa yang aku bisa perbuat untukmu", ini juga ucapanmu.
"kamu layak bahagia, kamu harus bahagia. Bukan cuma orang-orang yang di dekatmu yang berbahagia, tapi kamu juga harus berbahagia", kamu berkata itu saat mendengar doaku untuk orang-orang yang kucintai.
Binar matamu membuatku ingin selalu berada dalam naungan cahayamu. Tidak menyilaukan, menerangi hari. Tawamu membuat lunak kerasnya hati. Candamu membuat geram lenyap. Hal apalagikah yang bisa membuatku rindu padamu? Ah ya, cemburumu yang membuat airmataku deras turun tapi tertahan oleh egoku, lalu sadarku masuk dalam hati, dan membuatku meminta maaf padamu...Caramu memanjakanku, ya, caramu memanjakanku yang menyadarkanku bahwa aku seorang perempuan! Banyak hal kamu membantuku, mendampingiku dalam saat sulit yang biasanya kulewati sendiri.
"Aku bukan seorang lelaki yang bisa melihatmu seorang perempuan mengerjakan hal
berat sendiri. Biar aku saja yang mengerjakan", saat kamu melihatku sibuk dengan segala hal sendiri, mengurus segala sesuatu sendiri.
Cinta. Menemukanmu dalam rasa cinta adalah sebuah anugerah tersendiri untukku. Mencintai adalah sebuah rasa anugerah dari Tuhan, dan dicintai oleh orang yang kucintai adalah sebuah anugerah bonus dari Tuhan, dan dua anugerah ini datang untukku, bingkisan dari Tuhan untukku. Semoga rasa ini tidak salah, semoga rasa yang aku rasakan darimu juga tidak salah. Semoga rasa yang ada ini bukan sebuah intermezzo hidup, tapi untuk selamanya. Itu harapan juga doaku untukmu, untukku, untuk kita. Ya, kita... Semoga saja...
"Sabar, kita hanya butuh bersabar...", itu yang tak akan pernah kulupa. Tak pernah surut kamu menyemangatiku.
Aku selalu menunggumu dalam penantianku dan dengan cintaku. Aku berharap, kamu benar-benar datang dalam rasa yang sama.
Jika rindu datang, semoga kamu tahu, itu adalah milikku...
Aku tidak pernah meminta seorang yang lebih dari sempurna. Bagiku, kamu adalah sebuah karya sempurna. Emosimu, cemburumu, perhatianmu, kasih sayangmu, dan kemanjaanmu adalah bagian dari kesempurnaan yang membuatku merasa berarti. Baru kusadari ternyata adalah ringan saat kita bersama melangkah, ringan saat menghadapi segala sesuatu berdua. Selalu saja kamu mendampingiku, dalam setiap susahku. Dan juga selalu bersamaku membagi senyum, berbagi canda. Aku tidak meminta yang lebih dari kesempurnaanmu...
"Aku tidak akan pernah bisa berjanji apa pun padamu. Tapi aku akan buktikan padamu tentang cintaku, tentang apa yang akan jadi masa depan kita. Aku tak berani berjanji, dan tak akan berjanji apa pun. Satu hari nanti aku akan menjemputmu menjadi satu hati denganku", katamu padaku saat itu.
"Aku cuma sebuah titik, tapi titik itu akan menjadi sumber segala goresan dalam hidup kita", ujarmu di saat lain.
"Aku mencintaimu tulus. Aku hanya berbuat apa yang aku bisa perbuat untukmu", ini juga ucapanmu.
"kamu layak bahagia, kamu harus bahagia. Bukan cuma orang-orang yang di dekatmu yang berbahagia, tapi kamu juga harus berbahagia", kamu berkata itu saat mendengar doaku untuk orang-orang yang kucintai.
Binar matamu membuatku ingin selalu berada dalam naungan cahayamu. Tidak menyilaukan, menerangi hari. Tawamu membuat lunak kerasnya hati. Candamu membuat geram lenyap. Hal apalagikah yang bisa membuatku rindu padamu? Ah ya, cemburumu yang membuat airmataku deras turun tapi tertahan oleh egoku, lalu sadarku masuk dalam hati, dan membuatku meminta maaf padamu...Caramu memanjakanku, ya, caramu memanjakanku yang menyadarkanku bahwa aku seorang perempuan! Banyak hal kamu membantuku, mendampingiku dalam saat sulit yang biasanya kulewati sendiri.
"Aku bukan seorang lelaki yang bisa melihatmu seorang perempuan mengerjakan hal
berat sendiri. Biar aku saja yang mengerjakan", saat kamu melihatku sibuk dengan segala hal sendiri, mengurus segala sesuatu sendiri.
Cinta. Menemukanmu dalam rasa cinta adalah sebuah anugerah tersendiri untukku. Mencintai adalah sebuah rasa anugerah dari Tuhan, dan dicintai oleh orang yang kucintai adalah sebuah anugerah bonus dari Tuhan, dan dua anugerah ini datang untukku, bingkisan dari Tuhan untukku. Semoga rasa ini tidak salah, semoga rasa yang aku rasakan darimu juga tidak salah. Semoga rasa yang ada ini bukan sebuah intermezzo hidup, tapi untuk selamanya. Itu harapan juga doaku untukmu, untukku, untuk kita. Ya, kita... Semoga saja...
"Sabar, kita hanya butuh bersabar...", itu yang tak akan pernah kulupa. Tak pernah surut kamu menyemangatiku.
Aku selalu menunggumu dalam penantianku dan dengan cintaku. Aku berharap, kamu benar-benar datang dalam rasa yang sama.
Jika rindu datang, semoga kamu tahu, itu adalah milikku...
***
Semoga yang dinanti segera datang membawa senyuman indah mbak, meski itu hanya dalam bunga tidur di malam hari :D
ReplyDeleteamin, makasiiih... :)
DeleteMantab dah kata katanya .....
ReplyDeletehwehehehe... makasiiiih :D
Delete