Skip to main content

error dan Understanding Love,"Cinta itu adalah cinta"

Banyak orang sibuk bicara tentang cinta, mengobral kata cinta.  Sebenarnya cinta itu apa sih? Apakah cinta itu cuma sebuah rasa yang mudah diucap dan ditulis saja? Hmm, rasanya bukan deh. Aku sendiri bukan seorang pakar tentang cinta dan permasalahannya yang selalu dikulik, tapi aku punya pemahaman sendiri mengenai cinta.

Sering mendengar bahwa si A mencintai B, dan B kecewa lalu patah hati. Eh, patah hati atau patah cinta ya? :D . Cinta membawa sejumlah kekecewaan bagi sebagian orang yang merasa kecewa. Cinta memberi sejumlah sakit yang tak tertahankan untuk sebagian yang lain. Tersenyum dan tertawa karena cinta berbalas cinta, lalu menangis sejadi-jadinya hingga banjir memenuhi hidup, saat cinta berhenti di satu titik. Ah, cinta sebegitu kejamnyakah? Sedangkan cinta menjadi sumber kebahagiaan dan keceriaan yang tak henti dirasa oleh mereka yang merasakan cinta dengan rasa syukur yang dalam pada GUSTI.

Cinta menurutku adalah sebuah anugerah indah dari GUSTI. Cinta tak pernah salah, cinta tidak pernah menyakiti, cinta tidak akan pernah mengecewakan siapa pun. Anugerah indah yang dibingkiskan untuk kita itu untuk kita syukuri, dan kita jalankan, juga disikapi dengan cinta yang tulus juga ikhlas. GUSTI tidak pernah memberi hal buruk untuk ciptaanNYA. Saat keadaan memburuk, itu bukan karena cinta yang salah, tapi karena manusia yang tidak mau mengerti tentang cinta itu sendiri.

Cinta bukan berarti Gue cinta lo, dan lo juga harus cinta gue. Itu sih rampok namanya :D. Cinta itu ya cinta, dia mencintai kita atau tidak, ya itulah cinta, datang pada siapa pun dan untuk siapa pun. Jadi bisa saja cinta kita jatuh untuk orang yang juga mencintai kita, bisa juga tidak. Menangis? Ya wajar saja, tapi jangan lupa untuk mensyukuri rasa cinta yang sudah dianugerahkan pada kita. Bayangkan saja jika GUSTI mengambil seluruh rasa cinta yang ada, wew pasti seram! Cuma ada kebencian, dan itu merusak seluruh kehidupan. Seraaaam...!

Aku mencintai 3 nyawa kecilku yang dianugerahkan GUSTI padaku. Aku menyebut mereka nyawa kecilku, karena aku menjaga mereka dengan nyawa yang kupunya. Ngka, Esa, Pink, mereka adalah anak-anak yang mau mengerti tentang keadaan. Ya, cinta itu harus punya rasa untuk bisa dan mau mengerti tentang orang yang kita cintai.

Dan ini bapakku yang kucintai, dan telah wafat 9 Januari 2014 lalu, yang kucintai dengan kekuatan cinta yang juga dimilikinya.

Ini mama yang kucintai dengan seluruh hati...

Dan sebuah cinta yang datang tanpa bisa diprediksi

Cinta? Ya, cinta. Ada banyak cinta. Cinta pada orang tua, pada anak, pada orang yang disebut kekasih. Tapi semua membutuhkan hal yang sama, rasa saling mengerti. Bukan cuma sekedar kata cinta, tapi implementasi cinta itu sendiri seperti apa? Cinta yang mengekang dan membuat sesak nafas karena terlalu mengikat tanpa mau mengerti tentang yang dicintai, pastinya itu bukan cinta yang mau dan bisa mengerti. Tapi itu cinta yang egois. Cinta tidak akan pernah memaksa orang yang dicintai melakukan hal yang tidak diinginkannya. Cinta itu saling mengerti, bukan cuma mau dimengerti.

Saat aku mencintai seseorang, aku mencintainya dengan sebuah kepasrahan. Pasrah mencintainya, dalam arti aku mencintainya, dan berpasrah pada GUSTI, jika dia mencintaiku, berarti aku mendapat bonus anugerah dariNYA, tapi jika dia tidak mencintaiku seperti kumencintainya, aku menjalani cintaku sebagaimana cinta yang ada, sesuai porsi sebuah cinta...

Tidak akan pernah habis bicara tentang cinta, tidak akan pernah selesai mengupas tentang cinta. Yang jelas, cinta adalah anugerah, dan harus disikapi dengan cinta yang bijak...

Selamat menikmati anugerah cinta...

Salam Senyum,
error

http://gungrangga.blogspot.com/2014/02/giveaway-understanding-love.html



Comments

  1. Cinta? Ya cinta..!
    Repot untuk mendifisikannya, kalo dipaksa takut tambah error..
    Hahaha
    Salam..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hwehehe, bener..., cinta tuh ya cinta. Diutak-atik kayak apa, ya tetap aja cinta tu ya cinta. Dan bener lagi, kalau diutak-atik ntar malah jadi error...
      Hahaha...
      Salam Senyum ;)

      Delete
  2. Terima kasih telah mendaftar~ :D
    Salam~ :)

    ReplyDelete
  3. Manis mbak tulisannya...
    Cinta ya cinta aja ya mbak, ga terlalu mempedulikan dia cinta juga atau nggak....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, mbak, menurutku sih begitu. Cinta ya cinta, dia mencintai kita atau ga, ya biar aja. Mensyukuri rasa cinta yang ada di hati, itu yang penting. :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena SIM yang lama itu SI