Skip to main content

...error pecinta hitam...







Gw seneng banget sama warna hitam. Bener-bener seneng warna hitam. Satu-satunya warna hitam yang gw ga suka cuma kegelapan. Gw ga suka gelap. Gw lebih suka terang benderang. Tapi kalo warna sii beneran deh, gw suka banget warna hitam. kalo ga inget-inget baju tu diliat orang pada umumnya, mungkin gw akan bei baju warna hitam semua. Jadi setiap kali kao gw pergi n liat-liat baju ato apa gitu, biasanya otomatis mata ini mengarah ke tempat warna hitam. Sampai pernah ada acara yang dress code nya merah, tp nyatanya gw malah bersikukuh pengen beli warna hitam... Ga jadi sii belinya, coz gw jg inget budgetnya gada utk 2 item. Hahaha!
Warna hitam gw suka dari gw masih kecil. Menurut gw warna hitam itu unik banget, misterius, n gagah! N gw suka seperti itu. Tapi waktu gw kecil kesukaan gw akan warna hitam ga bisa tersalurkan. Mama gw ga suka warna hitam untuk anak cewenya yang imut n unyu-unyu ini. Seudah gw dewasa, baru deh warna hitam mulai nongol di keseharian gw. Tapi masih dikit. Gw masih belom bisa jadi diri gw sendiri, pecinta warna hitam. Sampe akhirnya gw ketemu di moment yang bener-bener hitam...suami gw meninggal karena kanker, n gw mulai bisa menjadi diri gw sendiri, pecinta hitam. Ga da lagi yang melarang gw mencintai warna hitam. Amarhum suami juga ga suka warna hitam. Menyedihkan katanya. Padahal gw enjoy banget ama warna hitam.

Anak-anak gw n juga temen-temen gw banyak juga yang tau kao gw pecinta warna hitam. Apaagi mereka yang deket ma gw. Sampai ada temen yang berkata bahwa gw ga bakal menikah sama orang yg putih. Pasti gw bakal nikah ma orang yg berkuit hitam. Hmm...we'll see it later...Eh,mank nya gw bakal nikah lagi?? Haha!!

Ngomong-ngomong masalah warna hitam, gw pernah punya sikat gigi warna hitam. N menyesal banget sikat gigi itu hilang. Satu-satunya sikat giogi hitam yang gw temuin n gw miliki. Gw ga pernah lagi punya sikat gigi warna hitam. Jangankan punya, nemu di supermarket ato pasar aja ga tu sikat gigi warna hitam polos. Temen gw ada yang komen di status fb gw yang llg nyari sikat gigi hitam...katanya adanya sikat semir rambut, n ada lagi macem2 komen lucu ttg sikat gigi hitam. Padahal gw serius banget nyarinya. N belom nemuin juga tu sikat gigi warna hitam. Ga diproduksi kali yah warna hitam gitu. kalo barang-barang yang lain sii lebih mudah nemunya warna hitam. Biarpun biasanya suka dicampur warna lain. 

Gw juga punya sendal jepit warna hitam, boots hitam, hmm... maunya sii smw nya berwarna hitam, tapi nanti disangka ga pernah ganti, ya jadi gw tetep juga punya warna-warna lain.

kopi pun gw sukanya kopi hitam. Biarpun skarang ada white coffee, tetep aja gw memilih kopi hitam. 

Ternyata kecintaan gw ke warna hitam tu mulai menular ke anak-anak gw. Mereka mulai menyukai warna hitam. Gw ga maksa mereka untuk memilih warna hitam loh, tapi mereka mulai menyukai itu.

Hitam, warna indah menurut gw. N gw suka itu...hitam...

#hitam memberi sejuk untuk gw...apakah kamu termasuk yang hitam?? Jadi bisa juga menyejukkan gw...haha!!



Salam Senyum,
error

Comments

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena SIM yang lama itu SI