Skip to main content

...error,'aduuh, ni rok menyusahkan!'



Dulu sekali, gw mang ga suka pakai rok. Karena gw suka banget memanjat pohon, duduk nyantai di atas genteng sewaktu gw kecil sampai SMA. Lulus SMA, ternyata di fakultas tempat gw kuliah tuh ga boleh pakai celana panjang. Aih! Bolehnya pakai rok, atau ga kulot. Mati dah gw! Mama gw repot serepot-repotnya karena gw ga punya rok atau kulot. Jadi pas masuk kuliah, semua baju, rok, kulot yang gw pake tuh baru semua! Haha..! Setiap hari gw pake rok, kulot. Baju pun manis-manis modelnya. Masa-masa cakep banget banget dah gw tu... Boleh dunk muji diri sendiri... Ga da yang muji sii... Gw juga pakai rok mini. Waktu itu seangkatan gw ga da yang pakai rok mini kayak gw. Ya karena gw praktis aja ngerasanya. Bisa lari cepat, jalan cepat. N digaris bawahi, gw ga naik motor. Jadi aman-aman aja.

Waktu berlalu, peraturan rok dihapus. Mulai pakai celana panajang lagi n sepatu boots. Gw ga suka kena becek, jadi dari kecil gw memilih pakai sepatu boots. Kalau becek, yang kena tu sepatu gw, gw nya aman dari becekan. Tapi gw tetep suka pakai rok mini.
Sampai sudah menikah pun gw masih suka pakai rok selain juga celana panjang kalau pergi sama suami. Tapi gw ga pakai daster loh ya... Gw ga nyaman pakai daster. Kalau tidur pakai daster tuh pantat eh maap loh tapi sumpe beneran emang gini...pantat malah kemana-mana. Daster gw nyingkap ke atas, n gw ga suka itu, ribet banget. Gw dulu berangkat kerja pun pakai rok, karena gw juga ga naik motor sendiri. Tapi sewaktu gw antar anak-anak ke sekolah naik motor, gw ga pakai rok. Hedeeehh...bahaya banget kalau gitu.

Lama-lama rok mulai tersingkir sesudah butuh gerak cepat, karena kondisi membutuhkan gw bergerak cepat. Dan semakin menghilang.

Ada cerita tentang gw pakai rok. Sebenarnya sii pakai sackdress. Gw pengen banget kelihatan manis. Gw pakai sackdress putih, panjang di atas lutut. Gw mau ajak Ngka Esa Pink pergi naik motor. Papa anak-anak sudah meninggal waktu itu. Semua berjalan lancar. Naik motor dimulai dari halaman rumah. Tapi sewaktu sampai di tujuan, alamaaaaak!!! Ga bisa angkat kaki untuk turun dari motor! Parkiran penuh orang, Kalau gw angkat kaki turun motor, tu sackdress bisa keangkat tinggi banget. Jadi gw diem di parkiran nunggu orang pergi dari parkiran. Kasapink da ga tahan nunggu gw, mulai rewel. Tengok kanan, tengok kiri, gw angkat sackdress gw ke atas...syuuuuuut!! haha, turun deh gw dari motor, ga perduli orang pada bengong melihat gw yang cuek banget gitu. Pulangnya dengan kejadian yang sama. Haha!! Reaksi kasapink...,'Jangan sekali-kali pakai rok! Kayak banci!'

Pernah juga teman kerja dulu menikah. Dia minta gw untuk datang n tampil beda. Gw pakai baju yang terbuka punggungnya, warna hitam mini, n pakai high heels yang benar-benar tinggi. Tau kan bajunya Marylin Monroe warna merah yang terkenal itu? Baju gw kayak gitu persis, cuma warnanya hitam. Alhasil semua teman gw bengong n semua ngomong,'Mbak, lo memang cewek!'. Wek!
Sekarag gw ga punya rok. Mau gw pakai kemana? N juga gimana caranya pakai rok naik motor perjalanan jauh? Nanti kalau gw menikah lagi, gw bakal pakai rok, dengan catatan...GA JANJI DEEEH!! HAHA!!







Salam Senyum.

error




Comments

  1. sudah tau menyusahkan mending gak usah dipake. :p
    hahaha Ganti maksudku. wkakakka

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena SIM yang lama itu SI