kancil bersahabat dekat dengan siput. keduanya saling mengasihi. kancil dengan hentakan-hentakan lari yang terlihat amat cepat, dan siput yg terlihat lambat tapi pasti merambat maju.
Mereka habiskan waktu bersama. Bercerita banyak tentang pengalaman hidup yang dialami. kancil yang cerdik seringkali berkata,'Aku tahu maksudmu siput. Aku jauh lebih tahu'.
Siput hanya diam, dan tersenyum dalam hati, karena siput tahu, kancil hanya menyombongkan diri, padahal tak tahu apa-apa tentang hidup seekor siput yang amat lambat bergerak dalam perjalanan hidup yg dinikmatinya. Seringkali rumahnya pecah, tapi didapatnya rumah baru karena kegigihannya. Berbeda dengan kancil yang besar, dan kadang sombong.
Dalam perjalanan mereka berdua, kancil berkata,'siput yg cantik, kita akan menuju danau indah. Di sana tempat yg cocok untuk kita berdua'.
Siput menyetujui, dan bergerak lambat tapi pasti menuju danau. kancil yg lincah seringkali menghilang, pergi dan kembali. Siput tetap pada tujuan, danau yg indah.
kancil berkata pada siput,'Untuk mencapai danau indah adalah mudah bagiku. Saat ini juga kubisa mencapainya...'.
Siput diam mendengar itu. Tapi dilihatnya kancil selalu pergi berbalik arah, atau tertidur waktu siput merambat pelan menuju danau...
Siput pernah berkata pada kancil,'Dimanakah kamu saat kumerambat dan merangkai angan tentang danau indah itu, duhai kancil? Aku slalu merambat sendiri dan selalu melihatmu pergi, tertidur, dan tampak tak perduli. Lalu kembali dengan rindu yang kudengar dari bibirmu'.
kancil tertawa,dan menjawab,'Percayalah padaku. Aku ada di sisimu setiap waktu, dalam hatimu. Begitu juga kamu siput, ada dlm hatiku'.
Selalu dan selalu dengan rindu dari bibir yg sama. Siput merambat. Perjalanan menuju danau amatlah jauh. kancil memberi arah yg memutar. Selalu kmbali di tempat yang sama. Siput amat lelah. Tapi tetap dijalaninya semua itu, demi kancil dan danau indah untuk mereka berdua.
Hujan lebat saat merambat, dan kancil entah ada dimana. Petir menggelegar meledakkan seluruh kekuatan siput, tapi siput tetap merambat, dan kancil entah kemana. Hanya ada suara kecil menyampaikan tentang kerinduan. Siput menunduk dan mulai terisak, tapi tetap merambat...sendiri.
Suatu hari, siput merasa amat lelah. Dipanggilnya kancil dengan lemah. Didapatnya sebuah jawaban lewat angin. Siput meminta jalan yang lebih singkat menuju danau, karena yakin kancil pasti mengetahuinya. Tapi lagi-lagi hanya jawaban lewat angin...'Teruslah berjalan, kita akan bersama di danau indah...'
Siput merambat, terisak, dan kelelahan. Nafasnya mulai melemah, angan tentang danau indah masih membayang, tapi lalu mulai samar, dan menghilang bersama nafasnya yang terbang dan juga menghilang.
Danau indah entah ada dimana. kancil pun entah ada dimana. Yang ada cuma siput tergolek tanpa jiwa...
Jika kamu bertemu kancil, katakan padanya bahwa siput amat mencintainya, tapi tak lagi sanggup pergi menuju danau indah, karena raganya dinginlah sudah...
Mereka habiskan waktu bersama. Bercerita banyak tentang pengalaman hidup yang dialami. kancil yang cerdik seringkali berkata,'Aku tahu maksudmu siput. Aku jauh lebih tahu'.
Siput hanya diam, dan tersenyum dalam hati, karena siput tahu, kancil hanya menyombongkan diri, padahal tak tahu apa-apa tentang hidup seekor siput yang amat lambat bergerak dalam perjalanan hidup yg dinikmatinya. Seringkali rumahnya pecah, tapi didapatnya rumah baru karena kegigihannya. Berbeda dengan kancil yang besar, dan kadang sombong.
Dalam perjalanan mereka berdua, kancil berkata,'siput yg cantik, kita akan menuju danau indah. Di sana tempat yg cocok untuk kita berdua'.
Siput menyetujui, dan bergerak lambat tapi pasti menuju danau. kancil yg lincah seringkali menghilang, pergi dan kembali. Siput tetap pada tujuan, danau yg indah.
kancil berkata pada siput,'Untuk mencapai danau indah adalah mudah bagiku. Saat ini juga kubisa mencapainya...'.
Siput diam mendengar itu. Tapi dilihatnya kancil selalu pergi berbalik arah, atau tertidur waktu siput merambat pelan menuju danau...
Siput pernah berkata pada kancil,'Dimanakah kamu saat kumerambat dan merangkai angan tentang danau indah itu, duhai kancil? Aku slalu merambat sendiri dan selalu melihatmu pergi, tertidur, dan tampak tak perduli. Lalu kembali dengan rindu yang kudengar dari bibirmu'.
kancil tertawa,dan menjawab,'Percayalah padaku. Aku ada di sisimu setiap waktu, dalam hatimu. Begitu juga kamu siput, ada dlm hatiku'.
Selalu dan selalu dengan rindu dari bibir yg sama. Siput merambat. Perjalanan menuju danau amatlah jauh. kancil memberi arah yg memutar. Selalu kmbali di tempat yang sama. Siput amat lelah. Tapi tetap dijalaninya semua itu, demi kancil dan danau indah untuk mereka berdua.
Hujan lebat saat merambat, dan kancil entah ada dimana. Petir menggelegar meledakkan seluruh kekuatan siput, tapi siput tetap merambat, dan kancil entah kemana. Hanya ada suara kecil menyampaikan tentang kerinduan. Siput menunduk dan mulai terisak, tapi tetap merambat...sendiri.
Suatu hari, siput merasa amat lelah. Dipanggilnya kancil dengan lemah. Didapatnya sebuah jawaban lewat angin. Siput meminta jalan yang lebih singkat menuju danau, karena yakin kancil pasti mengetahuinya. Tapi lagi-lagi hanya jawaban lewat angin...'Teruslah berjalan, kita akan bersama di danau indah...'
Siput merambat, terisak, dan kelelahan. Nafasnya mulai melemah, angan tentang danau indah masih membayang, tapi lalu mulai samar, dan menghilang bersama nafasnya yang terbang dan juga menghilang.
Danau indah entah ada dimana. kancil pun entah ada dimana. Yang ada cuma siput tergolek tanpa jiwa...
Jika kamu bertemu kancil, katakan padanya bahwa siput amat mencintainya, tapi tak lagi sanggup pergi menuju danau indah, karena raganya dinginlah sudah...
-error-
Comments
Post a Comment