kalau antara langit dan hati berbatas dinding kaca,
berhamburan sudah berkeping jadi serpihan tak berbentuk
karena benturan gema teriakan yang kutujukan padaMU
bersamaan dengan luruhnya airmata yg tak lagi dapat dibendung...
habis sudah!
habis sudah batas antara getar nurani dan geram...
kalau saja batas antara langit dan hati disekat dinding baja tebal,
saat ini hancur sudah karena getar hati yang mengepal dan ditujukan padaMU...
juga karena guncangan isak tangis yang perlahan mulai tak teratur...
jika antara langit dan hati tak berbatas,
biarkan aku terlelap,tersenyum untukMU,
seperti kehendakMU...
airmata yang tak lagi dapat dibendung biarkan menjadi tempat berlayar...
ada tempat indah yang dijanjikan di seberang sana...
menghapus airmata dengan senyum manis ...
Ah GUSTI,
berhamburan sudah berkeping jadi serpihan tak berbentuk
karena benturan gema teriakan yang kutujukan padaMU
bersamaan dengan luruhnya airmata yg tak lagi dapat dibendung...
habis sudah!
habis sudah batas antara getar nurani dan geram...
kalau saja batas antara langit dan hati disekat dinding baja tebal,
saat ini hancur sudah karena getar hati yang mengepal dan ditujukan padaMU...
juga karena guncangan isak tangis yang perlahan mulai tak teratur...
jika antara langit dan hati tak berbatas,
biarkan aku terlelap,tersenyum untukMU,
seperti kehendakMU...
airmata yang tak lagi dapat dibendung biarkan menjadi tempat berlayar...
ada tempat indah yang dijanjikan di seberang sana...
menghapus airmata dengan senyum manis ...
Ah GUSTI,
indahnya hidup dengan dipenuhi bermacam rasa...
Salam Senyum,
error
Comments
Post a Comment