Skip to main content

error tentang meeting-nya Ngka Esa Pink

Gue single parent dari 3 nyawa kecil sejak papa anak-anak meninggal karena kanker hati 2007 lalu. Gue dan Ngka Esa Pink selalu terbuka dalam segala masalah yang ada.


Suatu hari gue pulang kerja, beberapa tahun yang lalu, 3 nyawa kecil serempak mendekati gue, dan Ngka jadi juru bicara


"Mama, kita tadi meeting"


"Hmm, iya, meeting apa?"


"Meeting mama, meeting-in kita"


"Apa tuh?"


"Mama ga boleh meninggal", jawab Ngka, disambut anggukan Esa dan Pink


Gue mengernyitkan kening. Maksudnya apa, gue masih belum jelas.


"Ma, jangan meninggal. Jadi anak yatim tu ga enak, apalagi yatim piatu. Jadi Mama ga boleh meninggal. Itu keputusan meetingnya tadi. Pink bertugas kirim surat ke Tuhan untuk bilang jangan ambil mama"


Tiba-tiba haru menyeruak. Gue tersenyum dan berkata,"Dimanapun mama berada, kapanpun itu, Mama selalu ada untuk Ngka Esa Pink. Mama cinta Ngka Esa Pink"


GUSTI, ini tentang cinta... TERIMAkASIH atas cinta tulus yang hadir antara 3 nyawa kecil dan aku...




Salam Senyum,

error



Comments

  1. hiks.. jadi terharu.. T_T Terus semangat ya anak2 pintar dan baik hati.. terus semangat ya mbak *BigHugs

    ReplyDelete
  2. Makasih mbak... Makasih supportnya untuk Ngka Esa Pink juga untuk aku *Bighugs,luvs,peace...

    ReplyDelete
  3. Hiks... :')

    Tetap cemungudh ya mba ninit... Btw, nama panggilan anaknya lucu! Anti mainstream banget, Ngka, Esa, Pink. Aku sukaaa! :)

    ReplyDelete
  4. :) ya mbak, harus smangat terus... :)
    hehe,ya mbak,panggilan namanya memang itu.wkt kecil susah utk nyebut nama sndr,jd ya itu panggilan dari mrk sndr wkt kcl :D.makasih,mbak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

Han

"Maafkan aku." Aku diam terpaku melihatnya. Tak bisa berkata apapun. Bulir-bulir air mata turun membasahi wajah.  "Maafkan aku, Err." Dia berkata lagi sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Dan aku hanya diam tak sanggup bergerak apalagi menjawabnya. Bagaimana mungkin aku bisa bereaksi ketika tiba-tiba seseorang dari masa lalu muncul di depanku untuk meminta maaf.  Amat mengejutkan. Apalagi melihat penampilannya  yang berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Berantakan, kotor. Rambutnya juga tak teratur. Lalu kulihat bibirnya bergerak tapi tak terdengar suaranya. Hanya saja aku tahu apa yang diucapkannya. Lagi-lagi permohonan maaf. Setelah bertahun-tahun kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali, detik ini aku melihatnya! Masih hapal dengan sosoknya, juga hapal suaranya. Han! Bukan seorang yang gagah, juga bukan sosok kuat. Tapi dia adalah orang yang kucintai. Han yang penyayang, penuh perhatian, dan sabar. Terkadang kami berbeda pendapat dan r...