"Mamaaaa, tadi di sekolah asyiiik", kata Zi "Oh ya?" "Zi dapat 100 loooh...!" "Aaah Ziii, Gi juga dapat 100", kata Gi "De dapat sejutaaaaa...", kata De Aku tertawa. Celoteh-celoteh ceria ini yang setiap detik menghidupkan hariku. "Nyanyiii nyanyiiii... yuuuk", ajak Zi "If you're happy and you know it clap your hands...!" Lagu itu, lagu riang yang selalu isi hari, berkumandang di rumah. "Mamaaaa, Papa pulang apa Bogooor?", tanya Zi "Hmm, Mama ga tau sayang. Lebih baik Papa pulang kan sayang", jawabku "Gaaaaaa, Mamaaaaa... Lagipula kan kita udah punya makanan, Mamaaaaa..." "Hush, ga boleh gitu cintanya Mama. Harus bisa mencintai Papa sebesar apa hayooo?? Siapa yang ingat mencintai sebesar apa?" "Garaaaaam...!!", teriak Zi, Gi, dan De bersamaan "Ya, mencintai sebesar garam dalam masakan. Tanpa garam, masakan jadi hambar. Begitu juga cinta dalam hidup, mencintai...