Skip to main content

Tugas Blogger Indonesia Yang Merupakan Blogger ASEAN

Blogger Indonesia, Blogger ASEAN...!! Yeaa...! Hehehe, kalau bisa berteriak, pasti aku sudah berteriak seperti itu. Tapi karena mulut terkunci rapat, tapi tak lepas dari tersenyum. Ya jelas, kan senyum itu ibadah, lagipula, aku manis loh kalau tersenyuum :). Dan karena mulut ini terkunci, jari-jari bergerak berteriak...

ASEAN? Dulu sewaktu masih di Sekolah Dasar (SD) kita belajar tentang ASEAN. Hanya sedikit sih yang aku tahu tentang ASEAN sebenarnya. ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), yang merupakan organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967, berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Senang juga setelah mengetahui ternyata ada Komunitas Blogger ASEAN. Aku yang baru di bidang blog, dan tentu saja baru menjadi blogger rasanya senang sekali, dan takjub, waaah ternyata blogger itu punya komunitas yang jangkauannya luas, tidak hanya sebatas sesama blogger di Indonesia. Dan juga takjub ternyata blogger punya tugas yang termasuk penting juga, yaitu mensosialisasikan Komunitas ASEAN 2015 kepada masyarakat luas lewat tulisan yang diposting, mengedepankan pendekatan dan upaya dialog dan kerjasama di antara sesama anggota dengan mitra wicaranya terus dilakukan dan itu semua untuk memperkuat komitmen bersama dalam mendukung perdamaian, kerjasama dan kemitraan di kawasan, (memajukan norma culture of peace, cooperation, and partnership), dan blogger memagang peranan dalam hal itu, karena Integrasi Konstruktif berbasis kerakyatan (people centered) sangat diperlukan, dan blogger yang aktif lewat interaksi di media sosial ikut membangun identitas ASEAN yang cerdas, mandiri dan beradab di tingkat global.

Agak gemetar juga sewaktu menyadari bahwa tugas blogger itu benar-benar bukan hal yang main-main. Ya, tulisan itu bisa mempengaruhi seseorang, bahkan bisa mempengaruhi banyak orang, bisa membangun opini publik. Tulisan yang positif, tulisan yang memang sarat dengan upaya membangun perdamaian tentu diperlukan. Kalau tidak ada perdamaian, mana bisa terjadi pembangunan ekonomi dan perwujudan Komunitas ASEAN 2015? Dengan terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan ASEAN menjadi modal dalam proses pembangunan ekonomi dan sosial budaya masyarakat ASEAN. Kalau tidak damai, berarti ekonomi menjadi buruk, memburuk dan semakin buruk, dan yang terjadi pada sosial budaya masyarakat juga akan berbanding sama buruknya dengan perekonomian jika tak ada perdamaian diantara negara-negara ASEAN.

Perdamaian adalah tugas kita bersama. Dan aku salah satu orang yang juga merasa diserahi tanggung jawab untuk membantu perwujudan perdamaian di kawasan ASEAN, dan tentunya juga pasti mengarah pada dunia internnasional secara menyeluruh.

Jadi, blogger adalah pilihan tepat bagiku. Berteriak tentang perdamaian, saat mulut terkunci rapat. Jari-jari berbicara dan didengar oleh dunia...



Comments

  1. Semoga berhasil mbak :D

    ReplyDelete
  2. wah, telat nih...
    ini sudah hari terakhirnya yah...
    ah, tapi gak papalah...
    semoga berhasil...

    ReplyDelete
  3. Semoga peran serta para blogger lebih dapat menajadi sosial control dan yang mengarah untuk tercipta nuansa positif bagi pola pemikiran dari setiap sektor pembangunan yang berdampak kepada perekonomian mikro yang kuat, dengan potensi yang ada di Indoensia.

    Salam wisata

    ReplyDelete
  4. Mantap ka , Lanjutkan ya .. Hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

Han

"Maafkan aku." Aku diam terpaku melihatnya. Tak bisa berkata apapun. Bulir-bulir air mata turun membasahi wajah.  "Maafkan aku, Err." Dia berkata lagi sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Dan aku hanya diam tak sanggup bergerak apalagi menjawabnya. Bagaimana mungkin aku bisa bereaksi ketika tiba-tiba seseorang dari masa lalu muncul di depanku untuk meminta maaf.  Amat mengejutkan. Apalagi melihat penampilannya  yang berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Berantakan, kotor. Rambutnya juga tak teratur. Lalu kulihat bibirnya bergerak tapi tak terdengar suaranya. Hanya saja aku tahu apa yang diucapkannya. Lagi-lagi permohonan maaf. Setelah bertahun-tahun kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali, detik ini aku melihatnya! Masih hapal dengan sosoknya, juga hapal suaranya. Han! Bukan seorang yang gagah, juga bukan sosok kuat. Tapi dia adalah orang yang kucintai. Han yang penyayang, penuh perhatian, dan sabar. Terkadang kami berbeda pendapat dan r...