Sebenarnya sih penulis egois tu berasal dari pengalaman diri sendiri. Setiap menulis dan asyik dalam cerita di otak, tercurah semua keasyikan di tulisan. Yang lain, minggir duluuu...! Mungkin karena hal ini makanya jatah antri di depan lepi oleh Ngka, Esa, dan Pink, si Mamanya yang error ini dikasih di nomor akhir, sewaktu mereka udah lelah dan mulai mengantuk, dan ga lagi butuh Mama error ini di samping mereka. Tapi juga seringkali memberi kesempatan pada Mama error ini menulis di saat-saat mata mereka 'on'.
"Mama kalau di depan lepi ga bisa diganggu", kata Esa
"Mama kalau nulis mukanya jadi jelek serius banget", kata Pink, dan diriku ini tersanjuuuung bangeeet..., berarti Mamanya ini termasuk cantik doooong... Hahaha!!
Dan Ngka cuma tertawa-tawa mengiyakan...
Hmm, menjadi egois sewaktu menulis... Biasanya hands free ada di telinga sewaktu menulis. Sambil goyang ikuti musik, ikuti lagu dari youtube. Menulis sambil berteriak menyanyi, menulis sambil bergoyang, dan menulislah dan menjadi egois... Sewaktu menulis, Ngka, Esa, Pink, tertawa-tawa melihat atau malah lebih tepat disebut menonton Mamanya menulis. Dan si Mama error ini, cuek aja, lebih cuek dari bebek.
pengennya sih ga jadi egois saat menulis, tapi ternyata untuk gue, memang lebih 'kena' jadi egois waktu menulis. Ga egois? Ga selesai-selesai yang akan ditulis... Haha, terlepas dari perilaku ini bisa disebut baik atau ga, menurut Ngka, Esa, Pink, ini masih oke aja...
So, inilah gue, si Mama yang error, yang egois saat menulis...
Salam Senyum penuh cinta,
error
kasian anaknya kalo gitu ya, mba :D
ReplyDeleteaku biasanya kalo ada adek kecilku kudu nyingkir dulu, karena kalo ga dia bakal ngambek ga diperhatiin karena mbaknya fokus nulis, baru pas malem nulis. :D
Hahaha...
DeleteAku lebih sering dapat jatah lepi malem, ya karena gitu itu. Tapi Ngka, Esa, Pink, suka kasih lepi pas mereka masih 'on', n ya gitu itu, ketawa-tawa... :D
haha...