Gas habis, uang habis, makanan habis. Tapi kamu tak pernah tahu, Hans... Cinta ini tak pernah ada habisnya...
"Ma, mama lapar ga?", tanya De
"Ga, sayang"
"Mama belum makan"
"Hei lihat nih...", aku berdiri dan berpose lagak binaragawan. De tertawa terbahak-bahak.
De memandangku serius, dan bertanya padaku,"Mama bener ga lapar"
Aku tertawa, dan berkata,"Mama ga lapar, Mama punya banyak persediaan makanan di badan, sayang"
De melihatku dengan seksama, dan berkiata,"Ya, Mama memang besar sekali..."
Aku tertawa terbahak-bahak, dan De mengernyitkan keningnya seraya berkata,"Mamaaaa, Mama memang besaaaar..! De seriuuus..!!"
Ganti aku mengernyitkan kening, lalu De tertawa terbahak-bahak,"Mamaaaa.., bener loh Mama memang besar sekaliii... Tapi De sayaaaang sama Mama...", lalu memelukku erat.
Hans, kamu merugi...Kamu tak pernah tahu cinta sejati... Inilah cinta sejati, Hans... Ini yang namanya cinta sejati. Bisa tertawa bersama saat lapar... Haha... Aku tertawa dalam hati. Entah sedang apa Hans di sana.
"Mamaaaaa...! Mamaaaa...!!", Gi berlari-lari sambil mengacungkan hp kepadaku.
"Ya sayaaang"
"Eyaaaang...!Eyaaang...!"
"Ya, Mam", kataku menerima dan menjawab telefon yang masuk
"Sehat?"
"Sehat, Mam. Mam sehat? Pap?"
"Sehat. Besok Mam dan Pap ke tempatmu. Udah ya sayang... Salam untuk De, Gi, dan Zi, juga Hans. Mereka sehat semua?"
"Sehat Mam, sehat semua. Ya, nanti aku sampaikan"
De, Gi, dan Zi, memandangku.
Aku tersenyum dan mengerjap-ngerjapkan mataku. De, Gi, dan Zi, tertawa melihatku.
"Mamaaaa, Eyang mau ke sini ya?", tanya Zi
"Mama, apa iya?", tanya De
"Mama, ke sini Ma?", tanya Gi
Aku masih tersenyum dan mengerjapkan mataku berulang-ulang...
"Anda cacingan?", suara De dibesarkan seperti layaknya iklan di tv.
Aku tertawa terbahak-bahak, disusul oleh tawa De, Gi, dan Zi.
"Ya, Eyang mau datang ke sini besok"
"HORRREEE...!!", sambut De, Gi, dan Zi sambil bertepuk tangan
Hans, terbayangkah olehmu bagaimana gembiranya De, Gi, dan Zi, gembira berteriak hore hore, dan berteriak hore hore saat tahu kamu tidak pulang... Terbayangkah olehmu Hans??
Aku tersentak kaget, hp berbunyi lagi. Sms masuk. Hans! Hans mengirim sms. Oh, Hans pulang besok...
"Ma, siapa sms?", tanya De
Aku diam. Aku tak tahu harus menjawab dengan rasa bahagia ataukah sedih...
"Papa pulang", bisik Zi
"Oh, Papa yang sms. Zi, Papa pulang", Gi ikutan berbisik...
Aku hanya tahu saat ini aku ingin berteriak keras-keras...,"JANGAN GANGGU KEGEMBIRAAN ANAK-ANAKKU...".
"Mamaaaaa, mama ga boleh nangis", ujar Zi sambil memelukku
"Ma, senyum, Ma, senyuuum", ujar De
"Mama, nyanyi aja Ma, nyanyi", ujar Gi
Dan aku masih merasa sebagian dari kesadaranku lepas dari tubuhku..., dan kembali menyadari keadaan yang nyata saat kudengar suara,"If you're happy and you know it, claps your hands...". De, Gi, dan Zi, bernyanyi untukku...
Hans, seandainya saja kamu tahu, inilah cinta sejati... De, Gi, dan Zi...
**************************
"Ma, mama lapar ga?", tanya De
"Ga, sayang"
"Mama belum makan"
"Hei lihat nih...", aku berdiri dan berpose lagak binaragawan. De tertawa terbahak-bahak.
De memandangku serius, dan bertanya padaku,"Mama bener ga lapar"
Aku tertawa, dan berkata,"Mama ga lapar, Mama punya banyak persediaan makanan di badan, sayang"
De melihatku dengan seksama, dan berkiata,"Ya, Mama memang besar sekali..."
Aku tertawa terbahak-bahak, dan De mengernyitkan keningnya seraya berkata,"Mamaaaa, Mama memang besaaaar..! De seriuuus..!!"
Ganti aku mengernyitkan kening, lalu De tertawa terbahak-bahak,"Mamaaaa.., bener loh Mama memang besar sekaliii... Tapi De sayaaaang sama Mama...", lalu memelukku erat.
Hans, kamu merugi...Kamu tak pernah tahu cinta sejati... Inilah cinta sejati, Hans... Ini yang namanya cinta sejati. Bisa tertawa bersama saat lapar... Haha... Aku tertawa dalam hati. Entah sedang apa Hans di sana.
"Mamaaaaa...! Mamaaaa...!!", Gi berlari-lari sambil mengacungkan hp kepadaku.
"Ya sayaaang"
"Eyaaaang...!Eyaaang...!"
"Ya, Mam", kataku menerima dan menjawab telefon yang masuk
"Sehat?"
"Sehat, Mam. Mam sehat? Pap?"
"Sehat. Besok Mam dan Pap ke tempatmu. Udah ya sayang... Salam untuk De, Gi, dan Zi, juga Hans. Mereka sehat semua?"
"Sehat Mam, sehat semua. Ya, nanti aku sampaikan"
De, Gi, dan Zi, memandangku.
Aku tersenyum dan mengerjap-ngerjapkan mataku. De, Gi, dan Zi, tertawa melihatku.
"Mamaaaa, Eyang mau ke sini ya?", tanya Zi
"Mama, apa iya?", tanya De
"Mama, ke sini Ma?", tanya Gi
Aku masih tersenyum dan mengerjapkan mataku berulang-ulang...
"Anda cacingan?", suara De dibesarkan seperti layaknya iklan di tv.
Aku tertawa terbahak-bahak, disusul oleh tawa De, Gi, dan Zi.
"Ya, Eyang mau datang ke sini besok"
"HORRREEE...!!", sambut De, Gi, dan Zi sambil bertepuk tangan
Hans, terbayangkah olehmu bagaimana gembiranya De, Gi, dan Zi, gembira berteriak hore hore, dan berteriak hore hore saat tahu kamu tidak pulang... Terbayangkah olehmu Hans??
Aku tersentak kaget, hp berbunyi lagi. Sms masuk. Hans! Hans mengirim sms. Oh, Hans pulang besok...
"Ma, siapa sms?", tanya De
Aku diam. Aku tak tahu harus menjawab dengan rasa bahagia ataukah sedih...
"Papa pulang", bisik Zi
"Oh, Papa yang sms. Zi, Papa pulang", Gi ikutan berbisik...
Aku hanya tahu saat ini aku ingin berteriak keras-keras...,"JANGAN GANGGU KEGEMBIRAAN ANAK-ANAKKU...".
"Mamaaaaa, mama ga boleh nangis", ujar Zi sambil memelukku
"Ma, senyum, Ma, senyuuum", ujar De
"Mama, nyanyi aja Ma, nyanyi", ujar Gi
Dan aku masih merasa sebagian dari kesadaranku lepas dari tubuhku..., dan kembali menyadari keadaan yang nyata saat kudengar suara,"If you're happy and you know it, claps your hands...". De, Gi, dan Zi, bernyanyi untukku...
Hans, seandainya saja kamu tahu, inilah cinta sejati... De, Gi, dan Zi...
**************************
ceritanya selalu membuatku 'ngrentek' ..
ReplyDeleteada yang ketuker satu huruf, say di TERTAWA: Aku etrtawa terbahak-bahak,udah ah itu aja :'(
Hihihi... iyah benerrr... makasih koreksinya... ;)
DeleteSalam Takzim
ReplyDeletePerhitungan saya tepat pasti nasi bu Indira G̲̣ɑ̣̇̇к̲̣ cukup untuk mengisi 4 perut selama 2 Hari, inilah cobaan tertinggi untuk ibu peri dan Ge, De, Zi. Sungguh berlinang air mata ini membacanya
Salam Takzim Batavusqu
Makasih akang...
DeleteSalam senyum... ;)
semoga kebahagiaan anak-anak tidak hilang saat ayahnya pulang
ReplyDeleteYa, semoga... :)
Deletekopdar bekasi kapan ya mbak? ;)
Terus semangat Mbk.
ReplyDeleteBuat buah hatimu selau bahagia....
;)
DeleteSalam senyum ;)