Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan.
Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.
Lalu aku putuskan membuat SIM baru, bukan perpanjangan, karena SIM yang lama itu SIM lain kota dengan kota yang sekarang aku bertempat tinggal. Aku pergi mengurus SIM di Polres. Sama seperti dulu, sesampai di tujuan, ada banyak calo bertebaran dan beterbangan mencari orang yang butuh jasanya seperti aku. Biaya jasa, foto copy kTP dan aku menunggu si bapak calo jasa mendaftarkan dataku. Tak lama kemudian si bapakpun muncul, dan dia berujar, "Mbak sekarang ke ruang test tertulis. Tidak usah dibaca soalnya, silang aja terserah mbak. Sesudah itu ke tempat test pratek. Tidak usah takut, pasti bisa. Dan kalau sudah semua, ke tempat foto. Sudah mbak, selelsai". Aku tersenyum dan si bapakpun berlalu.
Sesudah itu melangkah ke tempat test praktek. Di sana banyak orang yang antri. Seorang petugas memberi pengarahan dan memberi contoh praktek. Tiba giliranku, ada beberapa patok yang kusenggol dan terjatuh. Tapi ternyata aku lulus lagi!
Lanjut ke tempat foto. Antrian lumayan panjang. Di sana ditanya mengenai data yang akan ditulis di SIM. Lalu, klik! Selesai. SIM-ku jadi!
Horre, aku punya SIM lagi! Jadi bersyukur, untungnya test pembuatan SIM tidak seperti UAN anak sekolah. kalau dengan syarat lulus seperti UAN, aku yakin seyakin-yakinnya, pasti aku gagal dapat SIM! Haha..!
Pake calo habis berapa mbak? Sy juga bernasib sama dgn mbak Nita, sim kadaluarsa dan belum bikin yg baru :D
ReplyDeletekemaren abis 550 pake calo untuk SIM C, mas :D
Deletewah sim baru, semoga tidak lupa lagi masa aktif ya mbak hehehe ^_^
ReplyDeleteini untuk GA nya Umi hana bagus mbak..
hihi...iyah nih jgn mpe lupa lagi. tapi masi lamaaa kadaluarsanya.hehe...
Deletefollback ya Ea ;)
hahahaha XD ngakak
ReplyDeletegabole ngakak sendirian... ngakak bareng ajah... HUWAHAHA!!! :D
Deleteingat ingatt think
ReplyDeleteeh mbak Hana... ;)
Deletejadi malu... ;)
calo2 SIM memang banyak ya... dan dengan biaya yg jauh lebih mahal
ReplyDeleteharganya ga beda sampe separo harga, mbaĸ. Hemat waĸtu, n jelas lulus ternyata :D #yg ga melalui calo aĸu ga tau tuh bisa lulus ga ya model silang ngasal gt... :D
Deletebhahahahha ngakak2 baca cerita, mba. kalo kayak gitu, aku mau deh bikin SIM. mba itu di daerah mana bikinnya yg pas tes cuma silang2 doang?
ReplyDeletewahaha.., di daeah b*ĸas*, mbaĸ. haha, mantap mbaĸ, buĸu soalnya sama seĸali ga aĸu buĸa. jadi soalnya tentang apa aja aĸu ga tau, ah ga baca sama seĸali. patoĸ2 nya aja aĸu senggol semua! :D
DeleteHihiii, Mba Nita lucu banget daaach. Sukses GAnya y
ReplyDeleteHehe, makasih mbak Astanti... :D
DeleteSukses juga untuk mbak ya... amin
hehehee... i like your style mba ;) sukses GAnya yaaa...
ReplyDeletehehe...tengkiyuuu...
Deleteamin amin amin... :D
hehhee.... sukseeeeeessssssssss
ReplyDeletehehehe...horreeehorrreee dapet sim...! :D
Deletehehehhehehe segera di perpanjang mbak sim nya, jangan sampe kena tilang
ReplyDeletehehe... sekarang aman, mbak. sim baru, masih lamaaaa kadaluarsanya. Asal ga upa aja ntaran pas harus perpanjang masa berlakunya. hehe
Delete