Hari ini dimulai Ukk, Ujian kenaikan kelas untuk tingkat SMP dan SMA. Tiga nyawa kecil juga termasuk di dalamnya. Bersiap untuk menjalani Ukk. Ngka kelas 2 SMA, Esa 2 SMP, Pink 1 SMP. Sejak kemarin mereka bersiap diri. Juga Pink.Memang Pink sakit, tapi semangatnya tetap ada untuk menjadi sehat dan normal seperti sebelum sakit.
Pertengahan Juni ini Pink 9 bulan sakit. Dan terakhir ini semakin cepat muncul serangan penyakit datang. Frekuensi ke dokter jadi semakin cepat. Seminggu sekali ke dokter dengan serangan penyakit yang berbeda setiap kalinya. Dan nanti malam Pink akan ke dokter lagi. Ada memar-memar ungu muncul lagi di lengannya, yang sebagai tanda serangan auto imunnya datang lagi. Juga sejak beberapa hari yang lalu sakit perutnya semakin menjadi. Sejak semalam Pink menangis kesakitan, dan baru bisa tidur setelah azan Subuh. Dan gue cuma bisa berusaha menenangkan walau di hati serasa hancur, sakit melihatnya kesakitan. Pink tidak boleh minum obat tanpa sepengetahuan dokter yang merawatnya selama ini.
Pagi hari Pink bangun dengan senyum dan airmata. Ini menusuk jantung gue. Tapi gue tetap tersenyum dan mengajaknya bercanda. Jangan salah, di kehidupan yang kammi jalani, semua berjalan biasa, seperti tidak ada sakit. Semua tersenyum dan tertawa. Semuanya berjalan normal, dengan tetap waspada terhadap penyakit yang bisa saja datang dan menjangkiti Pink. Pink berkata bahwa nanti siang akan tetap ikut Ukk. Aku senang mendengarnya.
Oh ya, kami tinggal bareng dengan orang tua gue, yang berarti eyang mereka. Mama masih lumpuh karena stroke, dan bapak masih terapi sinar karena kanker. Pagi ini seharusnya gue antar bapak terapi sinar ke rumah sakit, tapi kuputuskan untuk tetap di rumah karena kondisi Pink yang tidak bisa disebut baik untuk hari ini, lagipula Pink butuh gue untuk bisa bersiap sekolah nanti.
Jam ke jam berlalu dengan lambatnya. Pink masih juga kesakitan. Sampai akhirnya dia tertatih menuju kamar mandi, dan kuikuti. Muntah. Pink muntah lagi. Airmatanya mulai mengalir lagi karena rasa sakit. Tapi ya GUSTI, betapa hebatnya putri cantikku... Dalam airmata yang berlinang, masih bisa tersenyum dan berkata,"Sakit, ma. Tapi ga apa-apa". Gue tersenyum. Dalam hati ada airmata mengaliri sekujur tubuh.
Mendekati waktu berangkat sekolah, Pink berujar,"Ga jadi sekolah, ma. Sakit, mual, mau muntah lagi". Gue tersenyum. Ya, pasti amat sakit, dan pasti lemas. Tapi gue cuma tersenyum dan mengedipkan mata menggodanya. Pink tertawa renyah.
Ukk hari pertama berlalu, Pink tetap di rumah dengan rasa sakitnya dan dengan senyum juga tawanya yang renyah lepas bareng Ngka, Esa juga gue.
Sekarang gue lagi bersiap untuk nanti pergi antar Pink ke dokter. Ngka, Esa juga ikut. Semoga menjadi sehat dan pulih kembali ya Pink... Banyak cinta untukmu...
Mama cinta Pink...
luv u dear...
Pertengahan Juni ini Pink 9 bulan sakit. Dan terakhir ini semakin cepat muncul serangan penyakit datang. Frekuensi ke dokter jadi semakin cepat. Seminggu sekali ke dokter dengan serangan penyakit yang berbeda setiap kalinya. Dan nanti malam Pink akan ke dokter lagi. Ada memar-memar ungu muncul lagi di lengannya, yang sebagai tanda serangan auto imunnya datang lagi. Juga sejak beberapa hari yang lalu sakit perutnya semakin menjadi. Sejak semalam Pink menangis kesakitan, dan baru bisa tidur setelah azan Subuh. Dan gue cuma bisa berusaha menenangkan walau di hati serasa hancur, sakit melihatnya kesakitan. Pink tidak boleh minum obat tanpa sepengetahuan dokter yang merawatnya selama ini.
Pagi hari Pink bangun dengan senyum dan airmata. Ini menusuk jantung gue. Tapi gue tetap tersenyum dan mengajaknya bercanda. Jangan salah, di kehidupan yang kammi jalani, semua berjalan biasa, seperti tidak ada sakit. Semua tersenyum dan tertawa. Semuanya berjalan normal, dengan tetap waspada terhadap penyakit yang bisa saja datang dan menjangkiti Pink. Pink berkata bahwa nanti siang akan tetap ikut Ukk. Aku senang mendengarnya.
Oh ya, kami tinggal bareng dengan orang tua gue, yang berarti eyang mereka. Mama masih lumpuh karena stroke, dan bapak masih terapi sinar karena kanker. Pagi ini seharusnya gue antar bapak terapi sinar ke rumah sakit, tapi kuputuskan untuk tetap di rumah karena kondisi Pink yang tidak bisa disebut baik untuk hari ini, lagipula Pink butuh gue untuk bisa bersiap sekolah nanti.
Jam ke jam berlalu dengan lambatnya. Pink masih juga kesakitan. Sampai akhirnya dia tertatih menuju kamar mandi, dan kuikuti. Muntah. Pink muntah lagi. Airmatanya mulai mengalir lagi karena rasa sakit. Tapi ya GUSTI, betapa hebatnya putri cantikku... Dalam airmata yang berlinang, masih bisa tersenyum dan berkata,"Sakit, ma. Tapi ga apa-apa". Gue tersenyum. Dalam hati ada airmata mengaliri sekujur tubuh.
Mendekati waktu berangkat sekolah, Pink berujar,"Ga jadi sekolah, ma. Sakit, mual, mau muntah lagi". Gue tersenyum. Ya, pasti amat sakit, dan pasti lemas. Tapi gue cuma tersenyum dan mengedipkan mata menggodanya. Pink tertawa renyah.
Ukk hari pertama berlalu, Pink tetap di rumah dengan rasa sakitnya dan dengan senyum juga tawanya yang renyah lepas bareng Ngka, Esa juga gue.
Sekarang gue lagi bersiap untuk nanti pergi antar Pink ke dokter. Ngka, Esa juga ikut. Semoga menjadi sehat dan pulih kembali ya Pink... Banyak cinta untukmu...
Mama cinta Pink...
luv u dear...
Comments
Post a Comment