Skip to main content

error dan curcol pagi hari ini...,"Doain supaya gue masih tetap jadi karyawan di tempat gue kerja..."



#Ya Sudahlah by Bondan Prakoso & Fade 2 Black#

Sejak semalam rasanya ga bisa tidur tenang. Terbangun dan terbangun terus. Gue senang sekaligus kuatir akan satu hal untuk hari ini. Wew, hari ini gue bisa berangkat kerja! Yang jadi beban pikiran adalah.. apa iya gue masih dianggap karyawan di tempat gue kerja? Lama banget gue ga berangkat kerja karena gue antar dan dampingi bapak yang sakit di rumah sakit. Dan ini masih menunggu jadwal CT Scan, setelah itu kembali ke rumah sakit lagi untuk tahu lanjutan tindakan terbaik.
Benar-benar mengganggu pikiran gue. Gue kuatir banget. Padahal sebelumnya gue dah berusaha menenangkan diri, dan berhasil menjadi tenang. Tapi sewaktu gue ada di waktu yang benar-benar bisa berangkat kerja lagi, gue mulai dilanda kekuatiran yang dalam lagi...


Gue orang yang beruntung. Sejak Februari tahun 2011 Mama sakit stroke dan harus dirawat di rumah sakit dan setelah itu Mama menjalani terapi, gue diperbolehkan ga masuk kerja.


Dan dilanjut mulai November 2011 mengantar bapak yang kanker untuk rawat jalan ke rumah sakit, dan Februari 2012 mendampingi bapak di rumah sakit untuk rawat inap karena operasi. Sesudah itu mulai dengan acara kontrol ke rumah sakit, yang berarti setiap kontrol gue ga masuk kerja. Dilanjut dengan kemoterapi bapak yang 3 hari /2minggu yang berarti setiap bapak kemoterapi, gue ga masuk lagi. Cuma gue yang bisa antar dan juga jaga bapak. Waktu itu gue berkata ke bos di kantor, kalau memang mau pecat gue, ga apa-apa. karena pilihan gue adalah menjaga, mendampingi bapak sampai semua ini selesai. Bos di kantor tetap memperbolehkan, mengijinkan gue. Bos gue itu malaikat tanpa sayap. Amat baik. Ga ada bos seperti bos gue. GUSTI memberi bos yang baik hati untuk gue. MAkASIH YA GUSTI... September 2012 setelah Lebaran, ada kabar indah, mukjizat dari GUSTI, bapak dinyatakan sehat! Rasanya... WOW!!! Gue bahagia banget.


Belum sampai seminggu berita itu datang, Pink anak bungsu gue mengeluh sakit. Dan itu berlangsung berbulan-bulan. Sewaktu kondisi Pink bisa ditinggal, gue tinggal Pink di rumah, dan gue berangkat kerja. Sewaktu jam kerja ternyata ada kabar kondisi Pink memburuk, gue pulang. Dan begitu terus. Pink mengidap Auto Imun yang belum jelas tipenya. Seperti HSP, tapi bukan HSP.


Masih merawat Pink, bapakmengeluh sakit. Rumah sakit kembali jadi kegiatan gue, dan berarti ga masuk kerja lagi. Tindakan dari dokter, Bapak harus terapi sinar sebanyak 25 kali, dan dijalani setiap hari Senin sampai Jumat. Artinya, ga kerja lagi. Lalu 16 Mei 2013 Bapak rawat inap, 17 Mei dioperasi lagi, dan gue mendampingi bapak seperti sebelumnya, dan sendirian seperti biasanya, dan ga kerja lagi. Selesai sudah terapi sinar 25 kali. Lega rasanya. Tapi masih ada lagi kontrol, dan bapak harus periksa darah, yang berarti ga kerja lagi. Hari ini ga ada kegiatan ke rumah sakit, karena sedang menunggu hasil lab dari rumah sakit, dan menunggu jadwal CT Scan untuk bapak.


Jadi karyawan di sebuah perusahaan itu adalah sisi hidup gue yang lain yang jadi penunjang sisi hidup gue yang lainnya, sebagai orang tua tunggal untuk Ngka, Esa, Pink. kalalu semua ini berakhir.


Gue kuatir. Dan gue putuskan untuk menuliskan kekuatiran gue supaya bisa berkurang. Dan berhasil. Setiap huruf gue ketik, setiap kali itu juga rasa kuatir gue berkurang. Tulisan ini adalah cara mengurangi kekuatiran gue dalam hadapi dan jalani yang ada.


MAkASIH GUSTI, sudah memberi hal indah dalam hidup. Semua ni adalah keindahan dariMU.


Makasih untuk semua teman yang sudah mau berbagi. Yang jelas yang sudah mau dibagi kekuatiran ma gue. Semua ini amat membantu gue menjadi tenang.


Sekarang gue mau bersiap-siap. Mau mandi, mau dandan (jiaaah!), karena gue mau berangkat kerja. Apapun keputusan dari bos gue nanti, bos gue tetap malaikat tanpa sayap untukgue. Makasih banget ya bos... Ga kan pernah terlupakan dalam hidup...


Dan... Lariiiiiiiiiiiiiii....!! Serbu kamar mandiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...!! Oooops, dah keduluan ma Esa. Makan dulu aja kali yaaa?? Haha..!!



Salam Senyum,
-error-







PS. Doain ya supaya gue masih tetap jadi karyawan di tempat gue kerja...#gue tetap berdoa untuk hal ini :)





Comments

  1. Amin, iya semoga bosnya mengerti problem anak buahnya. Tetep semangat ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin...
      makasih banyak mbak Egi atas doa juga dukungannya...
      yup, wajib semangaaat...
      :D

      Delete
  2. Duh, Moga semuanya membaik. Insya bakti mbak kpd orgtua membawa berkah

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin...
      makasih banget mbak Mugniar. Doa n dukungannya berarti besar untuk aku
      makasih ya mbak
      :)

      Delete
  3. Blogwalking ke mblognya mbak Error, jd keterusan deh bacanya. Dan tiap sampai ke kehidupan sehari-harinya pasti deh langsung terdiam, nangis (sembunyi-sembunyi krn masih dikantor) dan bersyukur karena saya diberi kemudahan dalam hal apapun.
    Tetap semangat mbak error, eh mbak Ninit..
    Titip pelukan buat Ngka, Esa sama Pink ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mbak Ailina...#sambil nyodorin tissue 1 kotak ;)
      Semangat itu wajib... ;) #ngedip-ngedip...
      Titipan peluknya udah disampeiin ke Ngka, Esa, Pink#lariii...big hugs 4 u dear from us...

      Tq 4 support... ;)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena SIM yang lama itu SI