Siapa bilang gue ga menangis sewaktu pikiran mulai kacau oleh keadaan? Gue menangis, ya, menangis. Cuma biasanya diam-diam, tanpa suara. Malu banget ketahuan nangis! Tapi waktu itu, akhirnya airmata gue tumpah. Dan ga bisa berhenti...
"Ma, beli ini dan itu untuk sekolah", suara anak gue meminta uang. Gue memberi karena memang itu untuk keperluan sekolahnya. Saat itu keuangan benar-benar tipis. Hehe, bukan menipis, tapi tipis cenderung kosong melongo. Hehe, melongo karena dompet melllompong, dan kartu ATM ga berfungsi. Gimana bisa berfungsi, ga ada isinya. Hehe...
Masih berpikiran sebentar lagi gajian. Jadi masih juga berpikiran lebih santai dalam menghadapi hari. Tanggal yang ditunggu datang juga. Gajian! Dengan tenang meminta Ngka untuk cek saldo ATM. Tapi hasilnya... WOW!! Belum gajian. Oke, berarti besok. Dan keesokkan hari Ngka bertugas mengecek kembali. Hasilnya tetap WEW!! Masih kosong. Mulai jantung deg-degan... Besoknya, Ngka masih juga bertugas mengecek saldo. Pulang dari cek saldo, Ngka senyum-senyum. Hati rasanya berbunga-bunga banget deh ah!
"Udah ya ka?", gue bertanya ke Ngka
"Hehe... Anda bellum beruntung!", Ngka menjawab sambil cengar-cengir
Lemas seluruh tubuh rasanya! Gue single parent dengan 3 anak, dan harus ada persiapan tak terduga untuk biaya bolak-balik ke dokter karena Pink bisa tiba-tiba membutuhkan pertolongan dokter. "Wek! Apa gue udah ga dapet gaji lagi, ya?", itu tanya dallam hati. Selama ini gue ga masuk kerja karena ortu sakit, dan juga Pink sakit. Cemas mulai menjalar di setiap inci tubuh. Rasanya gue mulai ga bisa bernafas. Stress! kalau dipecat, gimana? Gimana cara menghidupi semua ini? Dunia mulai berputar kencang, dan gue mulai limbung... Gue yang biasanya berusaha tenang waktu menghadapi apapun, benar-benar ga bisa lagi tenang. kebingungan benar-benar melanda gue. kalau gue dipecat, gimana? Misalkan dipecat dan dapat pekerjaan baru, gue juga belom bisa aktif bekerja. Bapak masih harus diantar setiap hari untuk terapi ke rumah sakit, Pink juga masih butuh pendampingan dan pengawasan dari gue.
Airmata mulai turun basahi pipi. Semakin lama semakin deras mengalir. Gue ga bisa menghentikan airmata, malah yang ada gue mulai terisak... "GUSTI...", cuma itu yang gue sebut. Gue tiduran di tempat tidur sambil tetap menangis. kepala mulai terasa sesak, hati mulai terasa kosong, degup jantung ga beraturan. Gue masih tetap menangis.
Pink melihat dan mendengar gue menangis. Didekatinya gue, duduk di sebelah gue, dan bertanya,"Mama, kenapa nangis?"
Gue masih tetap menangis. Gue yang biasanya menenangkan anak-anak setiap saat, ga lagi bisa tenang. Gue kalut.
"Ma, kenapa?", tanya Pink
"Mama takut dipecat. Mama ga bisa ngehidupin Ngka, Esa, Pink, juga semua ini kalau mama dipecat", gue menjawab sambil masih menangis terisak
"Mama belom gajian ya?", tanya Pink
Gue mengangguk lemah. Rasanya gue mau berteriak keras.., tapi gue cuma bisa diam
"Udah, Ma. Ga kok, ga dipecat. Jangan kuatir. Mama pasti gajian. Jangan takut, Ma. Mama ga dipecat", Pink berkata sambil memeluk dan mengelus kepala gue dengan penuh kasih.
GUSTI! Indah benar kalimat Pink yang masuk ke hati... Damai benar pelukan dan elusan yang gue dapat dari Pink. Amat menenangkan. MAkASIH GUSTI.., ada cinta merasuk dan mendamaikan hati saat gemuruh emosi berkecamuk... Hati gue mulai tenang, dan mulai bisa berpikir tenang. kalau gue dipecat, gue adalah orang yang beruntung selama ini. Diberi waktu untuk tetap jadi karyawan dengan jadwal bolos lama sekali dan tetap digaji. Gue orang yang beruntung, dan jika pada akhirnya dipecat, gue beruntung bisa punya waktu fokus untuk Pink, bap dan semua. Rejeki biar GUSTI yang memperhitungkan. Gue mulai tenang.
keesokan hari, Ngka masih bawa kartu ATM tanpa hasil. Gue bisa tertawa bareng Ngka, Esa dan Pink waktu Ngka bercanda bahwa gue belom beruntung. Tenang, dan tenang. Padahal ga ada uang di tangan.
Hari berganti, gue berangkat ngecek sendiri. Gue rasa, gue harus berani hadapi tulisan tentang saldo kosong di mesin ATM. Haha!! Antrian untuk ATM lumayan panjang. Tiba giliran gue, gue berusaha tenang, dan TARAAAA...!!!GUE GAJIAN!!!
GUSTI, MAkASIH... Bos, makasih... Ngka, Esa, Pink, makasih...
Gue tersenyum, dan berdoa...,"Semoga ini bukan gaji terakhir, amin"
Salam Senyum,
-error-
"Ma, beli ini dan itu untuk sekolah", suara anak gue meminta uang. Gue memberi karena memang itu untuk keperluan sekolahnya. Saat itu keuangan benar-benar tipis. Hehe, bukan menipis, tapi tipis cenderung kosong melongo. Hehe, melongo karena dompet melllompong, dan kartu ATM ga berfungsi. Gimana bisa berfungsi, ga ada isinya. Hehe...
Masih berpikiran sebentar lagi gajian. Jadi masih juga berpikiran lebih santai dalam menghadapi hari. Tanggal yang ditunggu datang juga. Gajian! Dengan tenang meminta Ngka untuk cek saldo ATM. Tapi hasilnya... WOW!! Belum gajian. Oke, berarti besok. Dan keesokkan hari Ngka bertugas mengecek kembali. Hasilnya tetap WEW!! Masih kosong. Mulai jantung deg-degan... Besoknya, Ngka masih juga bertugas mengecek saldo. Pulang dari cek saldo, Ngka senyum-senyum. Hati rasanya berbunga-bunga banget deh ah!
"Udah ya ka?", gue bertanya ke Ngka
"Hehe... Anda bellum beruntung!", Ngka menjawab sambil cengar-cengir
Lemas seluruh tubuh rasanya! Gue single parent dengan 3 anak, dan harus ada persiapan tak terduga untuk biaya bolak-balik ke dokter karena Pink bisa tiba-tiba membutuhkan pertolongan dokter. "Wek! Apa gue udah ga dapet gaji lagi, ya?", itu tanya dallam hati. Selama ini gue ga masuk kerja karena ortu sakit, dan juga Pink sakit. Cemas mulai menjalar di setiap inci tubuh. Rasanya gue mulai ga bisa bernafas. Stress! kalau dipecat, gimana? Gimana cara menghidupi semua ini? Dunia mulai berputar kencang, dan gue mulai limbung... Gue yang biasanya berusaha tenang waktu menghadapi apapun, benar-benar ga bisa lagi tenang. kebingungan benar-benar melanda gue. kalau gue dipecat, gimana? Misalkan dipecat dan dapat pekerjaan baru, gue juga belom bisa aktif bekerja. Bapak masih harus diantar setiap hari untuk terapi ke rumah sakit, Pink juga masih butuh pendampingan dan pengawasan dari gue.
Airmata mulai turun basahi pipi. Semakin lama semakin deras mengalir. Gue ga bisa menghentikan airmata, malah yang ada gue mulai terisak... "GUSTI...", cuma itu yang gue sebut. Gue tiduran di tempat tidur sambil tetap menangis. kepala mulai terasa sesak, hati mulai terasa kosong, degup jantung ga beraturan. Gue masih tetap menangis.
Pink melihat dan mendengar gue menangis. Didekatinya gue, duduk di sebelah gue, dan bertanya,"Mama, kenapa nangis?"
Gue masih tetap menangis. Gue yang biasanya menenangkan anak-anak setiap saat, ga lagi bisa tenang. Gue kalut.
"Ma, kenapa?", tanya Pink
"Mama takut dipecat. Mama ga bisa ngehidupin Ngka, Esa, Pink, juga semua ini kalau mama dipecat", gue menjawab sambil masih menangis terisak
"Mama belom gajian ya?", tanya Pink
Gue mengangguk lemah. Rasanya gue mau berteriak keras.., tapi gue cuma bisa diam
"Udah, Ma. Ga kok, ga dipecat. Jangan kuatir. Mama pasti gajian. Jangan takut, Ma. Mama ga dipecat", Pink berkata sambil memeluk dan mengelus kepala gue dengan penuh kasih.
GUSTI! Indah benar kalimat Pink yang masuk ke hati... Damai benar pelukan dan elusan yang gue dapat dari Pink. Amat menenangkan. MAkASIH GUSTI.., ada cinta merasuk dan mendamaikan hati saat gemuruh emosi berkecamuk... Hati gue mulai tenang, dan mulai bisa berpikir tenang. kalau gue dipecat, gue adalah orang yang beruntung selama ini. Diberi waktu untuk tetap jadi karyawan dengan jadwal bolos lama sekali dan tetap digaji. Gue orang yang beruntung, dan jika pada akhirnya dipecat, gue beruntung bisa punya waktu fokus untuk Pink, bap dan semua. Rejeki biar GUSTI yang memperhitungkan. Gue mulai tenang.
keesokan hari, Ngka masih bawa kartu ATM tanpa hasil. Gue bisa tertawa bareng Ngka, Esa dan Pink waktu Ngka bercanda bahwa gue belom beruntung. Tenang, dan tenang. Padahal ga ada uang di tangan.
Hari berganti, gue berangkat ngecek sendiri. Gue rasa, gue harus berani hadapi tulisan tentang saldo kosong di mesin ATM. Haha!! Antrian untuk ATM lumayan panjang. Tiba giliran gue, gue berusaha tenang, dan TARAAAA...!!!GUE GAJIAN!!!
GUSTI, MAkASIH... Bos, makasih... Ngka, Esa, Pink, makasih...
Gue tersenyum, dan berdoa...,"Semoga ini bukan gaji terakhir, amin"
Salam Senyum,
-error-
alhamdulillah yaaah....(ikut gaya Syahrini).....gajian.... :)
ReplyDeletealhamdulillah...sesuatu... :D hihihi
DeleteJangan ngerasa errorr lagi, ea... :-)
ReplyDeletehehehe...error ga ilang ni...hehe :D
Deleteerror terus yak
ReplyDeleteyuk ikut kontesku, tapi bukan tentang error
http://jatuhcinta.me/fiksi/flash-fiction-writing-contest-senandung-cinta
http://abdulcholik.com/2013/05/29/kontes-unggulan-blog-review-saling-berhadapan
Salam hangat dari Surabaya
siiip mas, insyaAllah ngikut meluncurrr...!
ReplyDeleteSalam Senyum dari error n kids...