Skip to main content

error curcol,"FF yang lagi diselesaiin hilllaaaang...!! Hix!"

Pagi ini bangun dengan segala kesegaran yang ada. Biarpun belum mandi, tetap aja harum segar menyengat... Segar cuka aroma tubuh bangun tidur... Haha! Otak sudah mulai bisa berpikir dengan lebih fresh dibanding semalam. kejadian semalam benar-benar membuatku menangis. Rasa jengkel menggedor-gedor hati. Tapi tidak di pagi ini. Senyum manis yang kupunya sudah kembali menghias.


Semalam aku sibuk menulis Flash Fiction yang akan kuikutsertakan di kuis kamis dalam rangka menyemarakkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2013 yang diselenggarakan oleh IIDN. Semangat benar-benar berkobar. kata demi kata menjadi kalimat dan terus menyambung, yang akhirnya,"Wew, hampir selesai. Oke, aku save dulu, sambil cari penutup FF yang paling pas", pikirku dalam hati. Lalu aku sibuk buka blog, intip dan baca tulisan di blog lain. Maksud hati mau menyegarkan otak sejenak, sambil asyik mendengarkan lagu yang kuputar lewat lepi. Rasanya damaiiiiiiiii banget! Hingga tiba saat tepat waktunya untuk kembali buka FF yang tadi kutulis. Tenang kubuka kembali, karena tadi sebelum kututup, sudah aku save. Tapi ternyataaaa... TRALALA TRILILI.., HIPIHA HIPIHO, BUZZ!!! Rasanya ada banyak kunang-kunang berkerlap-kerlip di otakku... FF-ku lenyap!!! HUWAAAA...!! Panik kucoba lagi buka. HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA..!! Panikku lenyap sudah bersamaan dengan sadarku bahwa FF-ku memang sudah lenyap. Airmata mulai turun... Panik berganti dengan kesedihan yang haduh, susah diungkapkan.


Malam makin larut, dan aku putuskan untuk tidur... berusaha berpikir,"Persetan dengan yang hilang!", dengan masih membawa rasa kesal yang mengganjal. Zzzz.., akhirnya aku dibawa terbang oeh nyenyak. Tak seekor nyamukpun berani mengganggu. Ya iya aja udah disemprot anti nyamuk, bukan karena nyamuk takut akan kekesalanku.


Tiba-tiba bangun dan kaget. Jam di ponsel menunjukkan pukul 04.00 pagi. Aku bangun dan menyambangi lepi. kubuka ruang dimana FF-ku hilang. Ajaib, rasa kesal hilang. Padahal FF tetap hilang. GUSTI ALLAH memang MAHA BAIk. Jengkel, kecewa, sedih, putus asa yang ada semalam hilang semua, padahal dengan keadaan yang masih tetap sama, FF tetap hilang. Aku jadi bersyukur atas kejadian ini. Ternyata sedang diingatkan oleh GUSTI untuk tetap bersyukur di setiap kejadian hidup yang ada. Berusaha itu wajib, tentang bagaimana hasilnya, itu GUSTI ALLAH yang punya kUASA. Bersyukur bahwa hanya FF yang hilang, sedang ingatanku masih tetap ada. Tentunya masih jauh lebih berharga ingatan yang menempel di otakku dibanding FF yang belum sempat terselesaikan... MAkASIH GUSTI, BAIIIIk BANGEEET...!



Pagi....

Salam Senyum,
-error-


Comments

  1. Replies
    1. Iya, mbak. Ini aku mulai nulis lagi...
      Mbak, kalau menyemai cinta itu misalnya ditulis tentang cinta yang dilakoni dengan cinta, disikapi dengan cinta, dan tetap menjadi cinta walaupun ga dpt respons balik yang sama sampai akhir, itu bisa masuk di tema menyemai cinta ga ya? krn cinta tetap aja ditanam, dipupuk. Hasil tetap buruk, tapi dijalani dengan tanpa mengeluh, bisa kan?

      Delete
  2. Untung bukan leppynya yang lenyap mbak. He.he salam kenal ya. Moga ga hilang lagi deh draf tulisannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe...iya, untungnya bukan lepi yg lenyap. bisa kriting ni otak...

      lam kenal juga :D

      Delete
  3. Lain kali kalo mau tidur barangnya di amanin dulu ya mbk ya jadikan pembelajaran dari sebuah kesalahan :)
    Nice Blog :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup. Akhirnya sekarang nulis di words dulu trus copas deh.
      Makasih saran n pujiannya... Helm ga cukup lagi deh, gara2 kepalaku membesar krn pujian. Hehe :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena SIM yang lama itu SI