Skip to main content

error bercerita,"Cinta ini tetap ada tanpa kamu ada"

Lagi-lagi aku memandang fotomu yang disimpan dalam album di ponselku. Di sana kamu tersenyum, dan itu yang selalu kurindu, senyummu. Tapi senyum itu tak pernah muncul di hadapanku...
Aku diam dan mengingat kenangan tentangmu yang hanya sejumput garis pendek, tapi tak bisa menghilang...

"Ada di mana kamu?"

Tak berjawab...

"Sedang apa kamu?"

Tak berjawab...

Lalu aku pun terdiam... Diam, tak lagi bertanya padamu. Bukan merasa sia-sia, tapi merasa bahwa aku mengganggumu dengan segala pertanyaanku hingga kamu enggan menjawab.

"ga sa kangen", kataku pada hati sendiri, dan aku pun tersenyum saat melihatmu yang tersenyum dalam foto yang tetap disimpan olehku.

Pedih di hati rasanya saat menyadari bahwa aku bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa untukmu. Dan aku bergelut dengan tanya jawab hatiku sendiri.
Cinta? Inikah yang namanya cinta? Memedihkan hati, dan hanya menguras airmata yang kupunya. Hanya membuat diri diperdaya lalu termangu sendiri saat menyadari bahwa semua ini cuma sebuah permainan bagimu. Permainan! Argh, apa iya ini hanya sebuah permainan? Aku mencintai dengan ketulusan yang ada, dan ternyata hanya masuk dalam permainanmu semata.

Aku masih berharap ada jawaban atas tanya hati yang bergema. Tapi tetap kosong, sunyi. Hei, dimanakah kamu? Bersembunyikah di ruang hampa tanpa seorang pun dapat melihatmu? Atau kamu memang dapat menghilang?

"Aku mencintaimu"

Dan betapa bodohnya aku yang percaya begitu saja dengan ucapanmu. Dan lebih bodohnya lagi aku jatuh dalam rasa yang bermain dalam hatiku. Ya, aku pun mencintaimu.

Hari berlalu dengan amat cepatnya, dan tentangmu berjalan dengan amat lambatnya. Tak ada kabar darimu untukku. Aku mulai gelisah. Pernah aku terluka karena mencinta seseorang, dan tentunya enggan untuk merasakan hal yang sama. Luka itu amat menyakitkan.

Ponsel bergetar, dan kupikir kamu menghubungiku. Ternyata tidak. Hmm, sebenarnya ada dimanakah kamu? Lalu ponsel bergetar kembali. Masih dengan harap yang sama, aku berharap kamu menghubungiku. Ternyata bukan. Entah dimana kamu menyimpan tentangku.

Aku tertunduk, merasakan pilu merajam hati. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk bergeser dari rasaku sendiri. 

Ponsel bergetar, dan kulihat, kamu menghubungiku. Aku tersenyum, dan menyingkirkan ponsel dari hadapanku. 

Cinta, aku memang mencintaimu dan berharap kamu pun mencintaiku seperti aku mencintaimu. Tapi sekarang aku memutuskan untuk bisa sepertimu dahulu. Mencintaimu dengan diamku dan dalam sunyiku.

Ponsel bergetar lagi. Hmm, kamu menghubungiku lagi. Tapi aku sudah merubah caraku dalam mencintaimu... Mungkin akan menjadi lebih indah jika mencintaimu dalam hati, dan membiarkannya ada, tanpa berharap kamu ada...

************************



















Comments

  1. Meninggalkan cinta itu gampang Mbk Nit, namun berusaha melupakannya yang sulit.

    Ikut terharu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. benerrr banget... makanya cinta tetap ada di sini tanpa dia ada di sini... hiks... :D

      Delete
  2. hhmmmm.... katanya ... mencintai tak harus memiliki.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah katanya gituuu...
      hmm, moga2 ga gitu ah... wehehehe :D

      Delete
  3. mencintai dalam hati...tanpa berharap ada...benar2 suatu sikap bijak yang jarang sekali dilakukan oleh orang2 yang sedang jatuh cinta....salam :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ;)
      kadang kita bisa tiba-tiba jadi bijak, saat kita sadar bahwa kita juga harus mencintai diri sendiri...
      pilihan terindah mungkin untuk tetap mencintai dalam hati, tanpa berharap ada, dibanding berharap terus, eh ga ada-ada... :D

      salam senyum ;)

      Delete
  4. Dari dulu beginilah cinta, penderitaannya tiada akhir dan bertanyalah kepada dunia apa itu cinta sehingga orang rela mati untuknya......

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, tapi tetep aja cinta itu bikin hidup jadi berpelangi yaaaa... :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Menu Baru Nongkrong Di HokBen

Gaeees, ada bocoran baru, nih! HokBen meluncurkan menu baru untuk SNACK, DESSERT, dan DRINK! Ada  Sakana sticks ,   Ocha Lychee Tea , dan   Soft Pudding . Yeey, asyik banget, kan? Tapi untuk saat ini menu Soft Pudding baru ada di wilayah Jabodetabek aja, ya. Bocoran lagi nih ya, dan please jangan disimpan jadi rahasia,"Tiga sajian baru ini sudah dapat dinikmati mulai Maret 2017 di seluruh gerai   HokBen   di Jabodetabek, Jawa dan Bali. Harganya? Cuma berkisar Rp. 16.000,- sampai Rp. 18.000,- Ini sudah termasuk pajak, loh! Murahnyaaa!" Pasti mau tahu lebih lanjut mengenai menu baru ini, kan? Penasaran yaaa? Yuk yuk ah dilanjut! 1. Sakana Sticks  Sakana sticks adalah nuget yang berasal dari produk olahan ikan air tawar, dibalur dengan tepung khas HokBen, berbentuk sticks. Sakana Sticks ini memiliki 2 rasa pilihan rasa, loh! Ada   Sakana Sticks Original   dan   Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed.  Hati-hati loh gaes, dua rasa ini bikin ketagihan

error,"Sehat dan pulih kembali ya bap, amin"

Bapak yang biasa kupanggil Bap, harus masuk rumah sakit di salah satu rumah sakit besar untuk dioperasi. Ya, bap kanker rectum. Aku mendampingi bap sejak rawat jalan hingga akhirnya harus dioperasi. saat bap rawat jalan sebelum operasi I Bap mulai rawat inap Senin, 6 Februari 2012. Rencana operasi kamis, 9 Februari 2012. Tapi ternyata operasi tidak jadi dilakukan di hari itu, dan diundur hari kamis berikutnya, 16 Februari 2012. Saat-saat bap sebelum dioperasi benar-benar membutuhkan kekuatan bagiku. Selain memang aku sendirian menjaga, yang notabene berarti harus riwa riwi mengurus obat ke apotik, dan semuanya, juga harus menghadapi bap yang dengan kondisi pendarahan setiap hari. Bap jarang bicara padaku saat itu, mungkin karena rasa sakit yang tak tertahankan.  kasur dialasi karena semua penuh dengan darah bap Akhirnya waktu untuk operasi pun tiba. Bap menjalani prosedur untuk operasi yang seminggu sebelumnya juga dijalaninya. Aku mendampingi bap hingga akh