Skip to main content

error bercerita,"Sebuah perjalanan" #episode 7

"Mamaaaa, sekarang hari apa?", tanya Zi padaku

"Ihh, Zi, masa lupa sih?", Gi menyahut pertanyaan Zi

"Zi pikun ya Ma ya?", De menyahut pula

Zi cemberut mendengar perkataan Gi dan De. Aku tersenyum geli mendengar dan menyaksikan kelakuan De, Gi, dan Zi. Anak-anak yang lucu...

"Maaa, hari apaaa?", Zi merajuk

"Jangan jawab, Ma", kata De

"Maaaa, hari apaaaa?", Zi masih juga merajuk

"Diam aja Ma....", kata Gi sambil tertawa

Zi yang kesal mendengar perkataan Gi dan De yang menggodanya bangkit dari duduk di karpet yang digelar di depan tv menuju tas sekolahnya, mengambil buku agenda sekolahnya. Lalu Zi berteriak, yang mengejutkanku juga Gi dan De. Teriakan yang memilukan menurut hatiku...

"MAMAAAAA... INI HARI JUMAAAAT...!!", seru Zi

De dan Gi tertawa sesudah bisa menguasai keterkejutannya.

"Memangnya kenapa Zi, memang ini hari Jumat", kata De

Zi diam menunduk, berjalan ke arahku, lalu duduk di pangkuanku.

"Mama, Zi sedih. Zi mau ngomong sama Tuhan, hari Jumat dihapus aja...", kata Zi

"Hloh kenapa? Semua hari itu hari indah, sayang", kataku pada Zi. Amat heran mendengar perkataan Zi tadi.

"Mama", ujar Zi sambil meletakkan kepalanya di dadaku, dan terasa sekali lemah.

"Ya, cantik", sahutku

"Mama, tiri itu apa artinya?", tanya Zi

"Tiri atau tanan, Zi?", goda De

"Itu kiriiii, tauuuu", sahut Zi

"Tiri itu bukan kandung. Ya Ma ya?", ujar Gi

"Papa itu kandung atau tiri, Ma?", tanya Zi yang menyentakku amat keras

"Memangnya kenapa cintanya Mama? Pertanyaannya kok gitu??", ujarku pada Zi

"Ada di film-film, ibu tiri itu kejam , sadis, galak. Papa tiri itu ada atau tidak Ma?", tanya Zi

"Ada, cintanya Mama", jawabku

Gi dan De diam tak berkata apa-apa, mereka menyimak pembicaraanku dengan Zi.

"Papa itu kandung atau tiri?", tanya Zi lagi

Ufh pertanyaan yang amat berat untuk dijawab...

"Mamaaaa, jawab dong Maaaa", rajuk Zi

"Iya, sayang. Papa kandung, cinta. Bukan Papa tiri", jawabku

"Yang di fillm itu bohong ya Maaaa... Siapa bilang yang tiri itu jahat ya Maaa... Buktinya Papa bukan Papa tiri, tapi jahat ya Ma ya... Papa itu jahat, Ma... Film itu bohong! Zi sebel sama yang bikin filmnya! Papa Zi itu bukan Papa tiri, tapi jahat! Yang bikin film itu ga tau Papa. Mamanya teman Zi kan bukan Mama kandung, Ma. Teman Zi cerita ke Zi, Mamanya itu Mama tiri, tapi baiiiiiiiiiiik banget! Teman Zi disayang sama Mama tirinya", urai Zi panjang

Ugh, rasanya seperti disodok baja panas di tenggorokan! Zi yang lucu, Zi yang lugu, Zi yang penyayang, bisa bicara panjang tentang kasih sayang, bicara tentang tulusnya kasih dan cinta.

"Mamaaaaa, Mama tau gaaa?", suara Zi memecah lamunanku

"Mama cari suami tiri ajaaaa... Mama cari suami tiri aja, Maaaa... Jadi Mama ga menangis lagi...", ujar Zi padaku

Aku menahan airmata yang sudah bersiap turun mengalir ke pipi...

"Mamaaaa, ini hari Jumat, berarti besok hari Sabtu. Papa libur, Ma... Berarti Besok sampai Minggu ada Papa di rumah, Ma...", ujar Zi padaku sambil memelukku, disusul oleh Gi dan De, mereka memelukku erat...

"Cintanya Mama, Papa bukan jahat, Papa cuma cape karena pekerjaan Papa banyak. Jangan bicara tentang kandung dan tiri ya sayang. Semua tergantung orangnya, sayang. Siapapun dia, tiri atau kandung, cinta adalah cinta. Papa itu adalah cinta yang ada di hati kita. Ya, Papa adalah cinta. Seperti apapun Papa, tetap saja kita mencintai Papa. Gitu ya sayang...", aku menjawab Zi.

Ah Hans, andai saja kamu tau apa yang dirasa oleh De, Gi, dan Zi...

"Sayang, PR nya diselesaikan sekarang saja yuk. Jadi besok sudah santai. Ayooo kemon! Nanti kalau sudah selesai, kita pergi lagi keliling perumahan naik motor. Ayooo cepaaat ayyoo...", ajakku dengan suara bersemangat.

"Iya Ma??", tanya Zi

"Iya dong", jawabku

"Ayyoooooooooooo...!!", suara De, Gi, dan Zi, hampir berbarengan berteriak. Lalu mereka berlari berhambur menuju meja belajar.

GUSTI, ini anugerahMu... Ijinkan kujaga, kulindungi, kucintai dengan nyawaku, mereka adalah nyawa kecilku...

*********************

Comments

  1. kisah nyata kah ini, Mbak?

    ReplyDelete
  2. Salam Takzim
    Zi ini kiri, zi pun turun, de teriak tarik pa
    Sungguh hari Jum'at yang memilukan pas banget dengan hari ini.
    Salam Takzim Batavusqu

    ReplyDelete
  3. Ya, memilukan kang...
    Pelajaran bagus untuk tidak ditiru...
    ;)
    salam senyum.... ;)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena S...