Ingat banget kejadian di bulan September 2007, itu barusan aja suami alias papa dari Ngka, Esa, Pink meninggal. Ga enak mendengarnya, cenderung menyebalkan, tapi justru ini yang membuat gue jadi punya semangat besar untuk bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Ngka, Esa, Pink.
Suami, Henk, meninggal di usia 39 tahun. Tepat seminggu sebelum ulang tahun gue yang ke 36 tahun. Ngka usia 11 tahun, Esa 8 tahun, Pink menjelang 7 tahun. Gue ibu rumah tangga, yang ga berpenghasilan. Gue ibu rumah tangga murni.
Waktu itu diadakan acara selametan meninggalnya Henk. Hampir seluruh keluarga berkumpul di rumah kami. Berdoa untuk Henk. Sewaktu orang-orang sudah mulai berkumpul, ada seorang saudara dari Henk berkata begini,"Membantu satu kali itu ga apa-apa ya Nit. Tapi kalau membantu seterusnya ya ga lah". Diucap di depan semua orang yang akan berdoa. Gue kaget, terus terang kaget mendengar ini. Tapi gue bisa menetralisir hati, dan menjawab,"Oh, jangan dibantu, mas. Ga perlu dibantu. Aku bisa sendiri". Lagipula gue juga ga pernah minta bantuan kok. Setelah itu gue benar-benar berusaha mencari kerja. Sepuluh hari setelah Henk meninggal, gue dapat kerjaan, dan juga mulai bersibuk ria mencari tambahan penghasilan di luar kerja tetap. Apapun itu selama halal, gue kerjain. Semua untuk Ngka, Esa, Pink. Balap liar gue ikut, jadi makelar, hayuk, apa aja gue kerjain. Ngka, Esa, Pink, tau semua yang gue jalanin untuk mencari uang. Mereka support, mereka mau mengerti. Ga ada rewel, ga ada menangis. Semua dijalani dengan tawa dan senyum. Gue yakin selalu ada jalan selama mau berusaha. Tuhan ga akan diam kalau melihat kita bergerak berusaha. Dan yang jelas, gue bersyukur banget mempunyai saudara seperti dia, yang mampu dan mau mengekspresikan langsung keberatannya membantu kehidupanku dan 3 anakku. Gue ga mau memandang dari sisi ga menyenangkannya kata-katanya, ga mau memandang dari sisi menyebalkannya memiliki saudara seperti dia. Tapi gue bersyukur banget punya saudara seperti dia, yang tanpa dia sadari mungkin, telah memberi motivasi untuk bangkit, dan ga menyerah pada hidup. Dia menyatakan ga mau membantu, malah itu menjadi bantuan besar untuk gue. Hasilnya?? Inilah gue, janda dengan 3 nyawa kecil, yang bahagia dan berusaha membahagiakan Ngka, Esa, Pink. Dulu gue ibu rumah tangga murni, sekarang gue ibu rumah tangga sekaligus ibu pekerja yang error. Hehehe...
Salam senyum penuh cinta,
error
Life-Changing Moment (kategori 1)
Waktu itu diadakan acara selametan meninggalnya Henk. Hampir seluruh keluarga berkumpul di rumah kami. Berdoa untuk Henk. Sewaktu orang-orang sudah mulai berkumpul, ada seorang saudara dari Henk berkata begini,"Membantu satu kali itu ga apa-apa ya Nit. Tapi kalau membantu seterusnya ya ga lah". Diucap di depan semua orang yang akan berdoa. Gue kaget, terus terang kaget mendengar ini. Tapi gue bisa menetralisir hati, dan menjawab,"Oh, jangan dibantu, mas. Ga perlu dibantu. Aku bisa sendiri". Lagipula gue juga ga pernah minta bantuan kok. Setelah itu gue benar-benar berusaha mencari kerja. Sepuluh hari setelah Henk meninggal, gue dapat kerjaan, dan juga mulai bersibuk ria mencari tambahan penghasilan di luar kerja tetap. Apapun itu selama halal, gue kerjain. Semua untuk Ngka, Esa, Pink. Balap liar gue ikut, jadi makelar, hayuk, apa aja gue kerjain. Ngka, Esa, Pink, tau semua yang gue jalanin untuk mencari uang. Mereka support, mereka mau mengerti. Ga ada rewel, ga ada menangis. Semua dijalani dengan tawa dan senyum. Gue yakin selalu ada jalan selama mau berusaha. Tuhan ga akan diam kalau melihat kita bergerak berusaha. Dan yang jelas, gue bersyukur banget mempunyai saudara seperti dia, yang mampu dan mau mengekspresikan langsung keberatannya membantu kehidupanku dan 3 anakku. Gue ga mau memandang dari sisi ga menyenangkannya kata-katanya, ga mau memandang dari sisi menyebalkannya memiliki saudara seperti dia. Tapi gue bersyukur banget punya saudara seperti dia, yang tanpa dia sadari mungkin, telah memberi motivasi untuk bangkit, dan ga menyerah pada hidup. Dia menyatakan ga mau membantu, malah itu menjadi bantuan besar untuk gue. Hasilnya?? Inilah gue, janda dengan 3 nyawa kecil, yang bahagia dan berusaha membahagiakan Ngka, Esa, Pink. Dulu gue ibu rumah tangga murni, sekarang gue ibu rumah tangga sekaligus ibu pekerja yang error. Hehehe...
Salam senyum penuh cinta,
error
Life-Changing Moment (kategori 1)
wuaaah... dahsyaat.. *antara geram gemes kesal dan lain-lain
ReplyDeletehehehe, tapi itu jadi motivator awal untuk bisa bergerak, mbak... :D
DeletePerbanyak sholat dhuha dan tahajud ya jeng.
ReplyDeleteSemoga berjaya dalam GA
Salam hangat dari Surabaya
Ya, dhe...makasih banyak dhe...:)
DeleteSalam senyum penuh cinta...
Sabar mbak.. masih ada tiga bintang di samping sampean
ReplyDeletesukses GA-nya ya
nggih mas, njenengan bener... 3 bintang di hidupku melebihi apapun :)
DeleteThanks udah ikutan giveaway. Postingannya udah gua catet =)
ReplyDeleteu r welcome... :)
DeleteMemang ya mbak segala kejadian itu tergantung kita menghadapinya mau cari solusi atau tetap mengasihani diri. Senangnya Ngka, Esa dan Pik punya mama yang kuat.
ReplyDeleteSukses GAnya mbak :)
Yup, semua tergantung gimana kita menyikapinya aja. Disikapi negatif ya jadi negatif dan maah jadi tambah negatif. Disikapi positif ya jadi positif dan jadi pembelajaran yang mendewasakan.
DeleteAmin, makasih doa dan dukungannya... ;)
Pejuang wanita, ibu rumah tangga, dan juga penulis yg handal tepatnya, hehehe ^^
ReplyDeleteKeren banget ceritanya. Salut banget sama lu.
Btw thanks udah ikutan giveawaynya Emotional Flutter ya...
Makasiih Claude... :D
Delete;)
Mba Nita tetap semangat ya... you are a great mom :)
ReplyDeleteHihihi, makasih mbak Uniek...
DeleteInsyaAllah semangat dan senyum ini akan tetap ada ;)